Bab 5 : Close Friend

280 37 14
                                    

Lagi-lagi, kami bersekolah seperti biasa pada keesokan harinya seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Dengan bangku Frostfire yang juga menjadi kosong.

Glacier dan Supra sempat mengecek rumah Frostfire tadi pagi. Dan benar saja, garis polisi serta bekas pembunuhan itu telah hilang tanpa bekas.

Bahkan seluruh barang Frostfire di rumah itu, menghilang.

Dan pagi ini, tidak ada yang mengingat Frostfire kecuali kami sekelas.

Yaya menaruh bunga Krisan putih di bangku Frostfire. Berdoa kecil di depan bangku itu dengan wajah yang benar-benar lelah dan sembab.

Belum selesai menangisi kepergian Ying. Kini ada Frostfire yang menyusul kepergian Ying.

Ponsel berdering. Kami semua membuka ponsel dan untuk ke-tiga kalinya mendapat sms yang sama.

'Siapa hantunya?'

"B*jingan!!" Supra melempar ponselnya dengan penuh emosi ke lantai. Napasnya berderu. Ia mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Pasti barang bukti di kantor polisi, hilang lagi," ujar Solar.

Tentu saja. Semua barang bukti bahkan mayat dan identitasnya sekalipun menghilang tanpa jejak. Seolah tidak pernah terlahir di dunia. Teka-teki yang tidak pernah kita pahami.

"Melapor ke polisi percuma saja. Mereka pasti akan lupa lagi dengan isi sms ini," kata Fang. Ia menaruh ponselnya di meja. Benar-benar tampak menyerah dengan situasi yang terjadi.

"Sepertinya ... akan ada korban ke-tiga, ya?" Celetukan dari Sopan membuat semuanya menarik napas dengan berat. Bahkan aku sendiri bisa mendengar suara jantungku yang berdetak kencang.

"Tidak bisa begini, kita harus menemukan pelakunya." Aku berdiri. Melihat ke sosok Gempa dan Taufan yang tampak khawatir juga. Aku berlari keluar kelas begitu saja meninggalkan semuanya.

Meski tidak ada jalan. Aku harus mencari jalan itu. Aku tidak ingin ada korban selanjutnya. Memang, bisa saja bukan Gempa atau Taufan. Tapi, tidak ada jaminan bahwa kedua adikku tidak akan kena.

Walau aku berusaha melindungi mereka pun. Akan ada batasan usaha yang bisa aku lakukan.

Dan yang bisa kulakukan untuk meminimalisir hal itu adalah dengan mencari tau siapa pelakunya. Sebelum semuanya semakin terlambat.

Biarpun tidak ada lagi barang bukti yang tersisa. Aku yakin akan ada sesuatu yang ditinggalkan nantinya.

Sesuatu yang membawaku menuju ke sang pelaku yang sebenarnya.

.

.

.

Aku sampai di rumah Frostfire, sendirian. Rumah yang awalnya terdapat kekacauan dan pembunuhan itu. Kini kosong seolah tidak pernah dihuni.

Aku masuk ke dalam. Membuka pintu yang tidak dikunci. Ternyata, pengunci pintunya rusak.

"Rusak?"

Benar. Rusak seperti habis didorong paksa dari luar. Aku memperhatikan engsel pintu, itu baik-baik saja.

Hanya pengunci pintu saja yang agak bengkok. Mungkin karena itu pintunya tidak bisa dikunci.

Apa Frostfire tidak mengunci pintu kemarin?

Kunci pintu itu pasti rusak karena aku mendobrak pintu bersama Glacier saat mengunjungi Frostfire. Dan karena itu Frostfire jadi tidak mengunci pintunya.

"Um?"

Ada jejak lingkaran tepat di balik pintu. Seperti, benda berat yang sengaja ditaruh. Namun agaknya terlihat bergeser dan membuat lantai terlihat agak lecet.

『 Run Or Die 』BoBoiBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang