Sizhui jatuh terkapar dengan luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.
"Kamu kalah..." Huacheng berkata dengan bangga.
Bagaimana Sizhui yang hanya bekerja di balik meja mampu melawan Huacheng yang rajin gym?!
"Baiklah....aku kalah."
"Tentu saja, kamu harus penuhi kesepakatan kita." Huacheng duduk tak jauh dari Sizhui, ia tidak merasa bersalah sedikitpun melihat Sizhui terluka.
Sizhui mengangguk. Ia mencoba duduk. Badannya terasa sangat sakit.
"Baiklah aku akan bilang Daddy Wang kalau cucu pertamanya akan ber marga Hua."
"Siapa bilang hanya satu cucu?!"
Sizhui mengerjap bingung. Memangnya Huacheng ini ingin berapa cucu?!
"Lima anak pertama Jili harus bermarga Hua!" Huacheng berkata dengan bangganya.
"Lima? Kalau begitu lima berikutnya harus ber marga Wang." Sizhui mengangguk mengerti.
Dua orang bodoh ini bicara seolah itu sangat mudah.
Memangnya Jili mau?!
----
Setelah kesepakatan konyol itu. Sizhui akhirnya dapat restu dari Huacheng!
Tidak mau mengulur waktu, dan takutnya Huacheng berubah pikiran. Sizhui langsung lamar Jili. Dan menikahinya dalam waktu satu minggu persiapan.
Wang Yibo hanya menghela nafas ketika Sizhui memberitahunya persyaratan yang Huacheng minta. Betapa liciknya Huacheng merebut cucunya!
Pernikahan mendadak ini juga digelar sangat mewah. Beruntung Huacheng mau membantu dengan koneksi yang ia miliki.
Setelah proses yang melelahkan. Akhirnya Sizhui bisa berbaring nyaman di ranjangnya. Oh...maksudnya ranjang di kamar Jili, di kediaman Hua.
Pengantin baru ini masih belum diperbolehkan pindah rumah. Maklum Sizhui gak bisa lawan kalau Mama Lian yang meminta mereka untuk tinggal di sana. Apalagi pelototan dari Papa Huacheng. Duh... Bikin ngeri!
"Zhui.... setidaknya cuci kaki kamu." Jili menggelengkan kepala melihat Sizhui yang langsung rebahan di kasur.
"Hm..."
Jili sudah hafal dengan kebiasaan Sizhui. Karena itu, ia tidak memaksa.
Mengambil sebaskom air, ia mulai menyeka kaki Sizhui. Kebiasaan yang selalu ia lakukan ketika bekerja sebagai asisten tuam muda nya ini.
Jili tersenyum. Ia masih tidak percaya bahwa hal-hal baik selalu datang ketika ia bersama Sizhui.
Tuan muda nya.
Suaminya!
Malam itu, keduanya tidur dengan lelap.
Sedangkan di kamar utama. Hua Lian harus menahan Huacheng yang ingin mengintip kamar pengantin baru.
"San Lang....ohhh...."
"Lihat A Lian....lihat baik-baik bagaimana aku memasukimu."
Hua Lian menatap pantulan dirinya di kaca. Huacheng mencengkeram pinggang rampingnya. Dan bisa di lihat bagaimana penis Huacheng keluar masuk dalam lubangnya. Serta tetesan cinta mereka.
"San Lang! Ampun.....ohhh yahh....terlalu dalam...."
"Teruslah berteriak A Lian...."
"San Lang......"
Hua Lian harus merelakan dirinya 'dimakan' sampai pagi. Bahkan ketika semburat cahaya pagi terlihat. Hua Lian yang suaranya sudah serak, masih merasakan penis Huacheng.
----
Pagi yang indah untuk Sizhui.
Bagun dengan Jili dalam pelukannya. Tanpa harus berusahan modus seperti sebelumnya.
Cup.
Cup.
Cup.
Sizhui mengecupi wajah Jili sampai Jili terganggu tidurnya.
"Zhui.... berhentilah mengacau.... aku masih ingin tidur!" Jili menyembunyikan wajahnya ke dada Sizhui.
