Tinggal di Marcellius manor membuat Ken atau mungkin bisa kita panggil El terbiasa untuk tidak lemah atau menunjukkan emosi sebenar nya di depan orang lain.
Saat ini usia nya adalah 13 tahun, usia yang cocok untuk memasuki Akademi Constance. Bakat alami bawaan nya akan mampu membawa bocah silver itu naik ke peringkat teratas pendaftaran.
"Sayang ku, bisakah tidak pergi meninggalkan ayah mu ini? Ah sakit sekali melihat mu tumbuh besar. Rasanya baru kemarin papa mengajar kannmu cara menggunakan sihir hitam warisan keluarga." Damian memegang dadanya, dan jelas El tau itu akting.
"Papa ayo lah! El tidak mati atau pergi ke neraka, El hanya pergi ke Akademi. Itu kan juga agar bisa membuat papa bangga." Tidak sepenuhnya berbohong kok, El sangat berterima kasih pada papa nya. ia juga dengan tulus menyayangi pria yang ia panggil papa itu.
"El, bahkan jika kau membuhuh seekor semut papa sudah bangga pada mu. Lagi pula siapa yang akan berkomentar buruk tentang keluarga duke Marcellius?."
"Ish papa! Pokoknya El akan tetap pergi ke Akademi!." El mem pout kan bibir mungil nya, Damian hanya bisa pasrah ketika putra kesayangan nya merajuk dan bersikeras pergi ke Akademi.
"Baiklah baiklah, tapi kau harus berjanji pada papa, jika ada apa apa langsung kembali dengan Evanescet. Kau mengerti?."
"Baiklah! Aku sangat menyayangi papa! Sangat!!."
"Baiklah, tidak baik jika putra ku satu satu nya belum memiliki tongkat sihir, bagaimana jika kita meminta menara sihir itu membuatkan nya untuk mu hm?." Dengan cepat El mengangguk dan memeluk lagi papa nya, ah begini rasanya di sayang orang tua ya...
"Kita akan pergi sore ini, jadi bersiaplah Marcellius kecil."
Note. Evanescet (menghilang) adalah mantra teleportasi.
Sore hari nya mereka benar benar pergi ke Menara sihir untuk membuat tongkat sihir, sebenarnya sudah boleh membuat tongkat ketika usia pemakai mencapai 11 tahun, namun Duke Marcellius tidak membuatkan El tongkat karena El sendiri bisa menggunakan sihir dengan tangan kosong, tidak perlu perantara apapun.
Yah tongkat ini akan di gunakan El agar di Akademi nanti orang orang tidak heboh, karena di kehidupan pertama nya El sampai tidak bisa bebas kemanapun ia pergi, mereka selalu bertanya 'bagaimana caranya menggunakan sihir tanpa tongkat'.
Ya mana El tahu! Itu kan bakat bawaan, ah mengingat nya membuat El geram sendiri pada murid murid bodoh seperti Para Hydraless itu.
"Young Master Marcellius, pilihlah tongkat mu sendiri, cara nya adalah dengan meditasi dan sebutkan serta klaim tongkat tersebut. Jika kau merasakan tongkat itu mendekati mu maka ambil dan sebutkan nama nya maka ia akan hadir dan menerima klaim dari mu Mr. Marcellius." Ujar Saint besar menara sihir, tentu itu membuat El tersadar dari lamunan nya, tapi ia mengangguk secepat mungkin dan segera duduk di atas altar.
Sebenarnya tidak perlu Saint besar yang turun tangan, namun Damian mana mau jika putra nya ditangani oleh prnyihir abal abal.
Saint besar langsung memusatkan kekuatannya ke arah El, ia memberikan tuntunan suci untuk pria kecil itu agar bisa mengambil tongkat nya sendiri.
Di dalam lautan pikiran milik nya, El benar benar merasakan ketenangan namun juga kehampaan, ia melihat ke arah lain namun hanya ada awan dan langit berwarna putih biru.
'Apakah kau tahu? Tubuh mu yang sekarang berbeda. Dulu dan sekarang jauh dan sangat jauh berbeda. Dulu Russelush menyegel hampir 80% kekuatan asli mu. Kau hanya mampu mengambil tongkat menengah dengan kekuatan itu.Di tempat ini kau beruntung, Segel itu terlebur menjadi serpihan debu, Kekuatan mu memulih 100%. Dan aku adalah pecahan energi milik ke empat dewa dan dewi, aku di tugaskan untuk memberimu tongkat sihir. Kau akan mendapat tongkat sihir dengan kekuatan 4 dewa dan dewi di dalam nya, Dewi sihir Athecius, Dewa waktu Alcienth, Dewi kehidupan Emerida dan Dewa Kematian Hades. ada beberapa tongkat lagi yang akan menyusul sesuai dengan kemampuan mu, Selamat untuk mu penerus Nama tongkat ini adalah.... "
"CRYSTALUM CORE BANGKITLAH."
DUARRRR!!! CTARRRZZZ!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Academy [BL BXB]
FantasyKenneth Dezalle Walter adalah remaja berambut silver yang dimana ia adalah satu dari sedikit murid paling berbakat di Akademi Constance. Ia menduduki peringkat pertama murid paling berbakat, anak emas para guru dan tentu saja anak emas Asrama Hydral...