07.

1.1K 58 2
                                    

Jun menurunkan Jean untuk duduk dikamar sikecil, Jean sudah bangun dan tampak masih agak linglung.

"Jean dengerin kak Ji, jangan deket-deket kak Niel, oke?,"

Jean memiringkan kepalanya bingung. "Kenapa? Kak Niel baik kok."

"Nurut sama kakak!" Jun yang agak membentak membuat Jean mengangguk lesu.

"Iya kak Ji."

.

.

Daniel turun dari motor Malvin, sejak kejadian tadi Daniel banyak diam dan membuat Malvin agak resah.

"Niel .. kamu kenal Jun?,"

Daniel yang sedang membuka helm langsung terdiam, ia terlihat bingung.

Tapi kemudian mengganguk. "Kalo kenal, iya."

Malvin tidak ingin bertanya lagi dan menerima sodoran helm dari Daniel.

"Kalo gitu gue pulang deh." Pamit Malvin.

"Iya, makasih juga udah temenin aku belanja."

Malvin tersenyum. "Sama-sama manis, bye."

"Bye."

Daniel menatap sebentar motor Malvin yang sudah menjauh kemudian mengangkat belanjaannya dan berjalan menuju gerbang.

Baru saja membuka pintu rumah, Daniel langsung dikejutkan oleh teriakan adiknya.

"KAK NIEL!"

Daniel yang dipeluk tiba-tiba terdorong mundur, tapi setelahnya membalas pelukan Calvin.

"Kenapa hm?," Tanya Daniel, ia menyibak rambut depan Calvin dengan lembut.

Calvin membuang nafas sebelum menjawab. "Aku .. mimpi kakak ninggalin aku." Lirih Calvin menunduk.

Daniel terdiam, kemudian tersenyum gemas. "Kamu ini, itukan cuma mimpi astaga. Kakak juga sekarang disini kan?,"

Calvin ingin membantah tapi Daniel segera membekap pelan mulut Calvin.

"Sttt ... Jangan dipikirin, itu cuma bunga tidur." Ucap Daniel, matanya menyipit lucu dengan senyumam paling manis.

'Meskipun kakak kamu emng udah ninggalin kamu al.'

Daniel tersadar. "Justin?! Al Justin mana?!"

Calvin segera mencekal tangan Daniel ketika sang kakak ingin melangkah pergi. "Justin udah tidur kak."

Daniel menghela nafas lega. "Trus kenapa kamu belum tidur?,"

"Nungguin kakak hehe."

"Astaga anak ini."

.

.

.

.

.

.

.

[BL] We will always be together, my worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang