Tiga hari telah berlalu sejak kematian Leora hari itu, dimana Carren dituduh menjadi pelaku pembunuhan Leora. Namun Carren tetap membantah semua kebohongan itu, karena memang bukan dia pelakunya.
Disini lah Carren, dikurung disebuah kamar, dan tidak diperbolehkan kemana-mana.
Awalnya Carren akan dikurung dipenjara bawah tanah, namun pangeran Liam melarangnya, hal itu juga membuat munculnya kecurigaan dari para pangeran yang lain.
Ada apa dengan Liam?
Lain dari itu, semenjak tiga hari belakangan ini juga, Carren terus memikirkan perkataan Leora ditaman belakang hari itu.
"mereka menjebakmu dikastil ini hanya untuk membalas dendam kedua orang tua mereka yang telah mati 17 tahun yang lalu..."
"dan pelakunya adalah ayahmu Carren" lanjut Leora menatap Carren dengan wajah bersalahnya.
Carren diam, masih mencerna setiap kata yang diucapkan gadis itu.
"maaf kan aku, karena aku juga terlibat dalam hal ini dan ikut menjebakmu bersama mereka..." sontak Carren langsung menolah kearah Leora dengan tatapan bertanya.
"maksudmu...?"
"aku yang memberitahu keberadaanmu..." Leora berhenti sejenak, menarik nafas dalam-dalam karena merasa lehernya tercekat menahan sesak didadanya.
"aku adalah orang pertama yang mereka jebak disini, namun ternyata bukan aku yang mereka cari,"
"seseorang itu adalah kau Carren, anak dari raja Carlos yang telah membunuh kedua orang tua mereka"
Sejenak Leora terdiam, ia merasa bersalah jika telah menceritakan semua ini pada Carren, namun mau bagaimana pun Carren harus mengetahui kebenarannya.
"jika saja kau tidak bertemu denga tiga pangeran kembar dimalam pesta itu, maka kau tidak akan terjebak sampai saat ini" Leora mulai terisak, ia benar-benar merasa bersalah.
"aku tidak bertemu dengan mereka" sahut Carren menyangkal ucapan Leora, karena seingatnya ia memang tidak pernah bertemu dengan siapapun dimalam itu.
Atau...
"yang mengajakmu berdansa... Dia adalah pangeran Chaiden," ucap Leora, membuat Carren membelalakkan matanya.
"yang menabrakmu pada saat kau ingin pergi dari tempat itu adalah pangeran Samuel" Leora terus melanjutkan ucapannya, "dan yang memberikanmu undangan pada saat kau sudah turun dari bis, dialah pangeran Darren..."
"dan yang berdansa denganku dimalam itu..." Leora menggantungkan kalimatnya, meremas-remas seragam maid hitam putih yang ia kenakan, "adalah pangeran Liam"
"mereka semua ada disana malam itu Carren"
Carren membekap mulutnya tak percaya setelah mendengar semua kebenaran dari Leora.
"kenapa kau melakukannya Leora..." ucapan Carren tercekat, benar-benar merasa kecewa.
"maaf..." hanya itu kata yang keluar dari mulut Leora. Ia tidak tahu harus berkata apa.
Lalu gadis itu mengeluarkan sesuatu dibelakang punggungnya yang sedari tadi ia sembunyikan.
Sebuah belati.
Carren menatap kearah belati itu lalu tatapannya beralih menatap wajah Leora.
"aku ingin mengakhir semua ini, aku tidak sanggup jika terus diperbudak oleh pangeran Liam, perasaan cintaku telah dipermainkan olehnya" ucap Leora sangat lirih.
"Leora, jangan-jangan kau..."
"benar, aku ingin mengakhiri hidupku" ucap Leora tertawa getir.
"aku sudah lelah diperalat oleh mereka, terlebih lagi pangeran Liam tidak pernah menganggap keberadaanku"
"tapi tidak seperti ini cara kau untuk mengakhiri semuanya, ayo Leora berpikir lebih jauh, kau malah terlihat kekanak-kanakan" ucap Carren.
"kekanak-kanakan kau bilang...?" Leora tertawa sinis.
"apa mungkin, setelah dia mempermainkanku dia malah mencintai gadis lain?"
Carren terdiam, ia seakan-akan tak mengerti dengan ucapan Leora.
"kau beruntung Carren... Karena pangeran Liam sudah mencintaimu" Leora masih tetap melanjutkan ucapannya, tanpa sadar air mata perlahan menetes dipipinya.
Carren tercekat, ia ingin berbicara namun seolah-olah suaranya ditarik kembali untuk Carren tetap bungkam.
"tapi..."
Set!
Carren membelalak kaget melihat Leora yang tiba-tiba menggores pergelangan tangannya dengan belati tersebut.
"LEORA!" Carren panik setengah mati, melihat darah bercucuran dengan sangat deras tanpa henti.
Sementara Leora sudah terlihat lemah, "maafkan aku Carren..." setelah mengucapkan kalimat singkat itu, Leora benar-benar sudah tak sadarkan diri.
"tidak Leora... Aku mohon bertahanlah!"
"TOLONG!" Carren berteriak sekencang mungkin, berharap ada yang datang.
Sampai hari ini, kejadian itu masih terbayang-bayang dibenak Carren.
Bahkan sampai sekarang pun ia tetap bungkam dan tidak ingin berbicara kepada siapapun, termasuk ketujuh pangeran.
***
"sudah hampir satu bulan gadis itu tinggal disini, tapi tidak ada ancaman yang begitu berat kau berikan padanya" pangeran Ethan bersuara, menatap kearah Liam dengan tatapan sinisnya.
Kini ketujuh pangeran sedang berkumpul disebuah ruangan pribadi milik mereka.
"lakukan tindakan Liam, jika dia tahu semua kebenaran sebelum kita membunuhnya maka itu akan percuma" sahut pangeran Darren.
Liam masih tetap bungkam, ia bahkan bingung dengan dirinya yang malah secara tidak langsung merasa berat hati untuk melakukan hal itu semua.
"jangan-jangan kau mencintai gadis itu...?" kini pangeran Niel ikut bersuara, menatap Liam dengan tatapan curiga.
Mendengar perkataan Niel barusan, tak hanya Liam yang tiba-tiba menoleh dengan raut wajah terkejut, melainkan Chaiden, Samuel dan juga Jonathan mengangkat wajah mereka menatap Liam, menunggu laki-laki itu mengeluarkan protesnya.
Namun, Liam hanya diam tanpa bersuara sedikitpun.
Darren tersenyum sinis, lalu tatapannya menatap para saudaranya yang lain dengan tatapan mengintimidasi.
"apa ada lagi yang memiliki perasaan terhadap gadis itu selain aku?!" tanya Darren dengan nada membentak.
"bodoh!" Darren memaki kesal, ia merasa geram dan segera pergi dari ruangan itu.
Namun sebelum benar-benar keluar dari pintu itu, Darren menghentikan langkahnya sejenak.
"kalau begitu aku yang akan melakukannya, dan membunuhnya hari ini juga" ucap Darren penuh penekanan, dan dirinya kembali melanjutkan perjalanan dan menghilang dari sebalik pintu.
Mendengar penuturan tersebut, sontak mereka yang ada diruangan itu terkejut, mereka bangkit dan segera menyusul Darren yang hampir menjauh.
To be continue...
AKSKAKXKKSSK CAPE GAADA YG VOTE SAMA KOMEN PLSS:)
Author udah kode keras masa gaada yg peka:)
Liat aja, klo gaada yg vote ato komen author gak bakal lanjut:v
OKAY SEE YOU~♡
Btw... Kalian paham gak sih sama alur nya?:(
Kelemahan author klo bikin cerita itu kadang suka kaku sama kalimat atau dialognya, gaada yang bener, kata-katanya juga labil, mana typo bertebaran lagiv_v
Tapi herannya kenapa kalian suka?:(
AAAAA JADI SAYANGG~
Luv lah buat yang baca:"(♡See you~ aku bakal lanjut klo rame hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS!] NIGHTMARE
FanfictionFt. ENHYPEN ~ Berawal dari sebuah pesta yang membawa Carren kesebuah tempat aneh. Ia bertemu dengan tujuh pria tampan yang digelar sebagai pangeran. Carren masih bingung dengan apa yang terjadi dengan dirinya. Para pangeran itu mengaku mengenalinya...