5

29 11 58
                                    

Yefta perlahan mengerjapkan matanya, disamping ranjang sudah ada teman temanya yang menatap khawatir

"Syukur lah loe udah sadar" ucap Saka

"Gue" Yefta merasa tubuhnya baik2 saja hanya merasa masih sedikit pusing padahal seingat ia tadi ia dibanting dengan keras dan juga terpental

"Loe kenapa?" tanya Juno

Yefta mulai mengingat apa yang terjadi sampai pikirannya tertuju pada satu hal "Hito, kalian gak nemuin dia?"

"Justru itu yang mau kita tanya sama loe karna terakhir dia bareng loe" ucap Rheo

Yefta menutup mata sejenak, sebenarnya ia masih berat bercerita namun bila tidak mungkin Hito tak akan di temukan "gue sama Hito ngedenger suara adik2 kita dan pas di cek ternyata di lantai ada pintu menuju ruangan bawah tanah, gue nyoba buka tapi di kunci dan waktu gue balik ke arah Hito, dia ditusuk seseorang serba item"

Yohan yang mendengar langsung terdiam tak percaya, Angga berusaha menenangkan

Yefta bimbang akan melanjutkan ucapannya namun Yohan mengangguk mempersilahkan Yefta melanjutkan

"Ada bayangan yang narik gue, ntah halu atau bukan gue liat bayangan itu mirip sepupu gue, setelah gue ditarik itu gue pingsan dan pas bangun sosok item itu ada di depan gue, gue langsung lari tapi sosok itu langsung nendang gue sampe nabrak salah satu ruangan, di ruangan itu gue sempet liat ada orang yang kepalanya luka" ucap Yefta

"Udah?" ucap Rheo

Yefta mengangguk "iya, cuma itu yang gue inget"

"Guys" Yohan memperhatikan ponsel tak percaya

"Kenapa bang" tanya Juno

"Kalian tau kan tadi gue lapor polisi karna Hito gak ketemu temu"ucap Yohan yang dibalas anggukan oleh semua

"Polisi udah cek lokasi yang gue kirim tapi mereka gak nemuin satupun rumah, daerah itu cuma ada hutan aja" ucap Yohan

Semua sontak merasa heran, karna jelas2 mereka terjebak di rumah hitam misterius itu dan tak bisa keluar sebelum Yohan datang

"Gak mungkin kan kita kompakan ngehalu"ucap Juno

"Bentar Yef, cowok yang loe liat di ruangan rumah itu rambutnya pirang gitu kan" ucap Rheo

"Iya" ucap Yefta

"Ah gue tau, kita bawa dia ke rumah sakit ini juga mungkin dia penghuni rumah itu dan tau sesuatu" ucap Saka

"Yaudah kita samperin aja dia di ruanganya" ucap Angga

~~~

Jia sedang berada di ruangan bersama salah seorang rekanya perempuan itu sibuk memperhatikan ponsel melihat sosmed

"duh tugas kita bentar lagi tamat, gue gak sabar pengen ke konser"ucapnya

"bawa santai aja pasti gak akan kerasa"ucap Jia

"oya tadi gue gak sengaja liat temen lamanya si rubah di salah satu kamar inap"ucap perempuan yang di ketahui namanya adalah Yena

"iya, tadi gue yang nanganin kok"ucap jia

"kenapa tuh, palanya bocor ya pake perban"ucap Yena

"untung nya gak parah bentar lagi juga pasti boleh pulang"ucap Jia

Yena membuka sebuah kotak penyimpanan obat dilaci, ia terlihat bingung kemudian ia membuka satu kotak lagi "Ji, apa loe jual pil penghilang ingatan lagi yang kita buat"

"enggak, belum ada yang pesen tuh emang kenapa Yen"ucap Jia

"ada satu pil sama pil penawarnya yang ilang"

KelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang