one

87 2 0
                                    


*KRINGGGG*
jam weker membangunkanku dari tidur yang nyenyak, sangat menyebalkan. Shift pagi yang membuatku harus bangun di hari sabtu yang indah ini.

Namaku Kim Yura, aku adalah mahasiswa tingkat akhir di suatu universitas terkenal di Seoul. sebenarnya aku tinggal di Busan namun aku mendapatkan beasiswa sehingga aku harus meninggalkan kedua orang tuaku. Selama tinggal di seoul, aku bekerja paruh waktu di sebuah kedai kopi untuk meringankan beban orang tuaku supaya mereka tidak repot untuk mengirimkan uang setiap bulan.

Mengapa aku jadi melakukan perkenalan begini?

"ASTAGAAA AKU SUDAH TELAT" akupun langsung mandi singkat. Ya mandi singkat (itu yang kulakukan saat memiliki waktu terbatas) dan langsung memilih baju yang ada di lemari, bahkan aku tidak memikirkan lagi apakah cocok atau tidak, huh...

Setiap hari aku menaiki bus kota untuk bisa sampai ke tempat kerja, agak jauh memang letak tempat kerjaku dengan apartemenku namun mau bagaimana lagi jika memilih apartemen di tengah kota tentu biaya sewa akan lebih mahal, bukan begitu?

"anyeonghaseo, maaf aku telat tadi aku harus menunggu bus" kataku menyampaikan alasan palsuku
"Yura-ya hari ini kau selamat untung bos belum datang. Oiya, aku tau kau ini sebenarnya telat bangun kan?" Kata Park-Hanee, dia adalah sahabatku. Kami sudah saling kenal saat masa orientasi di kampus dan sekarang dia adalah teman kerja paruh waktuku. Huh aku bosan melihatnya.

"Yura! Kau ini! Aku sedang berbicara tau! Mengapa kau hanya bengong seperti itu?" Bentak Hanee
"Ya aku telat hari ini. Wae? Lagian kan aku tidak sering telatnya" akupun mengambil apron dan mengganti Hanee menjaga kasir.

"Anyeonghaseo, selamat datang di kafe kami, apa yang ingin anda pesan?" Sapaku tersenyum kepada pelanggan pertama pagi itu. Dia adalah pria yang sepertinya seumuran denganku. Dia memakai pakaian serba hitam dan kacamata hitam dan snapback hitam. Apakah dia ingin melayat? tanyaku dalam batin.

"Aku pesan coffee-latte dan chocholate croissant" kata pria misterius itu
"Baiklah, silahkan tunggu sebentar" kataku dengan ramah sambil menatap pria itu dari ujung kaki hingga ujung kepalanya.

"apa yang kau lihat? Bukankah tidak sopan jika melihat pelanggan dengan tatapan seperti itu?" Gawat, ternyata pria itu menyadari tatapanku, awal kematian bagi kim yura.
"Ne? Maaf aku tidak ber-"
"Mana manager kafe? Aku ingin melaporkan bahwa ada staff gila yang bekerja di kafe ini" kata pria itu dengan tatapan yang bisa membunuh orang yang melihatnya.

Gila? Apakah dia baru saja menyebutku gila?!
"Mianhae jika sikapku kurang sopan. Tapi kurasa kata-kata gila terlalu berlebihan tuan. Aku tidak bermaksud untuk melihat-" ucapku namun dipotong oleh pria itu. Siapa yang gila? Aku atau dia? Yaampun.

pria itu melepas kacamata hitamnya dan... tunggu, kurasa aku mengenalnya. Astaga, bukannya dia Park Seo Joon? Artis terkenal itu?

"bukankah kau Kim Yura? Dari SMA Busan? Hahahaha jadi kau? Bekerja disini?" Gawat, sepertinya dia ingat aku. Apa yang harus aku lakukan? ya Tuhan bantu aku...
"oraemaniyeyo, Seo Joon" akupun yang tidak ingin berbicara lagi dengannya langsung memberikan pesanan yang ia pesan

"jadi totalnya ₩8000" dia memberikan ₩10000. "ambil saja kembaliannya" kata Seo Joon dengan tampang sombongnya yang tidak pernah berubah. Dasar pria itu, selalu menyebalkan! Errrghhhh
Dia pun langsung pergi keluar kafe.

"Yura.. ommo, jadi kau mengenal Seo Joon oppa? Kenapa kau tidak pernah memberi tau aku??? Yura, kenalkan aku dengan Seo Joon oppa ya ya ya?" Ternyata Hanee sudah mendengar percakapanku dengan Seo Joon tadi. Dasar anak ini...
"Oppa pantatku. Dia seumuran dengan kita. Lagipula untuk apa aku menceritakan tentang dia? Dia tidak penting lagipula aku tidak pernah menjadi temannya, kami adalah musuh" kataku kesal dengan Hanee. Awas saja kau Seo Joon.

seketika aku mengingat kenangan buruk di SMA bersama Seo Joon sang superstar

frienemies ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang