RINDU DAN SENJA

4. senja

"lepasin gausah tarik tarik tangan gue, sakit"

"bawel, ini bentar lagi sampe mending tutup mulut lo"

mario berhenti ditempat taman bunga yang sanagt cantik.

tempat itu memang tidak jauh dari rumah rindu, tapi rindu tidak tahu kalau ada tempat bagus disekitar rumahnya.

karena rindu selalu dirumah dan tidak kemana mana karena ia malas untuk keluar rumah.

"nih gue lepasin, sekarang lo duduk dulu disitu jangan kemana mana, tunggu gue"

mario langsung berlari ketoko untuk membelikan rindu obat salep karena mario merasa tadi ia menarik kuat tangan rindu.

mario tidak ingin rindu merasa sakit karena tindakannya, jadi ia langsung membelikannya obat

"lama banget sih dia"

selang beberapa waktu mario tiba ditempat taman bunga tersebut.

"maaf nunggu lama"

mario pun duduk disamping rindu dan bergegas untuk mengoleskan obat salep ditangan rindu.

"buat apa?" tanya rindu.

"obatin tangan lo karena tadi gue udah narik kenceng tangan lo"

"ga perlu, cuman gores dikit"

"jangan keras kepala, ini kalo ga diolesin jadinya perih terus bisa jadi luka dan kalo luka itu ga diobatin nanti jadi infeksi"

rindu pasrah dengan tindakan mario, rindu juga merasa ada benarnya ucapan mario, jadi ia hanya diam saat dioleskan obat oleh mario.

"udah selesai, ga sakit lagi kan??"

"ya"

"maaf tadi gue kenceng banget narik tangan lo"
"ini es krim vanila buat lo"

"vanila? kok lo tau rasa kesukaan gue??"

"jelas, gue selalu tau semua tentang lo"

rindu termenung dia berbiacara sendiri didalam hatinya sebenarnya siapa si mario?.

rindu terus bergelut dengan pikirannya, ia sangat bingung siapa sebenarnya mario, mengapa mario sangat baik terhadapnya? dan mengapa mario tahu semua tentang dirinya.

"ini mau kemana?" tanya rindu.

"ayo pakai ini"

mario menunjunkan sepeda yang ada boncengannya.

"gue ga bisa naik sepeda"

"bonceng dulu nanti gue ajarin

"takut"

"ada gue, lo ga perlu takut sama semua hal gue bakal ngejaga lo"

mario menaiki sepeda,dan rindu naik dibelakang, karena ia belum bisa naik sepeda jadi rindu hanya bisa bonceng saja.

"udah??"

"udah"

angin berhembus sangat halus dan kencang hingga membuat rambut rindu berantakan.

mario yang sadar dengan angin kencang ia langsung berhenti dan turun dari sepeda.

"kenapa berhenti?"

"ini rambut lo berantakan"

mario mengambil ikat kuncir ditangannya, rindu yang baru sadar ternyata yang dipakai mario bukan gelang tetapi ikat kuncir.

"gue izin pegang rambut lo ya"

mario menguncir rambut rindu dengan lembut karena ia takut akan menjambak rambut rindu.

sungguh romantis.