HbL / 14

19 2 0
                                    

Kini hari sudah berganti, semua murid berbondong-bondong untuk keluar kelas dan berlari ke arah lapangan. Bahkan ada yang dari mereka sampai terjatuh akibat tersandung oleh beberapa kaki yang lain.

Kejadian itu membuat anggun dkk bingung serta menjadi ikut penasaran ada apa di lapangan sekolah mereka? Artis kah?..

Ziva dengan rasa kepo nya yang tinggi pun berani bertanya pada seorang murid perempuan yang sedang ikut berlari ke arah lapangan melewati mereka yang sedang berkumpul di bangku depan kelas. "Ada apa di lapangan?" Tanya ziva

Murid itu pun langsung membuka suara nya meskipun sudah terlihat kecapean akibat berlari ke arah lapangan "i-ituhh ka, adahh yang ta-taurrann"

Mereka semua kaget mendengar itu dan ziva mempersilahkan murid itu untuk pergi lagi. "Siapa yang tauran ya kira-kira?" Tanya Kayla namun semua nya hanya mengangkat bahu saja pertanda mereka juga tidak tau. "Kesana yuu, kepo gue" ajak ziva  dan di angguki oleh yang lain namun anggun hanya diam.

Ziva pun menarik tangan nya meskipun tidak tau anggun mau atau tidak tetapi anggun tidak membantah dan tetap ikut bersama yang lain ke lapangan sekolah.

Sesampainya di lapangan sekolah dengan mereka yang menyalip-nyalip murid lain agar terlihat siapa yang berkelahi di lapangan itu. Mata mereka membulat ketika melihat bahwa Ryan lah yang berkelahi di tengah lapangan itu. "Eh anggun itu suruh udahan woi si Ryan nya anjir" tegur Kayla

Anggun bingung dengan Kayla yang meminta nya untuk melerai perkelahian itu padahal anggun bukanlah siapa-siapanya. "Paansi lo aja sana, gua bukan siapa-siapanya juga" jawab anggun dengan melipat kedua tangan nya di bawah dada.

Tiba-tiba Lily menepuk bahu nya "cuma lu yang bisa" ucap Lily mampu membuat anggun terdiam sejenak. "Iya anjing udah sana gc lelet amat lu" sambung catrina yang langsung mendorong anggun ke depan. Dengan terpaksa ia menuruti kemauan teman-temannya itu.

Anggun berlari ke arah perkelahian itu. "RYAN" teriak nya di tengah-tengah Ryan yang sedang berkelahi dengan murid lain. Namun Ryan mengabaikan panggilan anggun dan tetap melawan murid lain itu membuat murid itu terdapat luka lebam di bagian mukanya akibat pukulan Ryan.

"RYAN STOP!" Teriakan anggun mampu membuat seluruh murid disana terdiam dan memandang ke arah nya. Begitu juga dengan perkelahian itu yang secara tiba-tiba langsung berhenti begitu saja. Ryan melihat ke arah anggun dan memegang pundak anggun "udah gausah disini, pergi aja" ucap Ryan yang akhirnya mendorong tubuh anggun.

Karna sudah tidak sabaran akhirnya anggun langsung berada di tengah-tengah Ryan dan murid itu. Anggun langsung menonjok muka Ryan membuat seluruh murid menutup mulut nya, ada juga yang menutup muka saking tidak percaya dan terkejut nya melihat seorang Ryan dipukul oleh anggun begitu saja.

Ryan langsung diam ketika menerima pukulan dari anggun. Ia bingung harus bagaimana, tidak mungkin ia membalas perempuan.

"Kalo lu gamau berhenti lawan dia, lebih baik lu lawan gua!" Ancam anggun

Tiba-tiba ada pukulan dari arah belakang anggun namun Karna teriakkan dari temannya ia tersadar akan itu. "ANGGUN BELAKANG LO" teriak ziva yang memang lah sangat nyaring.

Setelah mendengar itu anggun langsung menoleh ke belakang dan menangkis pukulan dari murid yang berkelahi dengan Ryan. Ia mendorong murid itu ke bagian pojok lapangan dan tidak segan-segan ia juga memukul murid itu hingga meninggalkan bekas biru seperti pukulan Ryan.

Ziva pun menghampiri anggun dan menarik tubuh anggun agar berhenti menonjok murid itu. Anggun baru sadar jika semua pasang mata tertuju pada nya. Ia langsung pergi dari lapangan itu di ikuti oleh kelima temannya.

HATE becomes LOVE (HbL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang