Mood Al benar benar hancur ketika makannya diganggu bahkan sampai tumpah akibat ulah kedua abangnya itu.
Dengan wajah datar dengan aura mencekam dari tubuhnya membuat mereka yang akan menyapa Al harus mengurungkan niatnya.
Dengan langkah pelan dengan pandangan dingin lurus kedepan bahkan sapaan sapaan teman sekelasnya yang tak sengaja berpapasan ia lewatin membuat teman temannya mengerutkn keningnya bingung.
Sapai ia di dekat lapangan ia tak sengaja melihat Abangnya dimas tengah membantu seorang gadis yang membuat mood nya semakin keruh, siapa lagi kalo bukan Protagonis Wanita yaitu Yani.
Dengan langkah lebar ia mendekati kedua sejoli yang kini tengah birbincang bincang kecil hinggal suara sistem membuatnya berhenti namun matanya terus mengawasi gerak gerik keduanya dengan intes.
Dingg
"Peringatan tuan ! Tuan dimas merupakan salah satu harem protagonis"
Beritahu sistem membuat Al membolakan matanya tak percaya.
'Sialan kenapa baru sekarang lo kasih taunya'batin al kesal, ah benar benar hari yang menjengkelkan.
"Maaf tuan sebab anda tidak bertanya" balas sistem membuat muka al semakin keruh.
*
Disisi lain dimas yang sedari tadi membantu Yani yang merupakan adik kelas nya membawa buku untuk di kembalikn keperpustakaan.
Meskipun ia malas namun ia sempat menabraknya hingga tak sengaja membuat tumpukan buku buku itu berserakan yang mau tak mau ia harus membantunya.
Diiringi dengan celotehan celotehan yang non faedah dari Yani dan hanya dibalas sesekali oleh dimas sebab ia tidak terlalu dekat dengan gadis itu makanya ia hanya menangginya dengan deheman.
Sampai ia merasa di perhatikan membuat ia menoleh kearah dimana lorong yang menghubungkan kantin kelas dua dan ia dapat melihat al yang sedang menahan emosi, Ehh menahan emosi ? Pikir Dimas.
Hingga ia melihat Al yang tadinya berjalan lambat kini mempercepat langkahnya menuju kearah dimana ia berada namun terhenti entah karna apa dan kini ia lihat wajahnya yang terlihat shock 'ada apa dengannya ?' Pikir dimas .
Sampai ia melihat Al yang berlari kearahnya dengan tampang marah.
'Apa aku membuat kesalahan ? 'Batin Dimas menghiraukan celotehan celotehan Yani.
*
Disisi Al yang sudah tersadar akan shock nya ia kembali melihat Dimas yang kini memperhatikannya dengan alis terangkat ah jelas sekali raut bingungnya namun ia tak perduli dan langsung berlari kearahnya.
"Oh Hai ka Ezra" Sapa Yani ketika melihat Al yang sudah hampir dekat dengan mereka namun Al hiraukan.
Sesampainya disana Dimas ingin mengakatan sesuatu namun langsung Al potong dengan membawa buku yang ada di tangannya dan langsung memberikannya pada Yani yang bingung.
"Sorry gue punya urusan sama dia" Ucap Al dan langsung menyeret kerah baju Dimas dengan muka merah menahan Amarah.
Dimas yang di perlakukan begitu hanga bisa diam pasrah karna takut melihat wajah Al yang memerah karna marah.
Orang orang yang berada di gedung khusus kelas tiga melihat primadona sekolah diseret oleh anak kelas satu dengan penasaran.
Pasalnya mereka melihat wajah Al yang marah dan Dimas yang pasrah dan itu adalah momen yang sangat langka!.
Orang yang biasanya akan menunjukan wajah datar dingin tak tersentuh bahkan jika ada orang yang mengusiknya ia akan langsung mematahkan tangannya tanpa bebas dan kini apa ? Wajah tampan dimas kini memeperlihatkan wajah pasrah ditampah perbedaan tinggi Dimas Dan Al yang jauh membuat dimas harus menunduk sebab Al mencengkam kerah seragam Dimas.
Sepanjang Lorong mereka menjadi pusat perhatian sampai mereka di kantin membuat yang tadinya Ricuh kini hening dan membuat semuanya memusatkan perhatiannya pada Al dan Dimas, membuat Dimas lagi dan lagi menghela nafas tatkala ia melihat teman temannya yang kini menunjukan wajah Shock dan raut tak percaya dengan apa yang kini sedang mereka Lihat.
Al melihat orang orang yang kini menatap dirinya membuat wajahnya semakin mendingin.
Dimas yang tau kondisi Al langsung mengengam tangan Al lembut membuat Al menatap Dimas dengan datar, dengan lembut ia melepaskan tangan Al dari kerahnya.
"Ayo" Lembut Dimas sambil menggengam tangan Al yang terkepal, mendengar nada lembut dari dimas lagi lagi membuat warga kantin tambah Shockk.
Dimas tak memperdulikan mereka yang menatap dirinya dan Al yang kini ia pikirkan ialah bagaimana meluluhkan amarah kesayangannya itu.
Sesampainya di meja teman temannya Dimas langsung mendudukan Al dikursi yang kosong dengan pelan.
"Mau makan apa? " tanya Dimas pada Al yang kini menatap tajam para pemuda di hadapannya seolah berkata 'kenapa gue harus duduk sama mereka ? Sialan siapa mereka!. '.
"Tenang saja Al, mereka teman temanku" Ucap Dimas memutuskan tatapan tajam keorang orang yang sedari tadi menatapnya penasaran dan langsung menatap Dimas dengan datar."Bakso dua mangkuk, satu campur satu baksonya aja jangan lupa es teh manis yang banyak esnya tambah pancake strowberi tambah masmellow yang banyak" Perintah Al dengan sigap Dimas mengagguk lalu pergi memesan apa yang Al inginkan.
Melihat Dimas yang pergi ia menatap kembali orang orang yang terpukau dengannya.
'Wow hebat sekali ni anak merintah si kutub'batin para pemuda a.k seluruh kantin memandangnya takjub sekaligus iri untuk para gadis.
"Menjijikan" Lirih Al yang sontak menbuat para pemuda di depannya berdehem canggung apalagi sekarang mereka merutuki kebodohannya di depan Al.
"Ekhemm, Lo siapa? " Dehen canggung membuka percakapan.
"Penting? " tanya Al datar.
"Eh, nggak juga sih cuma pengen tau aja hehe" Kekehannya canggung membuat pemuda itu melirik teman temannya meminta bantuan.
"Kenya lo akrab banget ya sama Dimas, btw lo siapanya? " Tanya pemuda di samping yang tadi bertanya.
"Bukan urusan lo" Sinis Al membuat Mereka berdua tertohok.
"Ada apa ? " tanya Dimas sambil menbawa dua mangkuk bakso dan diikuti pelayan yang membawa es teh dan pancake yang diinginkan Al.
Al hanya mengangakt bahunya acuh dan langsung merampas bakso yang ada di tangan Dimas dan langsung memakannya.
"Pelan pelan" Ujar Dimas sambil mengelus rambut Al sayang dan itu semua tak luput dari penglihatan teman temannya.
"Jadi ? " tanya salah satu temannya yang bermuka datar bertanya.
Dimas menatap teman temannya lalu menatap adik kecilnya dengan sayang.
"Alezra" Balas Dimas membuat mereka membelalakan matanya terkejut.Hey siapa yang tak kenal sosok Alezra meskipun mereka tak pernah melihatnya langsung tapi mereka tau siapa itu Alezra, sepupu Dimas.
Kenapa mereka tidak tau atau orang orang yang di sepanjang jalan tak mengenal Alezra ? Sebab Al jarang sekali bermain kegedung kelas tiga ia hanya sesekali kegedung kelas dua sebab ia terlalu malas bertemu si muka datar meskipun begitu Dimas selalu menyempatkannya bermain ke gedung kelas satu untuk menemui sepupunya itu dan tak pernah sekalipun ia mengajak teman temannya sebab Dimas tak mau memperkenalkannya pada Al sebab ya you know posesiv Brother ! Jadi yah gitulah mereka hanya mendengar cerita dari Dimas saja dan orang orang yang tau Ezra hanya sebagian karna pernah melihat atau berpapasan Al dengan Dimas jadi ya jarang kelas tiga mengenal Al namun begitu mereka tau kalo Al adalah sepupu Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowo Tapi Cewe ? {END}
Teen FictionEzra cewe moodyan yang berstransmigrasi ketubuh seorang cewe yang berpenampilan cowo dan sialnya nama sipemilik tubuh sama persis dengan namanya yang mana ia terlahir dengan hanya sosok ibu namun dikarnakan suatu insiden membuat ibu yang sudah diang...