pergi/kembali

2.5K 161 1
                                    

ketika 1 tekanan kepada dada Adara dan......

"tittttttt(Suara detak jantung) garis lurus

dokter merasa sedih, dokter pun keluar dengan wajah sedih, kali ini juga dia harus gagal untuk menyelamatkan nyama orang lain, dan sekarang dia lagi lagi harus mengabarkan berita yang buruk kepada keluarga pasien

kini orang tua Adara dan gibran sudah ada di RS, dengan gibran dia dengan termenung dan selalu meneteskan air mata ya, gibran pun melihat dokter keluar dari ruangan segera menghampiri dokter.

"dok tolong apa kah istri saya selamat" gibran khawatir yang memastikan agar dokter tersebut menyelamatkan adara

"maaf mas, istri mas tak bisa selamat, saya sudah berusaha semaksimal mungkin, pasien bernama Adara meninggal pukul 12.34, saya turut berduka cita kepada kalian, permisi" ucap dokter pun meninggal mereka

kini keadaan menjadi terdiam, mereka pun merasa hati nya nyesek mendengar dokter itu bahwa Adara tak selamat, sekarang mereka pun menangis tak percaya, menangis semenangis nya.

dengan gibran kini dia menampar nampar pipi nya, dia ingin bahwa ini hanya mimpi tapi nihil dia merasakan sakit di pipi ya akibat tamparan itu, dia pun menangis dengan perasaan menyesal.

lalu gibran pun masuk keruangan bersama ladybugs dan Aviantors

kini mama Adara pingsan dan di tidur kan di tempat duduk bersama papa dan orang tua gibran yang menangis di sana

ruangan.
ladybugs dan Aviantors termasuk gibran, melihat Adara semua tubuh Adara yang ditutup oleh selimut, gibran dan Rasya pun berlari menuju Adara, ladybugs dan Aviantors di belakang karena tak kuasa melihat Adara.

gibran dan Rasya membuka selimut yang menutupi wajah Adara, ketika mereka berdua melihat wajah Adara yang sudah pucatdan mata yang tertutup sempurna, tubuh mereka merasa lemas dan mereka kembali menangis

"Dar lu kenapa ninggalin kakak secepat ini" ucap Rasya yang memegang satu tangan Adara, lalu Naura pun menghampiri Rasya dan memeluk Rasya untuk menenangkan nya

"dar lu hilang secepat ini, gimana nasib gue ga ada lu, pasti gue bakal kesepian Dar, gue nyesel DAR" gibran yang memeluk Adara lalu mengelus kepala Adara

"darr gue mohon, lu kembali ya Dar, gue ga rela lu pergi" gibran yang mencium kening Adara dan menetes air mata yang terjatuh di mata Adara

tiba tiba Rasya merasa tangan Adara yang di pegang Rasya bergerak, dia pun mengelus ngelus tangan Adara agar merasakan hangat, untuk memastikan

kini tangan yang satu lagi yang tersimpan di kasur bergerak, Rasya yang melihat itu pun memanggil gibran

"gib, liat tangan Adara gerak" Rasya, gibran yang terbangun dan melihat ke arah tangan Adara, dia juga melihat tangan Adara bergerak

mereka berdua pun memanggil dokter, kini dokter pun sampai di ruangan dan memeriksa keadaan Adara

kini ladybugs dan Aviantors termasuk gibran dan Rasya terpaksa keluar dari ruangan, mereka pun berdoa agar Adara kembali

tak lama dokter pun keluar dari ruangan dengan wajah yang tersenyum, gibran dan Rasya pun menghampiri dokter

"dok gimana apa kah ada perubahan" ucap Rasya yang khawatir

"Alhamdulillah, ini keajaiban pasien Adara kini sudah sadar dia baik baik aja, tapi jangan dulu di jenguk ya pak kita harus memastikan dulu pasien Adara ini membaik dan akan di pindahkan di ruangan rawat khusus" ucap dokter ikut  tersenyum bahagia

Rasya dan gibran pun tersenyum bahagia

"dok lakukan yang terbaik buat istri saya ya dok" ucap gibran kembali memohon agar Adara membaik

"pasti mas" dokter pun masuk

kini Adara pun sudah di periksa dan sudah berada di ruangan khusus rawat

kini ladybugs dan Aviantors pun pulang karena sudah telarut malam, Rasya yang mengantar kan Naura kerumahnya, orang tua Adara dan gibran termasuk gibran mereka menjaga Adara di ruangan itu karena ada kamar satu di ruangan itu

kini gibran sedang merasa di pinggir kasur RS di samping Adara, gibran yang menatap dan tersenyum bahagia kepada Adara, dan mengelus kepala Adara, dan mencium kening, pipi Adara

tiba tiba Adara pun terbangun dengan mata yang membuka pelan pelan, Adara yang  melihat gibran di samping dengan mata nya yang bengkak dan hidung yang merah merasa nangis seharian

"gib lu kenapa" suara Adara yang pelan

"gue gpp" gibran yang tersenyum ke Adara

"gpp gimana mata lu bengkak ke habis nangis seharian lu" ucap Adara khawatir

"emang" ucap gibran tersenyum dan mengelus pipi Adara

"ya makanya kasih tau" ucap Adara yang terdengar kesal walaupun suara dia masih terbata bata dan pelan

"tadi lu sempet pergi Dar kita semua menangis rasa perasaan kita nyesek Dar ketika dokter memberi hal itu" gibran yang kembali meneteskan air mata nya

"eh gue kan kembali lagi" Adara yang memegang pipi gibran

"lu ga akan ninggalin gue lagi kan" ucap gibran

"gak kok" ucap Adara tersenyum

"gue sayang sama lu, sekarang yang merasa lu mau ninggalin gue, gue nyesek dan gue sekarang merasa ketakutan ketika lu mau ninggalin gue" gibran yang memegang tangan adara di pipi ya

"lu trauma kejadian ini" ucap Adara

"iya gue trauma dan ga mau keulang lagi" jawab gibran

"gue juga sayang loh, gue aja rela kan tadi demi loh" ucap Adara

Gibran yang mendengar ucapan adara pun tersenyum dan meneteskan air mata ya lagi

"dah ya sekarang kita perbaiki hubungan kita kaya suami istri yang saling sayang dan saling takut kehilangan" Adara yang menyuruh kan tangan dengan kelingking ya membuat perjanjian dengan gibran,
gibran pun meneri ma dan tangan mereka membuat perjanjian,
mereka berdua pun tersenyum bahagia





*
*
*








#romatis banget ahh#

JANGAN LUPA DI BACA NYA MANTEMAN

bab ini akan jadi detik detik cerita 2 gengster yang saling benci jadi cinta ,

akan segera tamat

dan satu bab lagi tersisa

kini author ga akan melanjutkan lagi cerita ini, tapi kalau pikiran author berubah pasti author akan membuat cerita ke-2 nya

///maaf ya kalau ada typo\\\

benci jadi cinta|| [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang