— Karena perasaan mereka adalah senyawa kimia asam dan basa sehingga sulit untuk disatukan —
[*]
Asam dan basa.
Sepertinya itu berlaku bagi Rafandra Arzhel dan Raviska Jihan. Meskipun dekat, tetap saja tidak bisa disatukan.
Jihan menyukai Arzhel sejak kelas mereka mengadakan praktikum Kimia. Menurut pengamatan Jihan, Arzhel itu laki-laki hebat yang pernah ia temui. Selalu juara kelas, sering ikut olimpiade, dan bisa diandalkan. Benar-benar tipe ideal Jihan banget.
Sebelum praktik, Pak Tono— selaku guru Kimia memberikan arahan terlebih dahulu, supaya setiap kelompok bisa lebih berhati-hati saat mengambil atau mencampurkan larutan kimia.
"Kalian bisa mengikuti petunjuk yang ada di kertas untuk lebih jelasnya."
Masing-masing kelompok mulai fokus dalam mengerjakan praktikum. Ada yang bertugas untuk mengambil dan mencampurkan senyawa larutan, ada yang bertugas sebagai pengamat larutan, dan ada juga yang bertugas untuk mencatat hasil laporan.
Sebenarnya untuk membedakan larutan asam dan basa tidaklah sesulit itu. Jika senyawa asam dilarutkan ke dalam air maka akan bersifat masam (H+), dan bertindak sebagai pendonor. Sedangkan senyawa basa yang dilarutkan ke dalam air maka akan bersifat rasa pahit (OH-) sekaligus bertindak sebagai penerima.
Selama praktikum berlangsung, Jihan sangat senang karena dua alasan. Pertama, kelompoknya tidak berganti. Kedua, ia bisa melihat Arzhel dalam jarak dekat. Sungguh beruntung bukan.
Teori asam menyatakan;
"Asam itu senyawa bersifat asam dan bertindak sebagai pendonor."
Oleh karena itu, Jihan selalu berusaha menyalurkan cintanya pada Arzhel.
[*]
"Kalian lama."
Namanya Kavindra Renji, dari kelas sebelah— IPS 3. Hobinya adalah tidur dan bercita-cita ingin menjadi Direktur Utama.
Fyi, Kavindra itu ketua kelas tapi ya begitu, hidupnya tidak jauh-jauh dari tidur dan bermain game.
"Maaf, tadi ada praktik Kimia dan tidak boleh keluar sebelum laporan selesai."
Tanpa dipersilahkan Jihan langsung duduk di depan Kavindra, sementara Arzhel memesan makanan. Iya, mereka ke kantin bersama.
"Untung aku di kelas yang berbeda jadi tidak perlu capek-capek praktik." Kavindra menyingkirkan mangkuk baksonya yang hanya menyisakan kuah saja. "Omong-omong, apakah Arzhel sudah tahu tentang perasaanmu?" Lanjutnya.
Kavindra adalah orang pertama yang tahu bahwa Jihan menyukai Arzhel. Ia tidak bisa berbohong terlalu lama karena Kavindra tipekal orang yang peka dengan sekitar. Berbeda dengan Arzhel yang tidak peka sama sekali.
"Aku ragu mengatakannya."
"Kau itu payah sekali, seharusnya kau mengatakannya supaya perasaanmu stabil seperti virus DNA."
Selain pintar mengetahui kebohongan orang lain, Kavindra juga pintar mengejek.
"Ada apa dengan DNA?" Tanya Arzhel yang baru datang. Jihan yang gelagapan memberi isyarat kepada Kavindra untuk tidak memberitahu Arzhel. Ia malu jika harus mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu.
"Itu tadi ada orang yang tersedak DNA." Sembari tangannya mengambil kripik pangsit milik Jihan.
Arzhel mengernyit heran, ia baru tahu jika DNA juga bisa membuat orang tersedak Tetapi Arzhel kembali cuek, toh juga Kavindra sudah biasa membuat gurauan yang aneh.
Yang tidak disadari oleh Arzhel adalah bahwa Jihan selalu memperhatikannya. Harus bagaimana lagi Jihan bersikap, supaya Arzhel tahu bahwa ia menaruh hati padanya. Bahkan Kavindra yang hanya diam saja pun tahu maksud dari sikap dan perhatian Jihan.
Seperti kata Kavindra beberapa hari yang lalu, Arzhel itu pintar biologi tapi sayang dia tidak bisa menerjemahkan kode dari Jihan.
;
Stabil seperti virus DNA = Arzhel tahu perasaan Jihan.
Huft, bingung sekali harus revisi kayak gimana. Benar-benar gak punya ide buat nulis.
Alur cerita dan gaya kepenulisan memang agak berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASAM DAN BASA [ RE-UPLOAD]
Fanfiction- Karena perasaan mereka adalah senyawa kimia asam dan basa sehingga sulit untuk disatukan -