00.08

421 57 0
                                    

"CARREN!"

Masih pagi, namun suasana dikastil besar itu sudah terdengar heboh karena teriakan dari pangeran Liam.

Carren yang sedari tadi bolak-balik kesana kemari hanya untuk menghampiri Liam merasa capek.

Ini masih pagi, namun ia sudah terlalu letih untuk melaksanakan tugasnya. Liam selalu memerintahnya ini dan itu.

Brukhh!

"akhhh!" Carren meringis kala dirinya tak sengaja menabrak seseorang dari arah berlawanan.

Carren mengumpat kesal pasalnya bokongnya terasa sakit akibat dirinya terjatuh.

Carren terdiam dan menatap siapa seseorang itu.

"perhatikan saat kau berjalan, karena kau menabrakku, pakaianku jadi kotor akibat tumpahan minuman dari tanganmu" ucapnya dengan nada dingin.

Carren meringis dalam diam, bukannya merasa bersalah karena telah mengotori pakaian Samuel, namun ia meratapi minuman yang tumpah yang seharusnya ia berikan kepada Liam.

Alhasil ia harus membuat minuman itu untuk yang kedua kalinya.

"maaf" hanya itu yang Carren ucapkan, seraya membereskan tumpahan minuman itu dilantai.

Setelahnya Carren pergi dari hadapan Samuel. Hal itu tentu saja membuat Samuel melotot tak terima.

"kau harus bertanggung jawab, Carren!" ucap Samuel sedikit membentak, dengan cepat ia menarik lengan gadis itu untuk tidak kemana-mana.

"tapi pangeran... Aku harus membuatkan minuman untuk pangeran Liam" jawab Carren jujur.

"ikut atau aku akan membuat perhitungan padamu" gertak Samuel.

Carren terdiam, ia tidak tahu harus bagaimana.

Samuel tersenyum puas, lalu ia kembali menarik lengan gadis itu untuk pergi mengikutinya.

"maaf, tapi hari ini dia milikku!"

Tiba-tiba langkah Samuel terhenti dikala mendengar suara yang berasal dari belakangnya.

Dan saat ia menoleh, sudah ada Liam yang kini ikut mencekal tangan Carren yang sebelahnya.

"apa maksudmu?" Samuel memicingkan matanya tak suka.

"dia sudah melakukan kesalahan, jadi hari ini dia akan bersamaku dan melayaniku" jelas Liam dengan sikap santainya.

"tidak mungkin"

Liam menggeram kesal, lalu tiba-tiba sebuah ide aneh terbesit dikepalanya.

Ia menarik Carren hingga kepelukannya dan yang lebih parahnya lagi, Liam mencium bibir Carren.

Hal itu membuat Samuel melotot tak percaya, rahangnya mengeras menahan emosi.

Bahkan Carren sama hal nya tidak percaya dengan apa yang Liam lakukan padanya.

"kau puas? Mulai hari ini dia milikku!" ancam Liam menatap Samuel dengan smirknya.

Samuel terdiam, perlahan cekalan tangannya melonggar, membiarkan Liam membawa Carren pergi.

Brukh!

Samuel menendang tembok disebelahnya dengan sangat keras, tak peduli jika kakinya terasa nyeri saat ini, bahkan rasa sakit itu telah digantikan dengan rasa emosi yang meluap luap.

Sementara itu, Liam terus membawa Carren menjauh.

Gadis itu meronta-ronta dari genggamannya, namun Liam tak peduli dan terus menyeret Carren entah kemana.

[HIATUS!] NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang