10

856 74 1
                                    

     Mata Dew terpaku pada senyum yang mempesona dan wajah cantik Nani. Sejenak, waktu tampak berhenti, dan keindahan di hadapannya menjadi fokus utama. Senyum itu, seperti sinar matahari pagi, mampu menyinari setiap sudut hatinya yang tersembunyi.

Setiap detail wajahnya menggambarkan kecantikan yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Dia terpesona oleh setiap lekuk dan ekspresi, seolah-olah menemukan keajaiban yang baru di setiap sorotan mata, senyuman, dan bentuk bibirnya. Rasa terkagum-kagum mengalir dalam dirinya, menciptakan getaran yang menghangatkan hatinya.

Tak bisa disangkal, dalam momen tersebut, dia merasakan kebahagiaan yang tak terduga.

"Nani," suara Dew dalam memanggil Nani. Pria itu berdehem lembut. Tatapan mata Dew membuat punggungnya merinding.

"Kenapa?"

    Di tepi pantai yang dipeluk kegelapan malam, mereka saling bertatapan dengan keintiman yang memancar dari mata mereka. Suara ombak yang lembut menjadi latar belakang romantis saat keheningan terisi oleh getaran cinta yang tumbuh di antara mereka.

Tengkuk Nani di tarik, tubuhnya terasa melayang saat lengan itu melingkari pinggangnya.

Dalam cahaya remang-remang bintang, sentuhan lembut bibir mereka bertemu dalam ciuman penuh gairah, menciptakan momen yang tak terlupakan di bawah langit malam yang berkilau.

     Saat bibir mereka bersentuhan, suasana malam memberikan nuansa magis pada momen tersebut. Pasir di bawah kaki mereka menjadi saksi bisu dari keintiman yang tumbuh di antara pasangan itu. Cahaya bulan memainkan peran romantis, memancarkan keindahan lembut yang menyoroti mereka.

Gelombang ombak yang terus mengalun seperti lagu asmara, menciptakan serenades dari laut yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tangan mereka merangkul erat, seakan-akan menciptakan ikatan yang tak terlihat namun kuat di antara hati mereka. Pada malam itu, tepi pantai menjadi saksi bisu dari kisah cinta yang terpintal indah di bawah langit berbintang.

     Mereka terhanyut dalam kehangatan ciuman yang terus berlangsung, seperti terisolasi dari dunia luar. Momen-momen indah itu menjadi sekuntum bunga kenangan yang mekar di tepi pantai malam itu, meresap dalam ingatan mereka sebagai lambang dari hubungan yang dimulai.

        Paginya, suasana masih dipenuhi oleh sisa-sisa kehangatan dan keintiman setelah momen berhubungan yang pertama kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Paginya, suasana masih dipenuhi oleh sisa-sisa kehangatan dan keintiman setelah momen berhubungan yang pertama kalinya. Cahaya matahari pagi menyoroti ruangan dengan kelembutan, menciptakan nuansa yang tenang setelah keintiman semalam. Keduanya terbangun dengan senyuman yang tersembunyi, menciptakan suasana yang penuh arti.

"Selamat pagi," Dew menyapa pertama kali saat Nani baru membuka matanya. Wajahnya agak sembab karena banyak menangis semalam. Jejak merah jambu segera menghiasi pipinya, dia menyembunyikan wajahnya ke dalam selimut.

     Cantik. Satu kata itu tidak cukup untuk menggambarkan Nani. Dew memeluk buntalan selimut itu. Gemas dengan tingkah Nani. Menarik selimut kala dia rasa bahwa Nani tak memegang erat selimutnya. Mata mereka bersibirok.

(END) [BL] Little Husband-Short story✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang