2.66

209 43 24
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Sekian lama memikirkan praduga yang sangat sulit bertemu kepastian, pandangan Xiao Zhan mengarah pada pintu yang terbuka lebar, menampilkan halaman rumah begitu luas yang dihiasi oleh setitik bayangan tubuh ringkih. Meski gelap menyinari, dia dapat mengetahui siapa sosok yang sedang menyeret langkah lemah dengan tubuh agak membungkuk. Sosok itu menunduk, bagian tangan memeluk lengan satu sama lain.

Rasa lega mulai mengaliri diri Xiao Zhan, bersamaan dengan suara lembutnya menyambangi telinga semua orang. "Dia datang."

Secara serempak, semua mata tertuju kepada Xiao Sa. Tidak lama kemudian, suara derap langkah yang terburu-buru dan tidak hanya berasal dari satu orang memberi serangan rasa kejut pada diri lelaki manis itu. Mulanya, dia berpikir bahwa dia sedang berada dalam sebuah tragedi di mana aksi pengejaran terjadi. Dia telah membayangkan dirinya tengah dikejar oleh sekelompok mafia jahat, yaitu musuh Ye Mi. Tanpa mencari tahu keadaan yang sebenarnya terjadi, Xiao Sa berbalik badan sembari berharap Ye Mi masih belum jauh dari tempat mereka berpisah tadi.

Ketika bayangan ketakutan masih pekat di kepala, akal sehat seolah membeku. Sama sekali tidak terpikir oleh Xiao Sa fakta di mana mustahil sekelompok orang jahat keluar dari dalam kediaman Wang. Jika dipikirkan lebih dalam, keluarga Wang sama sekali tidak ada kaitannya dengan sindikat kejahatan. Mereka melakukan pekerjaan yang bersih sehingga benar-benar tidak mungkin ada penjahat yang berkumpul di dalam rumah mereka.

Ye Mi tampak seperti memiliki tingkat kepekaan yang tinggi. Dia berbalik badan dan berniat untuk menghampiri Xiao Sa. Namun, ketika menangkap bayangan banyak orang yang keluar dari kediaman Wang, dia dengan cepat bersembunyi di balik pagar. Sayangnya, dia tidak dapat lolos sepenuhnya dari penglihatan tajam seseorang. Mata mereka bertemu tatap dalam sepersekian detik. Ye Mi sedikit banyak terkejut ketika mendapati seringai tipis dari bibir pihak lain yang seakan-akan mengatakan, Kamu ketahuan!

Ye Mi benar-benar tertangkap basah oleh seseorang yang tidak lain dan tidak bukan adalah orang yang pernah bertatapan dengannya di bandara, Xiao Zhan.

Ye Mi tidak tinggal diam. Dengan raut wajah penuh kesombongan, tatapannya seakan berkata, Anakmu telah menjadi milikku.

Tidak lama kemudian, telepati kedua lelaki itu dihancurkan oleh teriakan histeris yang menyerukan nama Xiao Sa. Itu sudah jelas teriakan milik Wang Yibo. Dia adalah orang yang berlari paling kencang, kemudian menabrakkan diri pada tubuh sang anak kesayangan. Dia mendekap Xiao Sa dengan erat hingga nyaris membuat lelaki manis itu hampir lupa cara bernapas. "Baru saja aku berpikir telah kehilangan anakku. Dari mana saja kamu, hum?"

Xiao Sa tidak mau kalah, dia ikut berteriak, bahkan merengek seperti bayi, "Papa! Huhuhu .... Maafkan aku, Papa pasti merindukanku!"

Mata Wang Yibo memicing, bersamaan dengan pandangan yang tertuju pada bibir Xiao Sa yang tampak tebal berkali-kali lipat. Dia ingat betul selama 22 tahun bibir anak keduanya itu mirip dengan milik Xiao Zhan, bibir ranum yang tipis. Entah kenapa saat ini bibir tersebut menyaingi ketebalan bibir miliknya. Apa yang terjadi? Apakah Xiao Sa tidak sengaja terjatuh hingga menyebabkan bibirnya mencium aspal? Selain itu, dia juga dapat melihat banyak debu di pipi Xiao Sa. Dia mengusap halus, tetapi tidak mau hilang. Tidak lama untuk mengetahui bahwa debu tersebut telah menyatu dengan luka kecil.

Lagi-lagi, Wang Yibo bersikap dramatis, bahkan dia rela menggendong Xiao Sa sampai ke dalam kamar di usianya yang tidak muda lagi. Menyadari bahwa tubuh tersebut sangat ringan, hatinya berdenyut nyeri seketika. Dia mengecup puncak kepala Xiao Sa sembari mengatakan, "Jangan banyak berpikir. Kamu sudah lulus, tidak perlu memikirkan apa pun lagi. Perusahaan WangXiao adalah milikmu." Wang Yibo menebak Xiao Sa terlalu banyak memikirkan segala hal sehingga menyebabkan berat badan terus berkurang.

THE GLOOM S.2 (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang