Jam istirahat sekolah selalu di jadikan seluruh Siswa dan Siswi berkumpul di kantin. Seperti saat ini yang sedang di lakukan siswa Bintang Garuda, mereka tidak henti-hentinya bercanda satu sama lain, tertawa keras dan bahkan saling berebut makanan. Tapi semuanya terhenti, disaat mereka melihat seseorang yang sedang berlari terseok-seok sambil berteriak kencang meminta pertolongan.
Tidak lama, dengan larinya yang tak beraturan, seseorang yang sedang berlari itu harus tersungkur tepat di salah satu meja tidak jauh dari meja yang sedang duduk Fateh bersama dengan teman-temannya. Semua orang yang melihat langsung terperanjat dan bangkit dari duduknya untuk memusatkan perhatiannya pada anak laki-laki yang tak lain adalah teman sekelas Fateh, dengan nama Bima, yang duduk di bangku pertama di kelasnya.
"Ken, Kenzy. Tolong." Bima dengan suara tersengal-sengal mencoba sedikit menetralkan nafasnya yang mulai terputus-putus. Tangannya bergerak sambil menekan kuat kaki yang terluka. Entah karena luka apa? Tapi luka yang terdapat dikakinya terlihat sobek dengan darah yang mengalir. Fateh yang berada didekat meja Kenzy melihat kearah Kenzy yang terlihat diam, padahal Bima terus menyebut namanya.
"Kenzy." Rakha yang sebenarnya sedang berdiri di sampingnya, memanggil Kenzy. "Lo kenapa diam, samperin tuh teman Lo." Lanjutnya. Apa yang di ucapkan Rakha benar, seharusnya Kenzy menghampiri Bima untuk membantunya, tapi Kenzy tetap diam saja.
"Lo benar-benar ya." Kesal Rakha yang akhirnya mendekati Bima. Melihat itu, Fateh mengikuti Rakha untuk membantu Bima yang sedang kesakitan
"Bima." Panggil Rakha.
"Apa yang terjadi sama Lo? Lo baik-baik saja kan?" Fateh tidak tahu dengan pikiran Rakha, apakah karena kepanikan atau basa-basi, menanyakan keadaan Bima yang jelas-jelas tidak baik.
"Bima, kenapa Lo bisa sampai seperti ini?" Rakha melihat pada Fateh, dengan kepala yang menggeleng sambil melihat ke arah Bima. Dengan isak dan tangis Bima yang keras, membuat keadaan kantin menjadi pusat perhatian, bahkan kini sampai terbentuk perkumpulan, namun tidak ada yang berani mendekati seperti Fateh dan Rakha.
Rakha semakin khawatir dengan melihat keadaan Bima, tapi ia belum tahu apa yang harus di lakukan, karena kepanikan benar-benar melanda dirinya.
"Teh, Lo pegang dulu tubuhnya" Fateh melihat ke arah Rakha. "Cepat." Lanjutnya. Mendengar itu, walaupun takut Fateh menurut dan langsung memegangi tubuh Bima yang terus bergerak. Alasan Fateh juga, karena Rakha merupakan ketua dan petugas kesehatan di sekolahnya, maka Rakha mungkin lebih mengerti.
Di saat tubuhnya sedang di pegangi Fateh, pandangan mata Bima mulai mengabur, Bima semakin tidak bisa memfokuskan penglihatannya, dan bahkan apa yang di lihat Bima semuanya mulai tidak jelas, termasuk Fateh dan Rakha yang berada di dekatnya.
"Rakha." Terak Fateh yang terkejut karena tiba-tiba saja tubuh Bima meronta-ronta tidak karuan di depannya.
"Kenzy, tolong selamatkan Gue, tolong Kenzy, tolong." Fateh dan Rakha tidak mengerti, kenapa harus nama Kenzy yang di sebutkan, padahal saat ini yang berada paling dekat dengan Bima ada dirinya. Apa ini memang ulah Kenzy? Perhatian Rakha terus menatap Kenzy.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZOMBIE ( The Final World )
Novela JuvenilKetika percobaan harus berakhir dengan kegagalan dan semua yang tidak tahu apa-apa harus menjadi korban dari orang yang tidak bertanggung jawab