Chapter 2

94 16 2
                                    

Disekolah kami, ada sebuah pohon mangga yang selalu berbuah tanpa kenal musim, buah mangga itu selalu menjadi incaran para murid setiap harinya. Dan sekarang sedang menjadi incaran [Name],Amu,dan Upi

[Name],Upi dan Amu melihat ke pohon mangga tersebut, Dan masalahnya pohon mangga itu punya kepsek

"Bagian keamanan masih sibuk di pintu gerbang,jadi pasti aman. Masih ada waktu setengah jam sebelum bel masuk. Lanjut ga?" Tanya Amu dengan wajah datar yang memiliki niat Tersembunyi

"Ya lanjutlah" balas Upi sambil nyengir. "Err.. Ntar kalo Ketahuan gimana?" Ucap [Name] dengan senyuman terpaksa karna dia dipaksa oleh amu dan upi untuk ikut Mencuri mangga milik pak kepsek

"Aih, Gabakal kok [Name]" balas Amu sambil mengacungkan jempol "Dosa tanggung sendiri ya btw" Ucap [Name] sambil menghela nafas

"Btw, itu soang buat apa?" Amu menunjuk ke arah Soang yang pernah ngejar [Name] dan sekarang Soang itu sedang di Gendongan Upi "Pengganti galah" Upi mengucapkan itu dengan santai

Upi pun Berusaha mengambil mangga dengan soang itu dan Amu yang berkata "Pake tangga woi" kepada upi, [Name] sebenarnya anak baik baik tapi mau bagaimana lagi, mangga pak kepsek terlihat sangat menggugah selera

Upi pun berhasil Mengambil banyak Mangga dengan soang putih itu "Weeeeeeee~ Dapet banyak" Upi kegirangan karna mendapatkan banyak mangga "Kalo sebanyak ini bisa dibagiin ke anak anak kelas nih" Balas amu

'Kok mangga nya bersinar ya?' batin [Name] bingung

"Eh kita minta izin ke kepsek yu. Buat dibagiin ke anak-anak, Pasti diizinin" Amu berkata sambil tersenyum seperti tidak bersalah, "Kamu bego atau gimana si mu?" [Name] Berkata sambil tersenyum pasrah

"Ntah, harusnya izinnya sebelum kita ngambil" Jawab upi, "Tapi okelah" Upi berkata sambil mengacungkan Jempol "Bego banget si anjer" [Name] menatap teman teman rimba nya itu sambil meng grepe grepe mangga yang kinclong itu

DOR  tiba tiba ada peluru kapur yang ditembak tepat di kepala upi, Upi pun langsung jatuh terkapar

Amu dan [Name] yang melihat upi Ditembak pun langsung Shock dan histeris "Upi, Upi!, Woi! Upi... bangun...." Ucap Amu dan [Name] yang Ketakutan

"Sudah berkali kali kuperingat kan Untuk tidak mengusik pohon mangga milik kepsek" -???, Amu Melihat pria berambut pirang itu sambil menangis

"Inilah akibat kalau kalian tidak mau dengar, Anak anak nakal" Ternyata Pria itu adalah pak eko yang sedang marah "Hei kau, Bangun! Nggak usah dramatis! kau nggak Mati!" Reflek Upi terbangun dari bobo syantik nya

"Demi apa?, Aku masih idup?" [Name] dan Amu yang melihat Upi masih hidup dan berbicara langsung mencekek Upi

"Dasar temen laknat! Gua kira mati beneran! Percuma gua nangis tadi!" Ucap Amu, "Rill itu, aer mata ku Terbuang sia sia!" Lanjut [Name] yang masih mencekek Upi bersama Amu

"Kkkhhhhhhkk!! Lepas- oranh mah bersyukur temennya masih hidup!!" Ucap upi sambil berusaha melepaskan cekekan Amu dan [Name] "Biarin" ucap [Name] yang sudah kesal "Kaget tau!" Lanjut Amu

Setelah itu, Amu, Upi, dan [Name] dibawa pak Eko ke depan pak kepsek "Ini bagusnya di apain pak?" Tanya pak eko kepada pak kepsek "Tenggelamkan" Jawab pak kepsek dengan senyuman dan mengacungkan jempol,tidak lupa dengan Buku death Note di tangannya

[Name], Amu dan Upi Pun pada akhirnya di Hukum Hormat Bendera di siang yang terik ini

"Kalo begini terus,lama lama gue gosong" Ucap [Name] Masih dengan pose Hormat bendera, "Salahin Upi tuh,kan dia yang ngajak nyuri mangga pak kepsek" Lanjut Amu, padahal dia yang menyarankan untuk mengambil Mangga pak kepsek

"Mana ada!, Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan tau!" Balas upi dengan raut wajah yang sudah terlanjur bete,ia pun menginjak Kaki amu karna bete //bisa bisanya TwT

------------------------------------------
(Di ruangan OSIS, Scene webtoon btw)

Soang yang tadinya Membantu Upi, Amu dan [Name] untuk mengambil mangga pengganti galih ternyata adalah pengkhianat

Soang itu adalah Salah satu Agent dalam OSIS, Soang putih itu Berjalan sambil membawa sekotak kecil Kapur Barus di muncung panjang nya

"Thanks mate"-??? Sambil mengelus Soang itu "Umami, peluru kapurnya udah datang nih"-???

Wanita cantik berhijab yang sedang memegang shotgun itupun menoleh sambil Menyenandungkan lagu, Ah mereka ternyata adalah OSIS

Wanita berhijab tadi adalah Umami, Dia adalah bagian keamanan putri,Dan pria berambut gimbal tadi adalah Mahesa,Bagian keamanan Putra

"Amunisi mu masih banyak?" Tanya mahesa kepada Umami, Umami pun hanya tersenyum sambil berpose 'iya', "Kalau butuh yang baru bilang ya" lanjut Mahesa

"Okeyy kalau begitu, Kita lanjut patroli" Ucap mahesa sambil Memasang kacamata hitam, Ia dan umami berpatroli sambil membawa shotgun dan katana,Soang putih tadi juga bersama mereka

----------------------------------------

Saat osis osis tadi Lewat di depan [Name], Upi dan Amu yang masih Hormat tiang bendera karna dihukum, [Name] Reflek berbisik kepada kedua temannnya

"Itu osis atau apaan bjir,ko bawa shotgun sama katana" Tanya [Name] Kepada upi dan Amu, "mana gue tau,osis di sekolah kita kan emang kejam kejam" Balas amu betul,betul,betul" Lanjut upi seperti Up*n dan Ip*n

Dan Amu, Upi serta [Name] Dihukum sampai pulang sekolah, Mereka gosong karna dijemur dibawah terik matahari

---------------------------------------

Hai haiii!, Aku sekarang lagi rajin ngetik dan ide dalam kepala ku itu penuh jadi yaaaaa, aku tulis aja langsung daripada nanti idenya ilang (⁠ ⁠´⁠◡⁠‿⁠ゝ⁠◡⁠'⁠)

Dan kayanya aku bakal Crazy Update buat Chapter chapter awal dan Kalo buat jadwal yang udah normal aku bakal Update kaya Jadwal Asli Webtoon Wee! Yaitu tiap selasa samaa sabtuu eheheh

Dan Jangan lupa buat di vote buat yang baca kalau ga mau Projek ini Aku discontinue di chap 20 keatass // jokess

Yawdah sampai jumpaa!!! (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)


𝐑𝐢𝐯𝐞𝐫» 𝐖𝐞𝐞! 𝐱 𝐅!𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang