Chapter 08

1K 91 27
                                    

Di perpustakaan besar yang penuh dengan buku, terlihat seorang bocah berusia lima tahun sedang khusyuk membaca buku tebal. Mata emasnya berbinar setiap kali menemukan sesuatu yang menarik di dalam situ.

Suara langkah hak sepatu terdengar membuat perhatiannya teralihkan, dia tersenyum merasakan kehadiran familiar mendekatinya. Lalu muncul wanita berambut putih dari balik rak, dia tersenyum manis dan menghampirinya.

"Alterio, kau di sini ya. Ibu sudah berkeliling mansion mencarimu." Ucap wanita itu lalu melirik buku yang sedang dibaca oleh putranya.

"Wow, kau membaca buku bahasa kuno lagi hmm~" dia melihat lebih dekat buku itu, di sana banyak tulisan yang asing namun, dia juga bisa membacanya.

"Ini sangat seru lho, ibu. Aku bisa mengetahui hal-hal yang tak ada di buku kekaisaran." Semangat Alterio meluap-luap dengan mata emasnya menyala. Ibunya hanya tersenyum dan mengusap kepalanya.

"Hey, ada yang ibu ingin tunjukkan padamu. Suatu ruangan rahasia di mansion ini. Apa kau mau ikut, Alterio?" Dia mengulurkan tangannya, Alterio tentu saja mengangguk, lalu menerima uluran tangan itu.

Di sepanjang koridor mereka banyak bercerita, Alterio sangat senang jika bersama ibunya. Menurutnya hal paling bahagia di dunia adalah bersama ibunya. Mata emas mereka bersinar bersamaan, membuat udara di sekitar menjadi lebih segar dan positif. Setiap pelayan yang lewat tersenyum lalu menunduk hormat.

Dan mereka akhirnya sampai di pintu yang besar. Pricilla menyentuh pintu kayu itu lalu pintu itu terbuka dengan sendirinya. Mereka masuk, secara otomatis pintu itu tertutup lagi.

"Wah!" Mata Alterio berbinar melihat pemandangan di depannya.

Dimana itu sebuah ruangan bernuansa klasik, tapi yang ajaibnya di sini di penuhi bunga-bunga yang bermekaran bagaikan taman bunga. Padahal tak ada tanah di sana, hanya cahaya matahari yang masuk dari celah jendela. Bahkan di dinding banyak sulur-sulur yang menjalar dengan bunga bermekaran.

Alterio melangkah dan berjalan diantara bunga-bunga itu. Ini benar-benar menakjubkan, bagaimana sebuah taman miliknya sendiri. Apalagi ini bukan sembarangan bunga, tapi bunga Peri. Bunga ini hidup karena kekuatan Pricilla, selama Pricilla berada di Mansion dan tinggal di sini maka bunga itu akan selalu hidup. Tanpa memerlukan air atau pun banyak sinar matahari.

"Bagaimana menurut mu, Alterio?" Ucap Pricilla sambil tersenyum dengan rambut putihnya sedikit berkibar diterpa angin lembut dan kelopak bunga mulai berterbangan di sekelilingnya.

Alterio tertegun, dia masih tak percaya malaikat yang berada di hadapannya ini adalah yang membawanya ke dunia ini dengan penuh perjuangan hidup dan mati. Dia bisa tau mengapa ayahnya tergila-gila pada wanita itu, dan Alterio mungkin tak akan bisa mendapatkan wanita seperti ibunya.

"Ya, ini indah, Ibu~ Bahkan sangat indah~" dia tersenyum lembut membuat Pricilla memeluknya erat.

"Ibu mencintaimu, Alterio~"
.
.
.
Mata Alterio terbuka, dia melihat langit-langit asing. Dia bangun untuk duduk lalu termenung sebentar untuk mengumpulkan kesadarannya. Ternyata dia baru saja memimpikan kenangan masa lalu bersama ibunya. Sekarang wajahnya murung.

"Aku rindu ibu..." Gumamnya.

Dia melihat sekeliling, dia berada di kamar di kastil. Hari masih gelap, dan dia rasa tidak bisa tidur lagi. Mungkin akan lebih baik jika dia mencari udara segar.

Alterio membuka pintu lalu berjalan menyusuri lorong remang-remang. Suasana kastil itu sunyi, dulu saat Tetua masih hidup, suasananya lebih menyenangkan. Dia menangis kencang saat Tetua meninggal, karena dia sudah menganggap Tetua sebagai Kakek keduanya setelah Ayah dari Ibunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gadis Ini Istriku {Male Lead Itu Milikku S2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang