aspect,si pemuda bermata merah ini sepertinya memang belum bisa sepenuhnya merelakan kaguma.
warn!
BxB book
sedikit perasan lemon. (mungkin)
only fluff ;3
homopobic pls jauh jauh :(
ENJOOYYY HEHEHE
!~!
buku ini terinspirasi dari book sebelah yg jud...
aspect terbangun dari tidurnya- ah tidak pingsan mungkin? entahlah ia merasa pusing dan pegal serta nyeri di bagian bokongnya itu. ia mengatur posisinya menjadi duduk, menahan rasa sakit yg amat perih di bagian h0le miliknya. mengingat tadi malam ia habis di gempur abis abisan oleh kekasihmya.
sebenarnya begini..
saat kaguma sudah di perban oleh aspect kaguma menggendong molly lalu menaruhnya di ruang tengah, ia lalu lari ke kamar dan mengguncinya dengan cepat di luar sana molly mencakar cakar pintu kamar milik kaguma yang sudah rapat di kunci, ia menatap aspect kembali dengan tatapan ganas. se akan ia akan menjadi santapam malam hari lagi dengan nikmat.
itu benar. aspect kembali di gempur, mengingat kaguma belum.puas akibat molly yang memasuki kamr dengan secara tiba tiba, ya pantas sih orang pintunya saja tidak di kunci Σ(´□｀;)
♡.
aspect mengingat kejadian itu,ia mulai merasakan pipinya menghangat, kaguma benar' brutal pada malam itu seperti balas dendam tapi bukan ke molly melainkan ke dirinya.
aspect celingak celinguk mencari keberadaan si surai hitam legam itu,tumben ia tak menunggunya sampai bangun. aspect melihat sebuah kertas yg di tinggalkan di atas meja kecil di samping kasurnya, aspect menggambilnya siapa tau itu di tinggalkan khusus oleh kaguma untuk dirinya.
' dari kaguma buat aspect ♡' spect, guma ke supermarket terdekat untuk beli bahan' buat masak aku cek kulkas bahan untuk bikin sup habis.. tadinya aku mau bangunin kamu tapi aku ga tega :( tunggu aja oke? kamu jangan aneh aneh pokoknya!! kalo mau ke kamar mandi pegangan tembok juga,jangan jatoh.!
aspect hanya tertawa kecil melihat surat tulis tangan yang kaguma buat,ia menaruh kembali surat itu di meja dan mulai memijakan kakinya di lantai, ia berdiri perlahan lahan tentu rasa sakit di bokongnya semakin menjadi jadi kedua kskinya merasakan sensasi aneh. radanya seperti keram berpadu dengan pegal di tambah h0lenya yg sangat amat perih itu seperti lecet.
"akh.. sialan." decak aspect, ia meraba raba tembok di depannya berusaha menuju kamar mandi dengan tanpa busana. merasakan hawa dingin dari ac ke kulit mulusnya..
☆.
di dalam sana aspect duduk di pinggir bathtub, ia menyalakan keran air bewadna merah yang menandakan itu air hangat, tak lupa menyalakan keran yang bewarna biru agar seimbang dan tidak terlalu panas atau terlalu dingin. ia menunggu di sana sambil menggambil obat steril yang sudah tersedia beberapa botol di rak rak yang ada di dekat bathub, sepertinya kaguma memang sudah mempersiapkannya.
di rasa air sudah sedikit cukup penuh aspect langsung mematikan kedua keran air itu menyisakan beberapa tetes air yang keluar dari sana, ia menuangkan 3 tutup botol cairan obat steril itu, airnya sontak berubah menjadi sedikit kusam ya.. mungkin efek obatnya. ia masuk ke dalam bathtubnya mefasakan sensasi hangat menerpa kulitnya, nyaman. itu yang di pikirkan oleh surai hitam legam ini. ia menyenderkan bahunya di ujung bathtub dan sedikit menggosok kulitnya dengan air bathub-.
aspect sedikit merubah posisinya menjadi duduk, ia menoleh ke arah kiri yang terdapat sabun di sana, ia mengulurkan tangsnnya memencet bagian atas tempat sabun yang membuat beberapa cair sabun tersebut turun ke tangan aspect, ia langsung menggosok gosokan sabunnya ke beberapa area di tubuhnya.
♧¡
kaguma pov.#
kaguma kini berada di supermarket terdekat, ia menggunakan mobilnya untuk kesana ya sejujurnya ia bisa berjalan kaki saja namun malas dan untuk mengulur waktu juga takutnya kekasihnya yang sangat imut di rumah itu kenapa napa. kaguma melihat lihat rak' yang penuh dengan sayur mayur dan buah buahan di sana ia berusaha sebisanya memilik sayur yang segar dan baik, sejujurnya ia belum terbiasa memilih sayur yang bagus karena biasanya yang memilih itu aspect. (sudah sangat wife material banget ges)
ia memegang kedua brokoli di kedua tangsnnya memperhatikan mana brokoli yang bagus dan mana brokoli yang tidak bagus, ia sampai 'sedikit' menyipitkan kedua matanya guna untuk memperjelas brokoli brokoli itu.
"yang kanan bagus"??
"oh oke, makasih-"-kaguma
... hening.
kaguma melirik ke arah kanan, terdapat seseorang pemuda mungkin seumuran dengan aspect? entah. ia terlihat seperti.. bottom. rambutnya coklat cerah matanya biru- ah tidak warnanya bewarna biru cerah dan lebih sedikit pudar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"tak apa"jawab pemuda itu, ia tersenyum hangat ke arah kaguma. pipinya sedikit merona akibat di tatap oleh kaguma.
kaguma hanya bergedik ngeri, ia berusaha menetralkan pikirannya dari yang enggak enggak. ia langsung memilik brokoli di sebelah kanan, memasukannya ke plastik lalu pergi meninggalkan orang yang tadi.
tak di sangka si mata biru itu mengikuti kaguma entah apa yang ingin di lakukannya ia terus mengintili kaguma sampai pada akhirnya kaguma muak. ia berbalik badan-
aduh!
si mata biru itu terjatuh. ia mengusap keningnnya yang tertabrak dada bidang milik kaguma, kaguma sendiri hanya menatap sinis pemuda tersebut.
"kau mau apa sih? aku kan sudah bilang terima kasih." ucap kaguma sambil menggengam erat keranjang belanja bewarna orange yang ia ambil di samping kasir tadi.
"bilang terimakasih tidak cukup tau! aku ingin kenalan. hai! namaku firman." firman mengulurkan tangannya ke arah kaguma sambil tersenyum dengan rona merah di pipinya ter ekspos jelas
"kaguma."jawab kaguma singkat, ia enggan menerima uluran tangan tersebut. mengapa? ia terlalu enggan berjabat tangan dengan orang asing yang tiba tiba meminta kenalan dengannya.
"ah, oke.. salam kenal ku rasa? oh ya! omong omong kau sudah ada pacar?"tanya firman sambil menyusul kaguma yang sudah berjalan duluan ke arah rak susu dan yogurt
"aku sudah di jodohkan. jadi. kau jangan macam macam." jawab kaguma singkat bahkan ia tak melirik ke arah firman yang berada di sampingnya
