Di tengah arena pertempuran yang dipenuhi dengan suara deru robot dan gemuruh pertarungan, seorang siswa bernama Jaya melangkah maju dengan percaya diri. Jaya memiliki kekuatan yang luar biasa, yaitu kemampuan pertahanan tak tertembus yang dikenal sebagai "Guard." Ia bertekad untuk menunjukkan kekuatannya kepada semua orang di Sekolah Superhero.
Jaya: (berseru) Aku siap!
Dengan langkah mantap, Jaya mendekati area tengah di mana beberapa robot simulasi telah menunggu. Wajahnya penuh semangat, dan siswa-siswa yang lain menyaksikan dengan antusias, berharap untuk melihat kekuatan "Guard" Jaya dalam aksi.
Agen Journal: (mengumumkan) Jaya akan menunjukkan kekuatan pertahanan tak tertembusnya. Semua siswa, perhatikan dengan baik!
Jaya mengangkat tangan kanannya, dan segera saja, suatu aura energi melingkupi tubuhnya. Ia memancarkan keberanian dan keteguhan. Robot-robot simulasi bersiap untuk menyerang, dan Jaya mempersiapkan diri untuk menahan serangan mereka.
Seketika, serangan robot-robot itu dimulai. Mereka meluncur dengan kecepatan tinggi, mencoba menembus pertahanan Jaya. Namun, kekuatan "Guard" Jaya berhasil menolak serangan mereka, menghasilkan dentuman keras saat setiap serangan bertemu dengan pelindung tak tertembus.
Zaka: (terkagum-kagum) Lihat itu, kekuatan pertahanannya sungguh luar biasa!
Yura: (terpesona) Jaya benar-benar membuat kita tercengang.
Namun, tanpa disadari, beberapa robot meningkatkan kecepatan mereka, menciptakan serangan beruntun yang semakin sulit untuk ditahan. Jaya, meskipun bertahan dengan gigih, mulai terlihat tertekan oleh intensitas serangan yang berulang kali.
Kenz: (prihatin) Tapi kenapa Jaya terlihat kesulitan?
Agen Journal: (memberikan panduan) Robot-robot tersebut telah disetel untuk meningkatkan kecepatan secara bertahap. Ini akan menjadi ujian bagi kemampuan pertahanan Jaya. Apakah ia dapat bertahan terhadap tekanan ini?
Jaya, yang tetap berdiri tegak, mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Wajahnya yang semula penuh semangat kini menunjukkan ekspresi penat. Namun, ia tidak menyerah. Ia terus memusatkan kekuatannya untuk menahan serangan robot-robot yang semakin cepat.
Jaya: (berusaha bertahan) Aku bisa melakukannya. Aku tidak akan menyerah!
Siswa-siswa lain memberikan dukungan, berteriak memotivasi Jaya. Namun, tekanan semakin meningkat, dan serangan robot semakin intens.
Kenz: (khawatir) Apa yang terjadi? Mengapa Jaya kesulitan seperti ini?
Yura: (menghela napas) Mungkin kecepatan robot-robot itu terlalu sulit dihadapi oleh kekuatan pertahanan Jaya.
Sementara Jaya terus berjuang, kelelahan akhirnya menghampirinya. Serangan robot terus berlanjut, dan tubuhnya mulai terbawa oleh tekanan. Ia mencoba keras untuk mempertahankan diri, tetapi setiap usaha tampaknya semakin sulit.
Agen Journal: (melihat situasi) Jaya, kamu telah melakukan yang terbaik. Tidak ada yang menyalahkanmu jika kamu ingin menyerah.
Jaya: (bernafas berat) Tidak... aku tidak bisa menyerah. Aku harus membuktikan kekuatanku.
Namun, pada saat itulah, Jaya mengeluarkan suara erangan yang tanda kelelahan yang begitu besar. Ia akhirnya jatuh berlutut, melepaskan kekuatan "Guard"-nya.
Agen Journal: (menghela napas) Bagus sekali, Jaya. Kamu telah menunjukkan tekad yang luar biasa.
Jaya: (tersenyum lemah) Aku... aku mencoba yang terbaik.
Agen Journal: (memberikan penghargaan) Kamu telah memberikan contoh keberanian dan ketahanan. Jangan merasa gagal, ini adalah bagian dari perjalanan kalian untuk tumbuh dan belajar di Sekolah Superhero.
KAMU SEDANG MEMBACA
Superhuman school
Teen FictionDisini menceritakan sekolah Bernama S.H.School Yabg Dimana semua siswa nya memiliki kekuatan tersendiri Karena mutasi gen Yang Di akibatkan Oleh Aurora Borealis Yang Mengandung Energi V yang membuat Siapa pun yang melihat Aurora Borealis itu memilik...