Kereta sudah berhenti dan itu tanda bahwa mereka telah sampai.
Eleshar turun dari kereta, meninggalkan si kembar James yang sedari tadi terdiam karena ucapan nya.
"Anak anak, perkenalkan nama ku adalah Louis March, kalian bisa memanggilku Prof. Louis. Kalian akan segera melakukan tes seleksi asrama di aula besar, ikuti aku." Semua anak yang hadir di sana mengikuti sang Profesor, yah termasuk Eleshar.
'Dulu aku ada di posisi paling depan di barisan ini, dan aku juga akan terkena bom asap milik Profesor Ronald, yah setelah nya aku malah berteman dengan bajingan bajingan Hydraless itu. Dan kali ini aku tidak akan mengulangi nya.'
El mengambil baris paling terakhir agar terhindar dari bom asap yang tidak sengaja di ledakkan oleh Profesor, ia masih sangat ingat kejadian ini.
"Hati hati anak anak, beberapa Profesor memiliki niat jahil untuk peserta didik baru hohoho." Prof. Louis tertawa, tapi omongan nya tidak terlalu di pedulikan karena mereka pikir itu hanya bercanda.
El segera mengeluarkan payung kecil dari Tas ruang milik nya, ia melebarkan payung bening tersebut dan menaruh nya ke arah depan. Banyak tatapan aneh yang di lontarkan oleh beberapa anak di belakang Eleshar, namun belum sempat mereka bertanya, ledakan dari arah depan terdengar.
Duarrrr!!!
"Well, seperti yang sudah di prediksi." Ujar Eleshar sembari memakai payung nya dengan benar.
Asap berwarna mengelilingi mereka semua, dulu El akan shock dan seluruh bajunya berubah menjadi pink. Walau itu semua di bersihkan langsung menggunakan sihir oleh prof. Louis.
"Kau, bagaimana kau Tahu akan ada ledakan begitu?." Tanya seseorang di belakang nya.
"Aku adalah 'tuan yang tahu segalanya' jadi jangan tetlalu kaget. Dan kau, hati hati dengan rambut mu itu, jangan sampai tidak mengikatnya nanti."
Gadis kecil itu terdiam, ia segera mengikat rambut nya dengan ragu, Eleshar hanya tersenyum simpul dan kembali berjalan. Ia mengingat gadis itu, dulu ia harus nya akan memotong rambut nya karena rambut panjang nya tersangkut di sela sela mesin sihir penghisap debu milik Profesor Ronald.
"Nah, kita sudah sampai di Aula besar. Kita akan melakukan pengecekan asrama berdasarkan sifat dan prilaku melalui darah. Bagi yang nama nya di sebut harap maju dan mengikuti setiap peraturan yang di buat."
Mereka semua duduk di kursi nya masing masing, Eleshar duduk di bagian depan, ia yakin tidak akan ada yang terjadi di area depan.
Banyak peserta didik yang hadir di sini, Nama nama mereka pun sudah di panggil dan tinggal beberapa anak lagi yang belum di panggil termasuk dirinya.
"Chloe James, Crylee James."
'Spinichent'
"Seperti yang di harapkan dari keluarga James, penghasil Spinichent yang unggul."
"Terima kasih." Mereka berdua tersenyum dan kembali ke tempatnya.
"Selanjutnya, Gavin Noah Harrison."
'Euryalenne'
"Yah, Duke Harrison memang pantas berasa di Euryalenne yang terhormat."
Eleshar menatap bocah laki laki itu, ah dulu ia sangat amat bermusuhan dengan nya.
"Eleshar Kenneth De Marcellius. Ah? Putra tunggal Duke Marcellius? Menarik. Kemari lah nak. " Profesor Louis tersenyum, sedangkan El menatap nya biasa saja.
"Terimakasih."
El berdiri di depan altar, lalu menancapkan tangan nya mrnggunakan jarum kecil untuk mengeluarkan sedikit darah.
El meneteskan nya perlahan ke sebuah nampan suci, lalu semua nya menjadi sangat terang di mata El.'Harus nya di kekuatan mu yang sekarang kau bisa berada di manapun, pilih lah asrama mu sendiri anak muda'
El mengrenyitkan dahi nya, namun tidak lama setelah nya piringan itu kembali berbunyi.
'Euryalenne'.
Mata Eleshar kembali melihat dengan normal, kemudian ia menatap tajam kearah Russell si kepala akademi, ia menampilkan senyum remeh kemudian kembali ke tempat nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/359520843-288-k307058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Academy [BL BXB]
FantasíaKenneth Dezalle Walter adalah remaja berambut silver yang dimana ia adalah satu dari sedikit murid paling berbakat di Akademi Constance. Ia menduduki peringkat pertama murid paling berbakat, anak emas para guru dan tentu saja anak emas Asrama Hydral...