Ocho

342 39 7
                                    

Sekarang seluruh kelas 12 berbaris rapi di lapangan untuk absen, satu persatu siswa dan siswi memasuki bus dengan tertib, kecuali jiel yang sekarang bercerita heboh kepada askar dan jeozar.

"iya ngab, gue ketemu tadi malem pas mau ke minimarket, om om bau duit anjir" heboh jiel.

"lo kok berani sih, ntar lo dilacak terus diena ena gimana lo" celetuk askar seketika mulutnya langsung diraup oleh jiel.

"mulut lo gue lakban yee, enak aja. tapi beneran ganteng, mukanya kek ga asing" ucap jiel sambil mengingat om om yang tadi malam sempat dia tolong karena ban mobilnya kempes, dan kebetulan jiel ingin ke minimarket tetapi ketika melihat om om itu dia berinisiatif membantu.

"ga asing begimane dah" tanya jeozar yang sedari tadi menyimak cerita jiel.

"yaa ga asing pok—" ucapan jiel terputus ketika berdesakan untuk mencari tempat duduk, setelah ketemu jiel langsung duduk.

Jeozar yang melihat jiel tidak melanjutkan ceritanya hanya menghela nafas, sudah hafal jeozar dengan kebiasaan sahabatnya itu.

Duduk didekat jendela untuk melihat pemandangan luar, tak lupa menggunakan earphone dengan volume keras.

Hingga jeozar tidak sengaja melihat kebawah, jeozar melihat hargo yang sedang berbincang dengan kepala sekolah, dengan ekspresi seperti biasa; datar.

Tiba tiba mata mereka tidak sengaja bertemu dengan jeozar yang sengaja mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda hargo, seketika hargo langsung memalingkan muka.

sedikit malu dan salah tingkah.

Jeozar yang melihat itu hanya terkekeh pelan, lucu sekali calon pacarnya itu. walaupun berwibawa dan tegas sebagai seorang Ceo tapi hargo tetap lucu dimatanya.

"sial, kenapa saya jadi salah tingkah seperti ini" batin hargo dengan pipi yang sedikit memerah.





★★★



Setelah beberapa jam perjalanan dengan transit di pelabukan untuk menaiki kapal, mereka semua telah sampai di pulau Dewata, Bali.

Satu persatu murid murid menuruni bus yang mereka pakai, para murid sangat sangat antusias karena ini liburan yang paling mereka tunggu tunggu. Walau beberapa ada yang masih mengantuk.

"Woi Jeo" panggil Jiel yang tiba tiba merangkul pundak Jeozar yang sedang celingukan walaupum sedikit berjinjit karena tinggi Jiel yang sebatas bawah telinga Jeozar. "nyari apaan lo anjir?" tanya Jiel.

"Kepo lo bocah" kata Jeo sebari mengejek.

"Anak setan" umpat Jiel sambil mengerutkan alisnya kesal, matanya bergulir kearah askar yang sedari tadi diam. "Askar lo ngapain anjir diem diem baek?" heran Jiel, tak biasanya Askar sependiam ini.


jeo reflek menengok ke arah askar melihat keadaan sahabatnya itu.

"Bacot, gue lagi mabok laut anjing" kata Askar sembari menahan mual, perutnya serasa di aduk aduk.

"Seluruh siswa dan siswi harap berkumpul untuk mengambil undian teman sekamar" ucap guru menggunakan toa.

Jeozar, jiel dan askar mereka berada di urutan terkahir untuk mengambil undian tersebut. "anjing, masa gue sekamar sama haikal sama dower" umpat jiel, agak sial soalnya haikal cerewet apalagi ketambahan hengki.

"kalian berdua ma siapa?" tanya jiel.

"gue sama mark sama yarza" jawab jeo.

"lo kar?

"sama bima sama reyno"







★★★

Yarza Diondra As Choi Yeonjun


Bima Cakara As Choi Beomgyu


Reyno Halingga As Huang Renjun






















tbc.

ily, my ceo!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang