Hari berlalu begitu cepat, tidak terasa semua orang kini disibukkan dengan persiapan pernikahan, dan itu artinya Sunghoon akan segera pergi dari rumah ini."Kapan kau akan meninggalkan rumah ini?" Suara itu, Sunghoon membalikkan tubuhnya, disana mertuanya menatap datar.
"Segera bersiap untuk kepergian mu, aku tidak ingin kalau sampai ada barang mu yang tertinggal,"
"Tentu, ibu." Sunghoon melenggang pergi meninggalkan mertuanya. Sunghoon memasuki kamar nya, mendudukkan dirinya ditepi ranjang, kenapa hatinya merasa begitu sesak, seakan akan tidak menerima jika suaminya akan menikahi orang lain. Sunghoon menatap cincin yang tersemat dijari manis nya, semakin lama menatapnya rasanya hatinya semakin terasa sakit. Air mata itu semakin turun dengan derasnya, berusaha meluap semua kegaduhan yang memenuhi.
Sunghoon mengambil koper nya, dengan perlahan memasukan pakaian nya kedalam koper, hingga buku itu terlihat, hampir dua minggu lamanya Sunghoon tidak membuka buku itu, Sunghoon membuka halaman buku itu, hingga berhenti tatkala merasa belum dibacanya.
'Mungkin siapapun yang membaca ini pasti akan menganggap ku sudah gila cinta. Tapi itu tak apa. Aku mencintai Heeseung sepenuh hatiku, walaupun perlakuan padaku begitu membuat hatiku terasa begitu sakit, ditambah lagi perlakuan ibu mertua. Tapi walaupun begitu, Heeseung terkadang bersikap manis padaku, dan itu membuat ku begitu bahagia, aku berfikir bahwa mungkin Heeseung mulai mencintai ku? Mungkin. Tapi tidak, Heeseung memperlakukanku dengan lebih buruk setelah kesalahan paham terjadi, Heeseung berfikir bahwa aku yang memberikan racun pada ayah mertua, dan semua orang percaya kecuali satu orang yang begitu menyayangi ku, Sunoo. Adik ipar ku, aku menulis ini sebelum aku pergi dari rumah ini, Heeseung menyuruh ku untuk meninggalkan rumah ini, aku tidak bisa menolaknya, dengan terpaksa aku harus meninggalkan rumah ini. Dan ni adalah catatan terakhir ku.
Kim Sunghoon, 2-9-2022.
"Nama aslinya Kim Sunghoon? Wajah dan nama yang begitu mirip dengan ku, hanya marga yang berbeda. Kim Sunghoon, apa yang harus aku perbuat, apa yang sebenarnya terjadi disaat malam yang sama itu? Aku berharap semua ini hanyalah mimpiku saja, hidup sudah berat sejak kecil, aku hanya ingin hidup tenang dan bahagia." Sunghoon beranjak dari tempatnya, mendekati sisi ranjang, membuka nakas dibawah ranjang. Meletakkan buku itu, tidak lupa menumpuknya agar tidak terlihat. Kemudian kembali menutup nakas itu dengan rapat.
Pintu diketuk dari luar, membuat Sunghoon segera membereskan koper dan pakaian yang berantakan.
"Sunghoon, kau didalam?" Sunghoon mengenal suara itu, Heeseung. Tapi kenapa dijam siang ini dirinya kembali ke rumah? Apa ada sesuatu yang tertinggal?
"Sebentar, Heeseung."
Setelah membereskan koper nya, Sunghoon segera membukakan pintu nya, terlihat Heeseung dengan setelan jas nya. Sunghoon mempersilahkan Heeseung untuk masuk kedalam kamar. Heeseung terlihat mencari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Línea Del Destino
FanfictionGaris takdir Sunghoon sudah begitu rumit, namun semakin bertambah rumit setelah dirinya melompat ke sungai Han untuk bunuh diri. Sunghoon berfikir dirinya sudah tiada namun sepertinya tuhan masih memberikannya kesempatan kehidupan, menjalani kehidu...