Dari dalam ruang kantor Gina sesekali melihat kearah jendela dan melihat kekasihnya sedang terfokus mengerjakan tugasnya di depan layar komputer.Sebagai ketua tim umum bagian A, Kevin selalu bekerja keras dan selalu bersikap manis saat bersama dengannya.
Malam ini kami sudah memiliki rencana makan malam bersama di hotel mewah dalam rangka merayakan hari ke-100 kami mulai berpacaran, memang salah jika memiliki hubungan asmara dengan rekan satu kantor tetapi tidak masalah jika kami melakukannya secara diam-diam. Dan sahabat baikku Icha juga mendukung hubungan kami berdua.
Icha berjanji akan merahasiakan hubungan kami dari rekan kerja lainnya, aku sangat menyayangi sahabatku ini.
Waktu berjalan cepat dan Gina sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan kekasihnya di tempat parkir tempat biasa kami bertemu berduaan.
"Kevin^^"
"Halo sayang ku"
Kami berdua berpelukan seolah melepas rindu yang sudah lama tertahan. Kevin segera melepas pelukan kami, dan membukakan pintu mobil milik ku, dia memang sangat manis.
"Harus kah kita berangkat sekarang".
Begitu tiba di hotel mewah tempat kami membuat reservasi, kami segera menikmati keindahan malam penuh bintang dengan hidangan mewah yang terlihat sangat cantik dan lezat.
"Ini akan menjadi hari ke-100 untuk kita berdua"
"Itu benar"
Gina meraih tangan berotot milik Kevin, dan mengelusnya dengan ibu jari. Kevin melihatnya dan hanya mengulum senyum.
"Sayang, haruskah kita mengakhirinya sekarang."
Gina menaruh segelas wine itu di atas meja dengan perlahan.
"Apa maksudmu, kita baru saja memulainya, hidangan penutupnya bahkan belum mulai di sajikan".
"Bukan itu maksud ku"
Kevin menarik tangannya dari genggaman Gina dan mengeluarkan sapu tangan kecil berwarna putih dari balik jas hitamnya setelah itu menyeka tangan kirinya menggunakan saputangan tersebut.
Itu adalah tangan yang baru saja Gina elus, ada apa ini?
Mengapa Kevin tiba-tiba seperti ini?
"Aku ingin kita mengakhiri hubungan ini".
Gina terlalu terkejut untuk dapat bereaksi tepat waktu. Gina terdiam dan segera meminum wine dari gelas kaca yang terlihat indah itu.
"Mengapa begitu tiba-tiba?"
Suara Gina sedikit bergetar saat ini dirinya masih sadar dan menatap nanar ke arah hidangan yang bahkan tidak tersentuh di piring milik Kevin.
"Kau tau aku sudah tidak bisa melanjutkannya lagi"
Gina sedih, apa yang salah? Mengapa tiba-tiba seperti ini.
"Kenapa? Apa salahku Kevin, aku bisa memperbaikinya"
"Enggak sedari awal kita sudah salah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Meteor
DiversosGina pulang kerumahnya dalam keadaan mabuk, masih ada sebotol anggur di genggaman tangan kirinya. bibirnya meracau dan bergumam tak jelas sembari sesekali cegukan. Gina berjalan sempoyongan menuju sofa di ruang tengah rumahnya, begitu sampai di tuju...