"Serius Lo?!"
Amanda menatap melotot Raiden yang ada di depannya saat Raiden menjelaskan dengan rinci kenapa Ia mengajaknya berpacaran secara tiba-tiba.
"Gua beneran suka sama lo Raiden, gua engga mau pura-pura!" ucapnya lagi dengan nada tegas.
"Lo pikir gua bego! Lo keliatan jelas naksir abis ke Jake!" jawab Raiden sewot.
"Kalo lo tau gua suka sama Jake, kenapa lo mau gua pura-pura jadi pacar lo?!"
"Karna cuma lo yang bisa bantu gua," kata Raiden meyakinkan. "Jadi, lo mau ya jadi pacar gua?!" tanya Raiden yang entah sudah keberapa kalinya.
"Lo engga romantis banget sih, pernyataan cinta yang gua mau tu harus romantis, minimal ada bunga, ini malah di warung teteh sambil bolos. Engga! gua engga mau, kalo lo mau pacaran sama gua, minimal nembak di depan temen sekelas bawa bunga, bawa coklat, sama kata-kata romantis," ucap Amanda panjang kali lebar.
"Ini cuma pura-pura Amanda PURA-PURA!"ucap Raiden menekan kata-kata terakhirnya.
"Bayarannya?" tanya Amanda.
"Berapapun yang lo minta tapi nominalnya jangan yang ngotak gue cuma anak kelas dua SMA" ucap Raiden memberikan penawaran.
"Kalo gua engga mau uang gimana?! Maksudnya gua mau lo ngelakuin sesuatu ke gua gitu," ucap Amanda mencoba bernegosiasi.
"Selama bukan kriminalitas atau hal yang memalukan bakal gua lakuin," jawab Raiden tegas.
"Oke deal," ucap Amanda sambil mengulurkan tangannya untuk berjabatan tangan dengan Raiden dan di terima oleh Raiden.
***
SMA Wijaya di buat gempar dengan berita telah resminya hubungan Amanda dan Raiden, banyak yang mendoakan hal baik kepada mereka namun tidak banyak juga yang iri kepada Amanda karena telah berhasil meluluhkan hati salah satu pentolan sekolah.
"Kok bisa?!" tanya Jollene penasaran dengan apa yang di lihatnya pagi ini.
Amanda dan Raiden secara tiba-tiba berangkat sekolah bersama keduanya tampak saling tersenyum satu sama lain bahkan bergandengan tangan, tidak ketinggalan Raiden juga mengantar Amanda sampai depan kelas.
"Engga ada yang bisa menolak pesona Allamanda," jawab Amanda sambil mengibaskan rambutnya.
"Serius Amanda gua penasaran!" ucap Luna yang sudah kesal karena Amanda sejak tadi hanya bercanda menimpali ucapannya dan Jollene.
"Gue serius, kalian inget kemarin Raiden ngajak gue jadian lewat Chat? pas gue samperin ternyata dia serius dengan apa yang dia bilang," ucapnya sambil tertawa konyol karena mengingat kejadian sebenarnya.
"Lo engga takut?" tanya Jollene bingung.
Amanda tertawa terbahak-bahak seakan-akan pertanyaan Jollene sangatlah lucu.
"Raiden ternyata udah suka sama gue dari lama, dia selama ini pura-pura doang engga suka sama gue nya, karna dia shock cewe yang selama ini dia suka ternyata suka juga sama dia," jawab Amanda dengan mendramatisir.
"Dia bilang kalo dia engga langsung ngatain perasaannya dia takut kehilangan gue, lucu banget kan Raiden," sambung Amanda dengan nada seakan akan terharu.
"Kok gue engga percaya," jawab Luna curiga.
"Gue juga," timpal Jollene.
"Walaupun dia suka sama lo udah lama, bukan berarti Lo bisa ngelupain Jake dalam waktu semalem kan?" tanya Luna memastikan.
"Gue mau move on aja, lagian gue keinget wejangan dari Jollene kemarin, gue juga engga setergila gila itu sama Jake," jawab Amanda santai.
"Bagus deh kalo Lo sadar, tapi inget ya kalo misalkan Lo nyembunyiin sesuatu dari gue dan Jollene, kalo ada apa-apa gue sama Jollene engga akan bantu Lo!" Ucap Luna masih ada rasa curiga di benaknya.
"Iya sayangku, gue beneran engga nyembunyiin sesuatu kok," ucap Amanda santai.
