Note: Veni=Pricilla
Suasana kelas menjadi hening melihat tontonan gratis di depan mereka. Rea, gadis berambut gelombang dengar netra coklat itu meringis kesakitan. Rasanya tangannya akan remuk karena cengkraman dari lelaki itu. Di sisi lain Pricilla panik, dia mencoba menenangkan suaminya.
"Zephan, lepaskan tangannya. Kita bisa membicarakannya."
"Membicarakan apa? Dia telah berani menyentuh dan berbuat kasar padamu. Jalang ini, harus menerima hukumannya!" Mata Pricilla melebar, dia tak mau Zephan melukai orang-orang yang ada di dunia ini, meskipun mereka telah melukainya. Karena dia tau Zephan tak sekedar melukai, melainkan hampir membunuhnya.
"Oi, lepasin tangan Lo, anak baru!" Pinta Elang yang berhasil menerobos kerumunan.
Namun Zephan tentu saja tak mengindahkan hal itu, Elang menggempalkan tangannya dan siap melayangkan tinju ke wajah lelaki itu. Pricilla yang tak punya pilihan lain langsung memeluk Zephan dari belakang, sebelum hal yang semakin besar terjadi.
Refleks, Zephan melepaskan cengkraman nya, dan berbalik lalu membalas pelukan gadis itu. Semua orang di sana tercengang, mereka seakan melihat sebuah drama romantis. Pricilla hanya mengusap punggung Zephan, dia tau bahwa Zephan agak sulit mengontrol emosinya jika menyangkut tentang dirinya.
"Jadi kalian berdua saling kenal? Dan pacaran? Atau jangan-jangan kalian memang udah nikah?"Tanya Elang sambil memicingkan matanya.
"Ah, ya. Kami pacaran~" jawab Pricilla tanpa keraguan meski memang mereka sebenarnya sudah menikah, tapi dia tidak bisa mengatakan itu, karena saat ini dia masih sekolah.
"Pacaran? apa itu?" Bisik Zephan yang masih memeluk Pricilla erat membuat wajah Pricilla memerah, saat semua orang mengeluarkan ponsel untuk memfoto mereka.
"Kekasih" jawab Pricilla berbisik juga,dan dia melepaskan pelukan Zephan lalu berdiri tegas di hadapan Rea yang menangis kesakitan dengan pergelangan tangan yang memar.
"Gimana Rea? Sakit ya~ kamu tau karma ga? Kayanya karma itu lagi otw ke kamu deh. Jadi saran aku sekarang hati-hati, aku juga susah kendaliin pacarku, okay?" Pricilla menyeringai, berkat Zephan dia merasakan dukungan untuk maju menghadapi ketakutan terbesarnya.
Mata Rea gemetar dan menatap tajam Pricilla. Tapi dengan cepat dia memalingkan wajahnya, karena mata merah itu kembali menatapnya dengan niat jelas, yaitu membunuhnya. Teman-temannya dengan cepat membawa Rea keluar dari sana, sedangkan Elang membubarkan kerumunan.
"Veni, Lo sama pacar Lo yang gila ini harus ke ruang BK. Dia gak boleh sembarangan melakukan kekerasan"
"Ke ruang BK? Rea sama gengnya gak pernah ke sana, padahal mereka yang lebih banyak melakukan kekerasan fisik dan mental lho~" Pricilla menyilangkan tangan di dadanya, mata emas itu menyala melihat laki-laki yang berstatus ketua kelasnya.
"Apa? Ngelunjak Lo ya?!" Elang menunjukkan Pricilla, namun Zephan segera berdiri di depannya.
"Kau mau jari itu terpotong? Lebih baik berpikir dua kali sebelum menunjuk istriku, sialan!" Kecam Zephan membuat Elang menurunkan dan menggempalkan tangannya. Dia tak pernah takut pada orang lain, preman sekali pun, tapi aura lelaki itu tak bisa untuk dilawan. Dia mempunyai aura mematikan.
"Pokoknya, gw gak mau lihat kalian berdua bikin masalah lagi di kelas!" Elang berbalik lalu keluar dari kelas. Tiba-tiba terdengar tepukan tangan dari beberapa orang.
Seorang gadis berambut pendek menghampiri mereka. Dia sumringah dan menghampiri mereka yang ceria.
"Lo keren banget sih Veni. Ini real epic comeback sih, Lo balik sekolah dengan penampilan berubah seratus delapan puluh derajat, terus Lo bawa pawang buat ngebantai musuh-musuh Lo. Keren abis!" Ucapnya dengan semangat berapi-api. Pricilla mengerutkan keningnya saat mengingat siapa gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Ini Istriku {Male Lead Itu Milikku S2}
عاطفيةIni merupakan season dua dari Male Lead Itu Milikku. Dimana menceritakan Pricilla kembali ke dunianya sebagai Veni Anastasya namun yang membuat berbeda, Zephan ikut bersamanya. Bagaimana kehidupan mereka di dunia modern? Apakah mereka berhasil kemba...