Chapter 4 (Para Bandit vs Luffy dan Thallasa)

286 47 8
                                    

Setelah kejadian Luffy yang tidak sengaja memakan buah Gomu Gomu no mi, Shanks kembali berlayar untuk beberapa hari.

Sejak saat itu, Luffy juga mulai beradaptasi dengan tubuhnya yang kini menjadi lentur seperti karet.

Saat Shanks meninggalkan desa, bar tidak semeriah saat dia dan krunya ada di bar. Walau bar tidak semeriah seperti  saat ada dia, bukan berarti bar sepi. Masih ada beberapa pelanggan yang datang.

Seperti para bandit yang kemarin datang. Kini mereka datang lagi untuk memesan sake sebanyak yang mereka inginkan. Tidak hanya itu, meraka juga datang untuk mengolok-olok bajak laut akagami yang tidak ada.

Itulah mengapa Luffy dan Thallasa berada di tengah desa dan dihajar para bandit itu sekarang.

"Kalian mengganggu waktu minum sake kami. Apa artinya ini, bocah?" kata bos bandit itu yang kesal.

"Sialan! cepat minta maaf! Kau menjelek-jelekkan Shanks dan anggotanya," balas Luffy yang sudah babak belur.

Sedangkan makino saat ini tengah berlari mencari bantuan untuk Luffy dan Thallasa.

"Apa yang aku katakan membuat kalian merasa tidak senang?" tanya bos bandit itu.

"tentu saja! Bandit jelek seperti kalian tidak bisa di sama kan dengan Shanks, Arkhhh ...," ucap Thallasa sambil menjerit saat salah satu bawahan bandit itu menginjakan kakinya kuat ke punggung Thallasa.

"Berhenti menginjak Thallasa, dan cepat minta maaf!" seru Luffy kepada para bandit gunung itu.

Beberapa waktu lalu para bandit gunung itu minum di bar sambil menjelek-jelekan kru akagami. Mereka berbicara seolah-olah mereka lebih baik dari Shanks seperti  saat Shanks yang diam saja saat bos bandit itu menghancurkan botol sake milik Shanks dan mengatakan dia pengecut.

Hal itu lah yang membuat Luffy dan Thallasa naik pitam. Mereka berdua tentu saja tidak terima dengan perkataan para bandit gunung itu.

"Kalian membuat pilihan buruk, bocah. Aku tidak pernah membiarkan satupun yang berani menggangguku tetap hidup." Bos bandit gunung itu hendak menarik pedangnya yang bertepatan saat mayor desa foosha sampai bersama makino.

"Mohon tunggu sebentar! Biarkan kedua anak itu pergi. Aku mohon padamu," bujuk mayor.

Luffy dan Thallasa cukup terkejut melihat mayor yang memohon untuk membebaskan mereka berdua.

"Aku tidak tahu apa yang telah di lakukan Luffy dan Thallasa. Tapi, aku tidak punya niat untuk menentang mu. Kami bahkan akan memberikan mu uang. Jadi, aku mohon padamu, tolong biarkan kedua anak itu pergi," lanjut mayor sambil bersujud memohon.

"Mayor...," ucap Luffy.

"Mayor, jangan bersujud pada bandit gunung bodoh seperti mereka ...," ucap Thallasa yang tidak terima melihat mayor bersujud memohon seperti itu.

Mendengarkan ucapan Thallasa bandit gunung yang menginjaknya semakin kuat menekan kakinya ke punggung Thallasa.

"Diam lah bocah! Kau membuatku kesal. Ya, lagi pula memang orang tua lebih sopan dan tahu aturannya. Tapi, itu sudah terlambat, kedua anak ini telah membuatku kesal,. Aku akan membunuh mereka," ucap bos bandit itu sedikit kesal dengan ucapan Thallasa lalu menarik pedangnya.

"Itu semua salahmu, monyet gunung!" ucap Luffy emosi.

"Kalian dalam masalah besar.aku akan membiarkan kalian meminta maaf di neraka!" ucap bandit gunung itu, mengacungkan pedangnya .

"Luffy! Thallasa!" Seru makino panik.

"Aku mohon, biarkan merek pergi!" Seru mayor yang mulai panik.

PIRATE THE OCEAN (ONE PIECE X OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang