Hay, teman-teman yang menyempatkan untuk membaca cerita ini. Terima kasih teruntuk kalian semua yang bersedia ikut bersama menyaksikan kembali memori kenangan kehidupan ibuku. Karya ini aku dedikasikan untuk ibuku, ibu Rus yang sudah bahagia di alam sana.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk menyinggung pihak-pihak terkait di dalamnya, jadi mohon apapun karakter yang tergambar di sini ... jangan ada yang menghakimi mereka. Kita sesama manusia, pasti tahu jika tidak akan pernah luput dari salah. Apapun itu, itulah cara mereka hidup, dan Tuhan adalah yang maha adil.
Ada banyak sekali permasalahan yang mungkin sensitif ataupun tidak sesuai, karena aku menulis kisah ini berdasarkan hanya cerita dari sudut pandang ibu. Ini adalah versi dari kisah yang terlontar darinya, dan aku yang selalu merindu berusaha mencari kehangatan dari jejaknya.
Bantu aku mengabadikan kisahnya ya, kawan. Dia sangat berharga dalam kehidupanku.
Bantu aku, anak malang dan menyedihkan yang sudah tidak memiliki kesempatan untuk berbakti padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rus, Kelopakmu Sudah Hancur
RomanceIbu, Tuhan terlalu cepat memanggilmu. Padahal masih banyak kata yang belum kusampaikan, dan masih banyak hal yang ingin kita lalui bersama. Seperti angin yang berhembus, kau meniup lukaku dengan lembut dan berlalu. Kini aku sendiri lagi di dunia in...