2. putus lagi?

179 28 5
                                    

Seokjin berjalan santai di tengah keramaian lalu lalang murid di koridor sekolah, 10 menit lagi bel jam pelajaran berikutnya berbunyi.

Pikirannya mengingat siswi tadi, jika tidak salah, namanya Lim A-yeong, omega dan adik kelas tingkat 2. Jungkook memperkenalkannya satu bulan yang lalu, dan sampai sekarang masih pacaran.

Wah rekor baru, bagaimana tidak. Setiap kekasih yang di kenalkan ke Seokjin hanya akan berpacaran 1 minggu, 14 hari, dan lainnya belum genap satu bulan.

Jika di tanya, Jungkook pasti menjawab, "dia cemburuan, posesif, suka ngatur." atau, "dia melarang aku berteman sama Seokjin," lainnya, "dia ngomong jahat tentang seokjin," dan, "dia tidak suka Seokjin." Sebagian besar alasannya adalah Seokjin.

Mungkin kali ini, dia tidak cemburuan, tidak posesif, dan yang paling penting, menyukai Seokjin.

Seokjin menggeleng, "bodo' amat." Semakin di pikiran malah membuat perasaannya tidak karuan, toh sepertinya Seokjin berniat melepaskan perasaannya pada Jungkook. Hari ini, besok atau besoknya lagi, yang penting sudah ada niat.

Mengerutkan kening, tepat di depan kelas Seokjin, berdiri siswi dengan seragam putih ternoda susu strawberry.

"Yuna."

Yuna menyadari seseorang berdiri di belakang, berbalik dan mendongak, melihat Seokjin menatap, Yuna minggir kesamping dengan gugup. "Maa...aafff."

Seokjin merasa agak kasihan melihat penampilan omega malang ini, padahal pemerintah korea sangat melindungi omega. Masuk kedalam kelas, Seokjin berjalan menuju lokernya, setelah mengambil barang yang di butuhkan, berjalan keluar kelas.

Hoseok yang melihat, heran dan menegur, "Seokjin, mau kemana? Lima menit lagi bel bunyi." Tapi yang di tanya tidak menjawab dan menghilang di balik pintu.

"Ini pakailah." Seokjin menyerahkan seragam sekolah cadangannya pada Yuna.

"Ya?" Yuna gugup dan bingung.

"Ganti seragam kau dengan seragam ku."

"Ta...ta ta taapi."

"Aku tahu di larang meminjamkan seragam pada omega jika bukan omega lain," Seokjin men jeda lalu melanjutkan. "Tapi aku beta, itu tidak masalah karena tidak ada feromon yang menempel di seragamku. Kau tidak akan terpengaruh. Jadi aku rasa itu akan baik-baik saja!"

Seokjin melihatnya terdiam, sepertinya otak kecilnya sedang berfikir. Lalu tangannya dengan gemetar terulur mengambil seragam Seokjin.

"Ikuti aku!" Intrupsi Seokjin pada Yuna, berjalan terlebih dahulu ke kamar mandi khusus omega.

Yuna mengikuti dengan kepala menunduk, gugup karena ini pertama kalinya seseorang membantunya semenjak ia menjadi sasaran bully. Yuna pikir dunia sudah tidak ingin menunjukan cahaya padanya, tapi lihat satu cahaya muncul menjadi penolong.

"Berganti Lah."

Yuna mengangguk dan masuk kedalam kabar mandi.

Setelah melihat Yuna menghilang, Seokjin berjalan agak jauh, takutnya ada orang yang melihat dan seokjin di cap mesum.

Ding dong

Bel berbunyi, tapi Seokjin tidak bergerak dari tempatnya sampai Yuna keluar dari kamar mandi, menatapnya dengan syok.

"Bel sudah berbunyi." Ujar Yuna ragu-ragu.

"Aku tahu," timpal Seokjin berjalan terlebih dahulu.

Yuna menatap heran dan mengikuti Seokjin.

Seokjin mengetuk pintu pelan, membuat seluruh penghuni kelas melihat ke arahnya.

"Dari mana? Kenapa kalian terlambat?" Tanya pak guru.

So Far AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang