Canvas 12

628 157 3
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya~

Josephine tidak lagi bertemu Galen semenjak hari pertama pameran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Josephine tidak lagi bertemu Galen semenjak hari pertama pameran. Sudah selesai pameran tunggal Josephine, tidak berjalan mulus namun cukup sukses. Setahu Josephine, Galen sedang sibuk dengan konsernya di beberapa daerah di Indonesia.

Masalah mereka yang sempat membesar sudah mulai mereda. Galen dan Josephine terakhir berkomunikasi hanya mengenai Josephine yang mengatakan terima kasih atas kedatangan Galen. Mereka tidak mencoba saling menghubungi dan mengkonfirmasi masalah Kelvin.

Josephine merasa kehilangan, dia tidak biasanya merasa sepi seperti saat ini. Dulu, dia juga terbiasa sendiri. Semua terasa ramai semenjak Galen datang ke dalam keseharian Josephine.

Josephine: Jika ada waktu bisa kita bicara?

"Lo punya gelar baru Jo. Josephine dewi es super redflag," ucap Ocis yang sedang membantu Josephine marapikan studio.

Josephine menatap ulang posisi duduknya melukis. Awalnya dia menghadap ke arah pintu, membelakangi jendela apartemen. Kini, Josephine mengubah menghadapap bar kecilnya, sedikit menyerong. Sehingga, saat Josephine menoleh ke kanan, dia langsung melihat ke arah jendela, pemandangan kota Jakarta akan terlihat olehnya.

Lelah memindahkan barang ke sana-sini, Josephine istirahat di kursi bar. Dia membuka ponselnya, mengecek aplikasi penjualan tiket konser. Sold out, tiket konser Galen sudah terjual habis. Josephine tertinggal, padahal dia ingin menonton Galen dan jika bisa bertemu pria itu sebentar.

Josephine gelisah, walaupun tidak dia tampakkan. Ada perasaan yang mengganjal di hati Josephine. Dia bahkan tidak menjelaskan apapun pada Kelvin, karena pria itu sudah pasti tidak perduli. Tetapi, Josephine ingin menjelaskan pada Galen.

"Ada lagi nggak Jo? Kalau enggak gue mau pergi," kata Ocis yang sejak tadi setia membantu Josephine.

"Lo ada janji?"

Ocis meganggukkan kepalanya dan berkata, "Mau clubbing gue, mau ikut lo?"

Ocis tertawa pelan, dia tahu Josephine pasti akan menolak. Soalnya, Josephine tidak begitu suka tempat ramai. Dia juga tidak pandai minum, baru minum sedikit saja sudah mabuk.

"Gue ikut!" seru Josephine saat Ocis sedang mengambil tasnya.

"Hah?" Ocis menatap Josephine dengan mata melotot. "Gue mau clubbing Jo. Tempat yang banyak orang," jelas Ocis, takut Josephine salah dengar.

"Iya gue ikut," ucap Josephine santai dan langsung berjalan menuju kamarnya. Josephine bersiap-siap, sementara Ocis masih dengan rasa kagetnya.

Ocis menghampiri kamar Josephine. "Lo setres banget Jo?" tanya Ocis hati-hati.

"Enggak," jawab Josephine yang sibuk memilah baju yang akan dipakainya. Tidak butuh lama, cukup membandingkan dua baju saja, Josephine langsung tahu mana yang akan dia pakai.

Warisan in Mission: JosephineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang