Lagunya cocok banget buat menggambarkan situasi antara Lily dan Yuta yess😅😅
Mimin suka bgt. Kalian gimana?!
Jgn lupa vote, comen, dan subs-eh share ya. Follow mimin juga boleh bgt lohhh🥰🥰
💕💕💕
Aku menekan pintu bel untuk yang kesekian kalinya. Namun, tak ada seorangpun yang datang untuk membukakan pintu. Aku kembali mengamati ponselku, benar, ini adalah apartemen Yuta. Tapi-
"Lily-chan."
Aku tersentak. Dari ujung koridor, Yuta berjalan santai ke arahku. Ia membawa beberapa paper bag coklat di tangannya. Senyumnya merekah ketika melihatku yang memberengut kesal.
"Kupikir aku salah apartemen." Sungutku.
"Maaf."
"Kau darimana?"
"Membeli beberapa camilan, makanan, dan..." Yuta mengamati diriku dari atas hingga bawah. "Beberapa potong baju, kalau-kalau kau mau menginap."
"Oh, kupikir kau didalam dan mengabaikanku. Aku sudah mau marah tadi."
"Jangan mudah marah, nanti cepat tua loh." Sahut Yuta seraya membuka pintu apartemennya. "Ayo, masuk."
Aku bergeming. Ketika Yuta kembali memandangku, aku merentangkan kedua tanganku ke arahnya dengan mimik wajah cemberut.
Yuta yang memang sudah hafal dengan tabiatku segera menyambut uluran tanganku. Ia menggendongku seperti bayi koala memasuki apartemennya yang luas tanpa protes.
Aku menyandarkan kepalaku yang sedikit sakit di bahu Yuta. Aroma kayu-kayuan yang lembut langsung memenuhi indra penciumanku. Membuatku rileks dan nyaman. Jemariku memainkan ujung rambut Yuta yang sudah melewati tengkuk.
"Hentikan, Lily. Kau sedang menggodaku, ya." Yuta meletakkan paper bag yang ia bawa di atas meja, lalu membawaku memasuki ruang kamarnya.
"Kau harus memotong rambutmu, Yuta. Lihat, ujungnya bercabang." Candaku.
"Nanti. Sekarang, ganti dulu bajumu itu." Perintah Yuta setelah menurunkanku di atas tempat tidurnya.
"Kenapa memangnya?" Tanyaku polos.
Yuta berdecak. "Bajumu terlalu terbuka, Lily. Entah siapa yang menyuruhmu mengenakannya. Orang itu pasti sudah gila."
Aku mengamati pakaianku. Hampir lupa kalau aku sedang mengenakan baju yang sangat terbuka. "Hmm, aku sendiri. Bajunya bagus tahu."
Yuta mendesah kesal. "Ganti atau kuterkam kau sekarang. Kau mau Nakamoto junior lahir lebih cepat hmm?!"
Aku menggeleng cepat seraya menyilangkan tanganku di depan dada. Meski hatiku tertawa melihat Yuta yang merah padam menahan gairahnya. Aku bisa menggodanya kalau aku mau. Tapi, perutku sudah keroncongan. Aku tidak sempat makan di kantor Johny tadi. Hatiku terlalu gembira ketika Yuta menelepon dan bilang bahwa ia ada di Seoul.
Begitu Yuta keluar dari kamar, aku segera menggeledah almari pakaian Yuta. Mengambil sepasang kaos putih dan celana pendek milik Yuta lalu mengenakannya. Meski agak kedodoran, tapi ini jauh lebih baik dari pakaian seksiku yang tadi.
Begitu selesai berpakaian aku segera keluar, menyusul Yuta yang sedang sibuk di dapur. Pria itu tampak lucu dengan apron merah jambu hadiah dariku.
"Hei, Lily. Kau suka sushi atau bubur dengan ayam teriyaki?" Sapa Yuta riang.
Aku menghempaskan pantatku di atas kursi, lalu mengambil telur gulung yang tertata rapi di atas piring dan memakannya dengan lahap. "Aku suka semua makanan yang kau masak, Yuta-niisan."
KAMU SEDANG MEMBACA
NAUGHTY (Lalisa X NCT Fanfic)
Fiksi Penggemar18+ bijaklah dalam memilih bacaan ya, dear🙃 Penuh adegan yang mengundang tawa, bawang, baper, dan....entahlah kadang typo jg. Mimin lg mode gila soalnya wkwkwk! Terjebak pernikahan tanpa cinta yang Appa angkatnya rencanakan, Lalisa Manoban melakuka...