"Hahaaha...." Sizhui mengeratkan pelukannya dan ia ikut tidur lagi dengan bibir tersenyum.
----
Jam 9 pagi, Jili baru keluar kamarnya. Sudah mandi dan wangi.
Ia turun ke dapur untuk makan.
Sizhui?
Yah, suaminya itu sedang sibuk dengan telepon dari Yubin gege. Masalah pekerjaan.
"Mama.... hari ini masak apa?" Jili menghampiri Hua Lian yang sedang sarapan.
"Mama tidak masak sayang. Hari ini bibi Tang yang memasak." jelas Hua Lian. Ia melirik Huacheng yang sedang menyesap kopi paginya.
Huacheng yang di lirik Hua Lian masih tetap santai. Ia justru mengamati Jili yang terlihat enerjik pagi ini.
"Apa bocah Wang tidak membuatmu sulit?"
Jili menggeleng. Selain sikap manja Sizhui, sisanya sangat baik. Tidak ada yang salah. "Zhui baik Papa..."
"Aku sudah selesai."
"Oke." Huacheng meletakan kopinya. Ia menghampiri Hua Lian. Menggendongnya.
"Mama kenapa?" tanya Jili.
"Mama gak apa...." Hua Lian malu!
"Kamu lanjutkan makanmu....Mama kamu hanya perlu istirahat."
Jili mengangguk. Mama Lian dan Papa Hua memang selalu seperti itu. Tidak malu menunjukan cintanya.
Tersenyum mengingat Sizhui. Semoga pernikahan mereka akan selalu hangat seperti kedua orangtuanya.
----
Sizhui yang memimpin banyak perusahaan. Jelas sangat sibuk. Bahkan ia hanya bisa mengambil cuti satu hari saja!
Jili? Tidak masalah dengan itu. Dari awal dia sudah sangat paham dengan kehidupan Sizhui.
Kehidupan damai memang tak selamanya bertahan. Badai baru ternyata bisa singgah di hidup mereka.
Sizhui digosipkan berkencan dengan artis bernama Zhou Lusy.
Bahkan kabarnya, Zhou Lusy sudah di boyong ke kediaman Wang.
Gosip semakin memanas ketika kedua belah pihak tidak ada bantahan.
Bukti kuat beberapa foto mereka makan berdua juga membuat keadaan menjadi kacau.
Jili duduk menatap berita yang terus berulang di televisi.
"Jili sayang.... jangan terus di lihat..." Hua Lian datang dan langsung mematikan tv.
Jili tersenyum.
"Sizhui gak mungkin selingkuh nak..."
Jili malah tertawa.
"Jili...." Hua Lian gemas lihat anaknya. Kalau Huacheng yang digosipkan, Hua Lian pasti akan marah!
"Mama.... jangan khawatir.... Sizhui gak akan pernah selingkuh." Jili memeluk Hua Lian setrlah capek tertawa.
"Jangan gampang percaya sama bocah Wang itu." Huacheng datang dengan segelas jus apel yang ia buat khusus untuk Hua Lian.
"Papa.... jangan jadi kompor deh."
"Hati manusia siapa yang tahu." Huacheng mengedikan bahunya.
"Sudah jangan berdebat terus."
----
Di kantor Sizhui.
Zhou Lusy sedang duduk manis di sofa. Membaca skrip film terbarunya.
"Mau sampai kapan kamu di sini?" Sizhui menatap seonggok manusia ini yang membuat hidupnya susah. Pulang selalu dipelototi Papa mertua. Apalagi kalau sedang makan malam bersama. Duhh.... Sizhui gak lepas dari sindiran mau Huacheng!
"Di sini paling aman dan paling tenang untuk baca skrip."
Sizhui menghela nafas.
Hidup Lusy aman. Tapi tidak dengan hidupnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Wang Sizhui
ChickLitSi sulung dari pasangan penuh cinta Xiao Zhan dan Wang Yibo. Selama keluarganya bahagia, yang lain tidak penting