00.02

572 68 0
                                    

POV Carren,

"Carren, setelah ini kau harus bersihkan kamar para pangeran" ketua dayang itu merintahku.

Aku mendengus kasar, tidak percaya jika ini benar-benar terjadi. Diperintah oleh ketujuh laki-laki yang sok berkuasa dan menjadi pelayan dirumah besar ini?

Aku ingin kabur dari tempat ini, namun seperti yang mereka katakan bahwa tidak ada jalan keluar dari sini.

Aku terjebak, benar-benar terjebak. Mereka tidak membiarkanku untuk pulang.

Dan sekarang, aku menuju kamar yang diperintahkan oleh wanita tadi untuk aku bersihkan.

Kamar pertama yang aku kunjungi, sangat berantakan. Sepertinya kamar ini jarang sekali dibersihkan atau sama sekali memang tidak pernah dibersihkan.

Aku pun mulai membersihkan kamar tersebut, penghuninya sedang tidak ada dikamar. Aku tidak tahu dia kemana, bahkan aku tidak tahu siapa pemilik kamar ini. Yang pasti orangnya sangat malas.

"sedang apa kau disini?"

Aku tersentak saat ada yang memasuki kamar. Saat ku toleh, seseorang itu tengah berdiri diambang pintu.

"a-aku disuruh untuk membersihkan kamar ini" jawabku seadanya.

"berani sekali kau memasuki kamarku, selama ini tidak ada yang masuk kedalam kamar ini selain aku" ucapnya dengan tatapan tajam, berjalan mendekat kearahku. Hal itu membuat aku sedikit takut padanya.

"t-tapi, kamarmu sangat berantakan dan harus di-"

"keluar!" perintahnya, suara itu terdengar seperti bentakan dan paksaan.

"b-baik" jawabku gugup, dan aku segera keluar dari ruangan itu.

"hah! Kenapa nasibku seperti ini? Dan juga, dia sangat menyebalkan. Padahal bisa bicara baik-baik dan tidak emosi seperti itu" gumamku sendiri.

Dan tanpa sadar ada seseorang yang berdiri disampingku, membuat aku terperanjat saat setelah menyadari kehadirannya.

"kau kenapa?" tanyanya menatapku dengan tatapan bingung.

"t-tidak ada" ucapku seraya melirik kedepan pintu kamar yang baru saja ku datangi.

"ah, Carren aku lupa memberitahumu bahwa kau tidak perlu membersihkan kamar pangeran Ethan-"

Wanita yang baru saja menghampiriku seketika berhenti berbicara saat melihat seseorang yang tengah berdiri disampingku. Dan aku lihat ia membungkuk kehadapan seseorang tersebut, kemudian ia pergi dari sana.

"begitu ya, kau baru saja diusir dari kamar Ethan?" tanyanya.

Aku tidak tahu Ethan siapa, mungkin pemilik kamar yang tadi sempat aku datangi. Aku hanya diam dan tak menjawab.

"dayang itu benar, kau memang tidak harus membersihkan kamarnya. Karena Ethan sangat anti jika ada orang asing masuk kedalam kamarnya. Ethan memiliki koleksi berharga dan ia hanya takut benda-benda koleksinya hilang" jelasnya panjang lebar.

Aku hanya mengangguk-ngangguk memahami.

"ayo, sekarang kau bersihkan kamarku" ucapnya, sementara aku hanya menurut saja karena memang inilah tugasku sekarang.

Saat kami tiba diruangan kamarnya, hal yang pertama dapat aku simpulkan adalah, kerapian kamar yang luar biasa.

Sepertinya aku tidak akan repot-repot dan kelelahan untuk membersihkan kamar ini.

"aku tidak ingin ada debu dikamarku, sebaiknya kau membersihkannya sehingga tidak ada debu yang menempel sedikitpun" ucapnya.

Aku melongo tak percaya, jika sedetail itu aku juga ragu apakah bisa bersih atau tidak. Dia benar-benar membuatku stres.

[HIATUS!] NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang