3

1 1 0
                                    

Sekarang sudah jam pulang,kegiatan Maba hari ke dua sudah selesai.Rion langsung bergebas menuju parkiran,hari ini benar-benar lelah bagianya selain lelah karena kegiatan Orientasi Maba juga karena isi kepalanya yang berisik memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa masuk club yang dia inginkan tanpa sepengetahuan papahnya.

Asep datang menghampiri Rion, "Woy,mau langsung pulang atau mau ngumpul dulu lo?" tanya Asep.

"Langsung balik gwe,mau servis motor dulu." ujar Rion sambil menepuk motor BMW sports nya.

"Ok,kalo gitu gwe duluan." Ucap Asep kemudian melaju pergi dengan motornya.

Rion langsung memakai helm kemudian juga melakukan motornya untuk pergi.


*

Setelah sampai bengkel langganannya itu,Rion langsung memarkirkan motornya di dalam bengkel dan seorang montir langsung menghampiri Rion.

Rion melemparkan kunci motornya pada montir itu kemudian langsung mendudukkan tubuhnya pada kursi.

"Kenapa lu?" Tanya Teguh pemilik bengkel itu berdiri disamping Rion.

"Lagi pusing gwe," ucap Rion. "Itu motor servis seluruhnya ya,gwe tinggal balik." lanjutnya.

Ketika Rion berdiri untuk pergi bersamaan dengan Ian yang baru datang kemudian memarkirkan motornya,Rion tertarik untuk memperhatikan Ian.

Ian menghampiri Teguh dan Rion.

"Sore bang," ucap Ian.

"Akhirnya datang juga lo," tembal Teguh kemudian melihat kearah Rion. "Ian kenalin ini Rion pelanggan setia kita dan Bro ini montir baru gwe namanya Ian." lanjutnya.

Rion dan Iyan hanya saling pandang dan sedikit mengangguk.

"Gwe cabut sekarang," ucap Rion pada Teguh kemudian langsung pergi.

"Buru-buru amat tu anak," ucap Teguh melihat Rion pergi. "Maklumin ya bro emang gitu anaknya.Lo langsung ganti baju aja disana." lanjutnya.

"Siap bang." ujar Ian kemudian pergi untuk mengganti pakaian nya.



*

Rion membaringkan tubuhnya dikasur memejamkan matanya kemudian tiba-tiba bangun dan langsung merokong tas di sampingnya,mengeluarkan kertas pendaftaran club.

Ternyata sebelum ke prakiraan saat pulang,Rion pergi ke mading dan merobek kertas pendaftaran club musik dan putsal.
Dia membuang napas kasar ketika memandangi dua kertas ditangannya itu.

"Ini hidup gwe,gwe yang bakal jalanin." Gunamnya kemudian kembali memejamkan mata dan menjatuhkan tangannya ke kasur.



*

Sementara Ian sedang bersiap untuk pulang setelah selesai dengan pekerjaan nya di bengkel.Dia selesai berganti pakaian dan menuju motornya.

"Bang gwe cabut ya," ucap Ian.

"Yok hati-hati brow.Besok jangan lupa kesini lagi." ucap Teguh.

"Siap bang," ucap Ian kemudian melajukan motornya dan pergi.



*

Keesokan harinya semua Maba berkumpul di aula,berbaris mendengar kan beberapa kating yang sedang berbicara didepan podium.Para kating membicarakan tentang malam terakhir acara orientasi Maba yang akan dilaksanakan besok malam.Para Maba berkumpul untuk mendengarkan beberapa rangkaian acara yang akan di adakan.

Kemudian salah satu Maba juga mengumumkan akan ada band universitas yang tampil memeriahkan acara dan untuk para Maba yang berminat masuk club musik bisa ikut bergabung melihat sesi latian atau ada yang ingin ikut memberi tampilan saat acara.

Rion yang mendengarnya merasa tertarik dan ingin ikut serta untuk tampil di acara malam nanti,begitu juga dengan iyan yang sedari tadi menyimak dan juga tertarik dengan pengumuman itu.

Keduanya berbarengan menghampiri kating yang sedang duduk di sebuah meja pendaftaran club.Rion dan Ian datang kemudian memberikan kertas pendaftaran club musik pada kating itu.

"Lo duluan aja." ucap Rion.

Ian hanya mengangguk dan melangkah kan kakinya mendekat pada meja kating kemudian memberikan kertas pendaftaran nya.Setelah itu dia langsung pergi.

Kemudian Rion juga memberikan kertas pendaftaran nya pada kating dan setelahnya berjalan pergi.

Saat sedang berjalan Rion melihat Ian yang sedang berdiri menghadap mading.

"Gimana caranya agar gwe bisa ikut acara latihan club musik nanti,sementara gwe harus kerja di bengkel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gimana caranya agar gwe bisa ikut acara latihan club musik nanti,sementara gwe harus kerja di bengkel." ucap Ian sambil menatap poster didepannya.

Sementara Rion hanya memperhatikan Ian yang sedang bicara sendiri,dia tidak berniat untuk menghampiri Ian tapi tiba-tiba Ian berbalik dan melihat kearahnya.

Rion tampak canggung,tapi pada akhirnya dia berjalan mendekati Ian.

"Sorry gwe gak sengaja denger lo tadi." ujar Rion dan berdiri di samping Ian.

"Emmm," Ian hanya mengangguk-nganggukan kepalanya pelan. "Lo udah putusin mau masuk club apa?" tanya nya pada Rion.

"Ouh,iya.Gwe mauk club Musik sama putsal."

"Kita satu club."

"Emmm,nanti malam lu bakalan dateng ke acara latihan club musik?" tanya Rion.

"Mau nya sih dateng,tapi gwe sibuk."

"Sibuk apaan?"

"Orang yang lo iri-in ini sibuk banting tulang mempertahankan hidup."

"Wow keren,"

"Hidup susah apa yang keren anjing." Ucap Ian kemudian peranjak pergi.

Rion hanya berbalik memperhatikan Ian yang berjalan menjauh.Kemudian tiba-tiba ponselnya berdering tanda sebuah panggilan masuk.Dia langsung mengangkat telpon itu.

"Apaan lo telpon gwe?" ucap Rion pada orang yang menelponnya.

"Gak bisa gwe ada urusan,malam ini gwe balik telat.Yaaa suruh siapa mereka balik hari ini,gwe juga kan punya kesibukan." lanjutnya kemudian menutup telponnya dan berjalan pergi.

Ternyata itu telpone dari adiknya Ica,Ica memberi tahu bahwa papah dan mamahnya akan pulang malam ini jadi Rion hatus pulang dan ada di rumah sebelum orang tuanya sampai.

Tapi Rion ingin ikut hadir di latihan club musik malam ini,jadi dia bersikeras untuk akan pulang tengah malem.

Rion memang begitu dia tidak akan nurut,karena pasti jika dia pulang pun papahnya hanya akan membicaran bisnis dan membanggakan apa yang sudah dilakukan Haris kemudian akan membandingkannya dengan dia.






To be continued  ....



*






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PROBLEM BOYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang