Mual, pusing dan sakit seluruh tubuh itulah yang Ni-ki rasakan sekarang. Bangun-bangun dirinya sudah berada ranjangnya sendiri.Mencoba mengingat apa yang dirinya lakukan hingga bisa merasakan sakit yang luar biasa itu, namun yang ia ingat tadi malam dirinya berada di Villa Asa.
"Asa? ", Gumamnya pelan, entah mengapa tiba-tiba merasa asing dengan nama tersebut. Tapi sepertinya ia mengenal gadis itu.
"Riki!", panggil seseorang dari luar kamar lalu perlahan membuka pintunya.
"Udh bangun? Ayo sarapan", Ajaknya sambil tersenyum dan pergi meninggalkan Ni-ki yang masih kebingungan.
"Riki, nanti kalo kamu keluar anterin buah ini ke mama ya" Pinta gadis tersebut.
Ni-ki menatapnya terheran-heran, mengapa gadis di depannya memanggil nama Jepangnya? Apa mereka saling kenal? Bahkan dia tak bisa mengingat apapun yang barusan terjadi kepada dirinya.
"Kenapa? Kok diem? ", Tanyanya khawatir.
"A..ah ngk ada, mana buahnya biar gu.. Aku anterin", Sebenarnya ada banyak hal yang ingin dia tanyakan, tapi tampaknya keadaan sedang tidak mendukungnya. Alhasil Ni-ki harus berjuang mencari jawabannya sendiri.
"Who's that girl? Are we live together? why she calling me Riki?", Gumamnya selama berjalan. Begitu banyak pertanyaan di kepalanya dan semuanya terasa berputar-putar membuat Ni-ki tak bisa fokus dengan tujuannya.
Jalan-jalan tapi tak tau arahnya kemana, si Anak lupa kalo dia lagi ngk inget apa-apa. Bahkan mama yang di sebut gadis tersebut pun dia ngk tau mamanya siapa.
"Sial.. Gue lagi mimpi apa ya? Tapi kok nyata banget ya? Ah.. Memang mimpi kayaknya, udahlah ikutin aja", Monolognya sambil tersenyum.
Belum berjalan jauh, tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya memanggil namanya.
"Riki, mau ke mana kamu? Di sini loh mama" Sahut wanita tersebut yang menyebut dirinya mama.
"Hah?" Ni-ki menoleh ke belakang dan melihat wanita itu melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar.
"Oh, itu mama? ", gumamnya pelan sambil berjalan ke sana.
"Dia itu mantu saya, cantik kan? Masih muda, pinter masak, penyayang lagi, aduhh beruntungnya anak saya"
"Iya ya, memang cocok sama Riki kalo di liat-liat"
"Pasti dong"
Seperti itulah pembahasan para ibu-ibu yang tak ada habisnya dari tadi pagi, merasa tak ada yang penting untuk di gali, Ni-ki lanjut lagi membereskan buah yang ia antar tadi.
"Riki-chan~"
"Apasih tante girang!?", Itu Niki ngebatin jengkel juga soalnya dari tadi tante-tante di sana godain dia terus.
Tak lama kemudian, tiba-tiba saja para ibu-ibu yang berkumpul tersebut berteriak kegirangan, melihat kedatangan seseorang yang sepertinya lebih mereka tunggu kehadirannya.
"Haruto astaga, gimana kabar kamu nak?"
"Ini Haruto Watanabe!? "
"Haruto!? Ganteng banget astaga! "
Orang yang namanya disebut-sebut itu hanya tersenyum tipis membalas setiap pujian dari ibu-ibu genit tersebut.
"Rik" Panggilnya.
Ni-ki menoleh dan melihat pria bernama Haruto tadi melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar.
"Siapa ya? Haruto? Siapanya gue dia? ", Gumam Ni-ki lagi, bukan tidak ingin mencoba mengingat, sedari tadi kepalanya terasa akan pecah jika di paksa terus untuk ingat siapa mereka.
"I..iya?" Jawabnya gugup.
"Kapan lo balik ke korsel? " Tanya Haruto tiba-tiba saat mereka sibuk membereskan barang-barang.
"Hah? "
"Lo semenjak kawin jadi budeg ya" Ejek Haruto.
"Sialan mulut lo, masih denger ya gue!"
Haruto hanya terkekeh pelan, "Anna gimana? " Tanya Haruto lagi namun kali ini sakit Kepala yang ia rasakan lebih terasa menyiksa dari sebelumnya.
Tubuhnya terasa lemas dan perlahan ia tak sadarkan diri, terakhir kali yang Ni-ki dengar hanya suara teriakan Haruto yang memanggilnya.
///////
Keep updating even it's feels hopeless if someone will read this 😔
Jika punya saran let me know
Vote&komen ges ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
End (NI-KI x Asa) [revisi]
Fanfictionit's like a love story with a heart broke but little crazy