"Nishimura Riki" Panggil seseorang dengan suara lantang.
Ni-ki yang baru saja terbangun dari tidurnya merasakan sakit kepala yang luar biasa. Namun ia masih bisa mendengar suara seseorang yang samar-samar memanggil namanya.
"Siapa? ", Beonya.
"Astaga Ni-ki, gue pikir lo ilang tadi, mana jauh banget mainnya", gerutu pria berambut pirang itu.
Ni-ki langsung melihat sekeliling dan benar saja ia berada di tempat antah berantah, tapi bagaimana pria di depannya bisa menemukan dirinya?.
"Lo ada luka? Kok lo bisa sampe sini? Lo sendirian?", Semua pertanyaan yang belum bisa ia terima dengan baik karena masih ada efek dari sakit kepala dari bangun tadi.
"Gue.. Gue ngk tau, kepala gue sakit bang", Keluhnya sambil memijat keningnya.
"Ya udh, kita ke tempat rame dulu, bisa jalan kan lo?",
Ni-ki hanya mengangguk pelan dan bangun dari duduknya. Mereka berdua berjalan mendekati tempat ramai yang di sebut pria tadi.
"Ni-ki!"
Mendengar seseorang meneriaki namanya, Ni-ki menoleh dan langsung mendapatkan pelukan erat dari orang itu.
"Lo kemana aja? Khawatir banget gue, jangan main jauh-jauh lagi ah, lo kalo di kasih tau ngeyel, kan sesat di hutan, untung bang Jay bisa nemuin lo", Ujar pria manis di depannya panjang lebar dengan wajah cemberut.
Iya, manis, batin Ni-ki yang sempat terkesima dan tersenyum tipis kala bibir mungil pria di depannya terus menceritakan kekhawatirannya terhadap Ni-ki yang hilang selama dua jam.
"Iya, ngk gue ulangin lagi", Jawabnya sambil tersenyum.
"Bagus deh, ayo pulang, tinggal kita aja disini, yang lain udah duluan", Ajaknya sambil menarik tangan Ni-ki dan keduanya masuk ke dalam van hitam yang sudah menunggu sedari tadi.
Ni-ki tidak tau dia berada di mana, yang pasti melihat 6 anak laki-laki yang tampaknya memiliki umur yang tak jauh darinya memperlakukannya dengan baik.
Tapi memang hampir semua orang yang ia temui selalu berperilaku baik kepadanya.
"Ni-ki, ini makan yang banyak, khusus hari ini Jay masakin pangsit buat lo", Ucap pria bermata bambi sambil menyodorkan sepiring pangsit.
Ni-ki hanya tersenyum lalu memakannya, seolah tidak ada paksaan untuk mengingat sesuatu, ia hanya mengikuti alur saja, meski tidak tau siapa 6 pria yang ada di dekatnya.
Setelah selesai acara makan-makan, Ni-ki pergi ke dapur untuk menaruh piring kotor, melihat jendela yang menampilkan salju turun, Ni-ki memilih untuk melihat langit malam disana.
Saat sedang asik melamun dengan terpaan udara dingin di malam bersalju, seseorang datang dan menepuk pundaknya pelan.
"Ngapain ki?", Tanya pria itu.
"Eh, anu.. lagi liat langit, kenapa bang?", Sebenarnya dia sadar dengan ucapannya tadi, dia memanggil abang untuk pria yang bahkan tampangnya terlihat lebih muda dari dirinya, dan ada sedikit aura bule yang kental di fitur wajahnya.
Namun hatinya memintauntuk melakukan itu, jadi Ni-ki mengikuti saja dan mencoba memahami setiap alur permainannya.
Hanya di bagian dirinya sedang di dalam game saja Ni-ki belum lupa, hanya saja pria keturunan Jepang itu lupa dengan siapa ia berbicara sebelumnya yang membahas tentang permainan dan stage yang akan berubah tiba-tiba nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
End (NI-KI x Asa) [revisi]
Fanfictionit's like a love story with a heart broke but little crazy