1

3 1 0
                                    

Seluruh maba berkumpul di ruangan aula,mereka langsung berlarian berbaris rapih.Sama hal nya dengan Rion dia juga masuk dalam barisan maba.

Mereka berbaris sesuai gander karna belum menentukan fakultas.Rion berdiri antara maba cowok yang lainnya dia terpisah dengan Asep temannya tadi,entah kemana perginya dia.Matanya mencari dimana Asep berbaris,tapi sorot matanya terhenti di cowok di sampingnya.

"Ngapain lu liatin gwe?" tanya Ian yang berdiri disamping Rion.

"Lu ngapain berdiri disini?"

"Terserah gwe dong,"

"Loh,bukannya lu kating?"

"Gak jelas lu,"

"Anjing.Gwe udah deg-degan,syukur deh kalo lu bukan kating." ujar Rion.

Ian tidak merespon dia hanya pokus mendengarkan kating yang bicara didepan.

Sementara Rion,dia tidak bisa pokus dan tidak bisa diam,dia terus celingukan melihat kesamping dan sesekali menggerakan kaki nya.

Dengan Rion yang tidak bisa diam,Ian merasa terganggu.Sesekali melirik dan menahan untuk tidak menegurnya,tapi Rion tetap terus tidak bisa diam.

"Lu bisa diam gak sih anjing" ujar Ian sedikit berbisik.

"Lu ya yang anjing, lagian gwe yang gak dieum kenapa lu yang sewot sih."

"Gwe jadi gak pokus bangsat."

"Aouh kalm boss,jangan bawa-bawa bangsat."

"Diem makanya,"

"Lagian lama banget sih tu kating ngomong,pegel gwe berdiri terus." ucap Rion sambil sedikit berbisik pada Ian, "dia kagak capek apa yak ngomong mulu gwe aja yang dengernya capek anjing." lanjutnya.

"Gwe juga capek anjing lu bisa diem kagak!" ucap Ian berteriak.

Rion terkejut dia hanya celingukan melihat semua orang disekitarnya melihat kearah mereka karena Ian yang berteriak.

"Woy,ngapain lo pada." teriak salah satu kating.

Para maba langsung diam dan tertunduk.

Kemudian salah satu kating menghampiri Rion dan Ian.

"Ngomongin apaan kalian berdua? Berani-betaninya ngobrol saat kating lagi ngomong di depan. Gak sopan lo." ucap Yohan ketua kating itu berteriak.

"Maaf ka," ucap Ian.

"Kalian berdua gwe hukum."

"Loh,dia yang teriak kak napa gwe juga kena." ucap Rion.

Ian melihat kearah Rion dengan ekspresi kesal 'anjing ni orang' ucapnya dalam hati.

"Dia teriak juga pasti karena ada sebabnya,lo gak usah ngelawan." ujar Yohan kemudian pergi.

Rion dan Ian, mereka hanya saling melirik dengan ekspresi kesal dan menahan emosinya.




*

"Bikin masalah apaan lagi lo? Baru hari pertama juga." ujar Asep ketika sudah mendudukkan badannya di kursi kantin.

"Ternyata cowok tadi pagi yang gak sengaja gwe tabrak tu bukan kating anjir,mana songong lagi mukanya." ucap Rion juga sambil duduk di hadapan Asep.

"Emang dia ngapain lo?"

"Dia neriakin gwe anjir tadi pas lagi baris,ya ditegur kating lah dihukum dah kita."

"Ngapain dia neriakin lo? Lu kagak bisa dieum pasti yak?"

"Anjing lu sebenarnya temen siapa sih?"

"Kalm-kalm,yaa gwe kira lu sengaja bikin masalah."

"Yaa kali anjir gwe bikin masalah di hari pertama masuk."

PROBLEM BOYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang