2

3 1 0
                                    

Rion pulang ke rumahnya jam sepuluh malam,dia sengaja setelah selesai kuliah tidak langsung pulang melainkan main game di rumah Asep seharian.

Dari saat SMA Rion memang selalu begitu,dia akan pulang malam atau bahkan tengah malam.Karena jiga dia pulang tepat waktu dan saat di rumah pun dia hanya akan menjadi bahan bandingan dan omelan papahnya.

Iyaaa itu lah Rion,dia adalah seorang pecinta seni,musik dan kebebasan tapi papahnya menuntut dia untuk seperti bahkan harus lebih baik dari kakaknya Haris.

Jika dibandingkan memang jauh beda,Rion yang berjiwa seni dan bebas sementara Haris yang pintar akademis,bahkan setelah lulus SMA sambil masuk kuliah Haris sudah membantu bisnis papahnya di kantor.

Papahnya selalu marah dan membandingkan Rion dengan Haris ketika tahu Rion lebih sering bermain musik dan melakukan seni lukis ketimbang memperhatikan nilai akademisnya di sekolah.

Rion memarkirkan motornya digarasi,dia berjalan perlahan menuju kamarnya,Jalannya mengendap pelan-pelan agar tidak ada yang tahu kalau dia baru pulang.

Saat sedang berjalan tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

"Anj-" ucapan nya terhenti setelah melihat Ica ternyata yang menepuk pundaknya.

"Ngapain lu Ka?" tanya Ica dengan nada lumayan keras.

Rion langsung membekap mulut adiknya itu.

"Berisik anjir,suara lu gak bisa dipelanin dikit apa?" ucap Rion sedikit berbisik.

"Lepasin!" ucap Ica sambil menarik tangan Rion dari mulutnya. "Lagian lu ngapain ngendap-ngendap kaya maling?" lanjutnya.

"Lu yang ngapain jam segini belum tidur?"

"Dih,malah balik sewot."

Rangga melihat mie instan ditangan Ica kemudian memicingkan matanya menatap Ica. "Waah parah lu jam segini mau makan mie,gwe aduin mama lu." ucap Rion.

"Gwe aduin balik lu jam segini baru pulang." ucap Ica.

"Gak asik lu,"

"Lagian mamanya juga gak ada,"

"Heleh pantesan lu berani mau makan mie jam segini.Pada kemana lagi mereka?"

"Jepang katanya."

"Bagus deh,gwe bebas." ucap Rion kemudian pergi.

Setelah selesai membersihkan badan dan berpakaian Rion langsung mengambil gitar listrik,menyalakan gitar itu dan mencoba memainkannya.

"Yuhuuuuu I'm feel free now, everybody." teriak Rion ketika mengambil gitarnya.

Saat tidak ada orang tuanya dirumah adalah saat kebebasan Rion dimulai,dia bisa dengan bebas bermain gitar semalaman tanpa ada yang mengganggunya.Bahkan adiknya pun tidak akan mengganggunya karena rumahnya besar dan kedap suara.

Tapi jika sedang ada orang tuanya dia akan menyembunyikan gitar kesayangannya itu agar tidak ketahuan papahnya karena seperti dulu saat dia ketahuan bermain gitar papahnya langsung membanting gitarnya sampai hancur.



*

Sementara itu Ian juga sedang memainkan gitar akustik nya sendirian dikamar,menyanyikan sebuah lagu seraya menemani kesendiriannya dirumah.

Bahkan dia tidak punya teman satu pun,ada pun teman dia hanya punya teman tongkrongan selewat karena hidupnya sibuk bekerja tidak ada waktu untuk berteman dan menongkrong tiap malam seperti cowok lain.

Saat ini suasana kamar minimalis itu benar-benar sendu dengan suara petikan gitar dan nyanyian melow yang Ian mainkan.Dia benar-benar menikmati kesendirian nya.

PROBLEM BOYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang