Rasa ini

336 35 2
                                    

Kali ini beralih ke calon pasangan kita...


Saat ini Seungcheol sedang berjalan jalan sendiri saat malam hari karena membuat dirinya lega akan segala hal. Tujuannya kali ini ke toko buku yang tak berada jauh dari kampusnya, setelah sampai ia berjalan menelusuri buku yang ia cari dan gotcha menemukan buku yang ia incar. Setelah mendapatkan bukunya Seungcheol membaca novel sebentar tapi tunggu nampak seseorang yang ia kenali sedang bersama seorang perempuan?

Seungcheol membuntuti mereka berdua dari bilik buku agar tak ketahuan terlihat perempuan itu tertawa bersama seseorang yang bersamanya begitupun orang itu juga nampak tersenyum(?). Kenapa ia merasa berdebar dan sesak melihat nya.

Kemudian kedua orang tersebut keluar dari toko buku serta Seungcheol langsung membayar buku miliknya dan melanjutkan mengikuti mereka.

"Makasih kak, udah nemenin aku." Ucap perempuan itu tersipu malu.

"Hmm."

"Eum....kalo ada waktu kita jalan lagi ya."

"Gue sibuk" jawab pemuda itu.

"Ya udah.....aku pulang duluan ya."

"Hmm...hati hati."

"Eoh? Itu taksi.. ya udah aku duluan ya..makasih kak untuk hari ini bye." Ujar perempuan itu yang sudah masuk ke dalam taksi lalu pergi. Begitu pun dengannya ia berlalu pergi dari tempatnya. Disisi lain Seungcheol melihat semua dengan apa yang dilakukan keduanya entah kenapa ia merasa sesak didadanya dan matanya memanas seakan menahan semuanya ada apa dengannya?

Apa karena ia sudah nyaman jika berada didekatnya? Tapi ia sama sekali belum menyatakan apapun akan perasaannya dan untuk apa ia merasa sakit hanya karena hal seperti ini? Apa ia harus mundur sekarang? Sungguh kali ini Seungcheol diam terpaku di bangku taman sendirian sekarang padahal cuaca hari ini begitu dingin dan ia hanya mengenakan kaus berlengan pendek tanpa mengenakan Hoodie.

Memandang area taman yang begitu sepi dengan suara air mancur yang menemani kesunyian. Ia meneguk sekaleng kopi yang ia beli setelah dari toko buku tadi. Tiba tiba sebulir liquid bening turun dari mata indahnya karena menahan seluruh rasa yang dirasakan dari lubuk hatinya dan ia biarkan keluar begitu saja agar menjadi sedikit tenang.

"Apa aku harus mengalah untuk mendapatkan hikss.. hatimu? Kenapa hikss.. kau seolah memberiku harapan hah!?." Pecah sudah tangis Seungcheol untuk kali ini mengeluarkan segalanya pada kesunyian.

"Kenapa kak? Hikss..." Seungcheol menutup kedua matanya dengan telapaknya.

"Eoh? Seungcheol? Kamu kenapa?" Panik seseorang dari belakang yang melihat punggung bergetar Seungcheol dari kejauhan. Sedangkan Seungcheol terkejut dengan kedatangan tiba tiba dari seseorang dan mengusap kasar mata dan hidungnya yang nampak memerah.

"Eng-engga apa apa kok hehe." Ucapnya.

"Engga apa apanya gimana maksud mu!? Liat mata sama hidung mu udah merah kamu nangis kenapa?" Khawatir orang itu yang sudah duduk dekat Seungcheol dan mengusap pelan bahunya.

"Jihyo?" Panggil Seungcheol pada perempuan didekatnya yang merupakan teman sekelasnya.

"Iya ada apa?" Tanyanya.

"Aku boleh peluk sebentar?"

"Boleh." Jihyo merentangkan kedua tangannya dan langsung disambut oleh Seungcheol, jihyo dapat merasakan bahunya basah karena air mata dari sang sahabat.

"Luapin semua Cheol gapapa, gue ada disini." Jihyo mengusap punggung Seungcheol yang bergetar. Seungcheol pun menangis mengeluarkan semua sesak yang ada,Jihyo sudah menganggap Seungcheol sebagai saudara sendiri ia sangat menyayangi Seungcheol sejak mereka masih SMP hingga sekarang. Apapun yang terjadi pada kesayangannya ia akan maju paling depan untuk melindungi nya, Jihyo tidak akan membiarkan siapapun orang yang telah membuat bayi kesayangan nya menangis.

Your my love, Cherry (GyuCheol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang