Al tak memperdulikan mereka yang ia perdulika ialah makanan !.
"Jadi ini yang namanya Ezra Ezra tuh? " Tanya orang yang pertama kali menyapa Al.
"Hmm" Dehem Dimas sambil lanjut memperhatikan Al yang sedang makan dengan lahap.
"Haii Ezraaa kelan dongg" Ujar Orang itu membuat Al mendongak serasa Dejavu rasanya.
"Gausah di dengerin makan aja dulu" Balas Dimas ia paling tau apalagi melihat mood Al yang sedang kesal dan tak ingin di ganggu apalagi jika sedang makan.
Tanpa menjawab ia kembali makan dan teman teman abangnya itu mengaguk paham dan lanjut mebgobrol yang entahlah itu apa yang jelas Al tak perduli.
Selesai makan Al mendongak menatap mereka satu persatu lalu menatap abangnya yang kini juga menatap dirinya.
"Udah? " tanya Dimas dibalas anggukan Al.
"Kenalin teman teman abang" Lanjutnya membuat teman temannya berseru senang.
"Haii Zra gue Sarif Hanudin, lo bisa panggil gue Arif" Sapa orang yang pertama kali bertanya.
"Hai gue Arfansyah, Arfan" lanjut orang yang duduk dekat Arif.
"Gue Luky Lucifer, Luky".
"Gue Hari mu'tadin, Hari".
" Zakky Alansyah, Zakky"Tambah orang itu datar.
"Hmm, hai gue Alezra indiari salken" Balas Al dibalas anggukan mereka.
"Gila gak nyangka akhirnya rasa menasaran gue terwujud juga" Pekik Arif dibalas anggukan mereka -Zakky yang pernah berpapasan dengan Al dan Dimas di parkiran.
"Kenapa ? " tanya Al sambil menyenderkan tubuhnya pada bahu milik Dimas tak lupa dengan Dimas yang mengelusnya sayang.
"Tuh abang lo gak pernah kasih ijin kita biat liat Lo" Sinis Hari dibalas angguka mereka -Zakky.
"Bener tuh mana pas main kerumahnya kita juga gak di bolehin liat liat album keluarga lagi" Kesal Arfan.
"Hu'um bener bener Posesiv Brother" Sahut Luky dengan kekehan di akhirnya.
Al diam lalu mendongak menatap Dimas menunggu jwaban dan dibalas angguka Dimas.
"Kenapa? " Tanya Al.
"Mereka gila takut tertular" Balas Dimas enteng dan langsung menelusupkan wajahnya pada ceruk leher Al yang kini tenah duduk sempurna.
"HEHH" pekik mereka - Zakky yang diam menonton.
"Kita gak gila ya" Protes Hari.
"Masa tampan tampan gini di bilang Gila buta ya mata lo" Sinis Arif.
"Tau tuh dah rabun tuh si Dimas" Tambah Arfan.
"Ck, gak ngaca dia" Pedas Luky dibalas anggukan mereka.
"Kalo kami gila lo sama si Zakky juga gila kan kita bestod" tambah Hari.
"Gue warah gue diem" Ucap Zakky dengan datar membuat Al tertawa keras hingga mereka yang ingin protes berhenti dan menatap Al yang tertawa.
"Anjirlah bang ngapian lo temenan sama ni mahluk jadi jadian" Ucapnya di sela tawanya.
"Abang kerasukan jadi temenan sama dia" Balas Dimas dengan tersenyum melihat Al yang tertawa.
Mereka hanya berdecak pelan sambil menggerutu dalam hati.
'Gak abang gak adek sama sama dakjal'batin mereka - Zakky.
'Manis'batin Zakky melihay tawa Al.
Ekhem
Deheman Dimas membuat tawa Al berhenti begitupun yang lainnya kembali sadar.
"Kenapa marah? " tanya Dimas sambil menatap Al lembut.
Mendengar itu Al berdecak lalu menatap Dimas berkaca kaca.
"Kenapa? " Tanya Dimas.
"Aku kesel sama bang Candra sama bang Gimi masa Al lagi makan diganggu mana terus debat lagi kan makanan Al jatuh sampe gak bisa di makan lagii" Ceritanya membuat mereka berfikir siapa Gimi namun detik selanjutnya mereka mengangguk tau siapa itu Gimi.
"Trus pas di jalan eh malah ketemu Abang lagi berduaan sama cewe kan tambah kesel aku tuh hiks" Lanjut Al dengan tangisan membuat Dimas kalang kabut.
"Cup cup cup tadi abang cuma bantuin dia doang ko karna abang tadi gak sengaja nyenggol dia samper bikin bukunya berantakan" Jelas Dimas sambil memangku Al yang kini semakin menangis.
"Jangan nangis ya nanti abang bakal pukul Candra sama Gimi biar kapok ya" Tambah Dimas di balas anggukan Al.
"Pukul hiks yang keras ya" Cicit Al dan di balas anggukan Dimas.
"Abang gak suka cewe itukan" Cicitnya lagi.
"Nggak, kenapa? " Tanyanya.
"Abang gak boleh deket deket cewe itu hiks Al gak suka hiks gak boleh pokoknya Hueee abang cuma punya Al gak boleh yang lainn" Tangisnya kencang membuat Dimas dan yang lainnya tambah kalang kabut.
"Aduh dek jangan nangis,iya abang cuma punya Al udah yaa" Prustasi Dimas.
"cup cup jangan nangis dong Al" Ucap Arif berusaha membantu menenangkan.
"Iyah nanti imutnya ilang lohhh" Tambah Hari menakuti.
"Gue cantik hikss bukan imutt" Bantah Al.
"Iya, iya nanti cantiknya ilang loh" koreksi Hari.
"Syuttt tenang ya nanti tenggorokannya sakit lohh" Lanjut Luky.
"Nanti kita jajan deh biar abang traktir" Bujuk Arfan namun Al masih saja menangis sambil memeluk Dimas erat.
Zakky yang melihat teman temannya kewalahan langsung mendekat dan.
Cupp
Heningg
"Udah jangan nangis" Ucapnya membuat Al dan yang lainnya mematung Shock.
Melihat mereka yang terdiam Zakky membawa a.k merebut Al kepangkuannya dan pergi menghiraukan mereka yang masih loading.
1
2
3
4
5
6
6
7
8
9
10
"ZAKKY BANGSATTTT KEMBALIIN EZRAA" Pekik mereka semua lantas berlari menyusul Zakky yang mengendong Al pergi.
Sedangkan Al yang baru saja sadar dari keterkejutannya menatap Zakky yang sedang mengenggong nya yang sontak membuat wajah Al memerah.
"Abang" Cicit Al sambil menunduk.
"Hmm" balasnya sambil menunduk melihat Al lalu terkekeh melihat Telinganya yang memerah.
Mendengar kekehan berat Zakky membuat Al berteriak dalam Hati.
'AHKHHHH MOMMY EZRA MALUUUUU YA TUHANNNN KENAPA SEXSI SEKALII HUHUHU SIAPAPUN TOLONG JANTUNGKU YANG TAK AMANNNN'pekiknya dalam hati.
Sistem yang mendengar suara hati tuannya hanya bisa memutar bola matanya malas.
'Ke gak pernah bertemu cogan aja'batin sistem julit.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-$-_-_-_-_-_-_
Have Funn gays😘
Jangan lupa tinggalkan jejak📍
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowo Tapi Cewe ? {END}
Teen FictionEzra cewe moodyan yang berstransmigrasi ketubuh seorang cewe yang berpenampilan cowo dan sialnya nama sipemilik tubuh sama persis dengan namanya yang mana ia terlahir dengan hanya sosok ibu namun dikarnakan suatu insiden membuat ibu yang sudah diang...