***
Benar benar membingungkan, Amanda sendiri tidak tau kenapa ia sampai melakukan hal sampai sejauh ini hanya agar orang-orang tidak menyadari perasaan yang sebenarnya kepada Jake. Pacaran dengan Raiden tidak terlalu buruk, tapi mungkin sedikit buruk, Amanda akan selalu melihat Jake di depan matanya karena Raiden dan Jake bersahabat, selain itu tatapan Jaiden yang terlihat seperti kecewa kepadanya membuatnya merasa sedikit bersalah.
"Dari semua orang kenapa harus Raiden?" Tanya Jae dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Kan, dari kemarin gue udah bilang kalo gue suka sama Raiden," jawab Amanda yang entah kenapa tidak berani membalas tatapan sahabatnya.
"Kalo emang lo suka sama Jake, lo perjuangin Amanada ... sampe kapan lo terus-terusan ngalah gini?!" ucap Jae dengan tegas.
"Lo engga akan ngerti kenapa gue gini, ini urusan keluarga gue, meskipun kita udah kenal dari kecil lo engga tau kan berapa banyak masalah yang gue sama Anantha simpan?!"
"YA, KARNA LO ENGGA PERNAH MAU CERITA KE GUE!" bentak Jae karna jawaban Amanda selalu sama setiap mereka berdebat.
Amanda berusaha menahan air matanya yang akan tumpah, ini bukan pertama kalinya Jaeden membentak Amanda. Alasan mereka jarang bertemu karna selalu seperti ini mereka sudah sangat terlalu sering bertengkar , bahkan Amanda rasanya muak untuk terus-terusan berdebat dengan Jaeden.
"Sorry! Gue kelepasan, maksud gue kenapa lo selalu ngalah sama Anantha. Kenapa lo selalu ngorbanin perasaan lo, bahkan lo bukan cuma ngorbanin perasaan lo, lo ngorbanin perasaan gue, perasaan Jake dan sekarang lo malah milih Raiden!" sambung Jae dengan suara yang lebih lembut.
Runtuh sudah pertahanan Amanda, Ia tak bisa menahan air matanya saat Jaeden mengeluarkan jurus andalannya yaitu memasang wajah yang menyedihkan yang membuat Amanda merasa bersalah.
"Jae maaf, tapi untuk yang kali ini lo boleh dukung gue aja?" ucap Amanda dengan tangisnya.
"Dan untuk gue udah ngorbanin perasaan lo gue minta maaf, lo udah janji kan mau lupain gue dan perbaikin persahabatan kita? gue janji ini terakhir kalinya, gue janji gue engga akan buat sahabat lo Raiden kecewa, gue akan mengusahakan apapun supaya gue bisa pertahanin hubungan gue sama Raiden, jadi please lo dukung gue sama Raiden ya?" Sambungnya dengan penuh keyakinan.
"Mulut itu emang gampang berucap tapi hati siapa yang tau? waktu itu gua bilang gue bisa lupain lo karna apa? Karna kita jauh dan engga pernah interaksi setelah kelulusan tapi sekarang lo sama sahabat gue, lo pikir kenangan kita cuma satu dua hari?!" ucap Jae panjang lebar
"Jae, jangan sampe setelah obrolan ini gue bakal cut off lo," jawab Amanda setelah mendengar ucapan Jae yang menurutnya tidak masuk akal.
"Lo pikir selama ini gue ambis karna kemauan gue? Engga Amanda ini pertahanan gue untuk ngelupain lo, tapi di manapun gue berada selalu ada lo di dalemnya." ucap Jaeden dengan tegas.
"KITA. ENGGA ADA. HUBUNGAN. APA. APA!" ucap Amanda penuh penekanan.
"Stop sangkut pautin gue sama lo, apapun tentang lo gue engga peduli!" ucap Amanda yang sudah jengah dengan sifat Jaeden yang menurutnya berlebihan.
Setelah mengucapkan kalimat itu Amanda meninggalkan Jaeden dengan keterdiamannya, seolah Ia tengah mendapat hantaman batu besar yang sengat menyakitkan atas ucapan Amanda barusan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My cute Boyfriend
Teen FictionSinopsis Mencintai seseorang sangatlah menyenangkan, melihat dia bahagia sudah sangat membahagiakan. Begitulah yang saat ini tengah di rasakan oleh gadis yang bernama Allamanda chatartika gadis kelas XI IPA2 yang kerap di sapa Amanda yang saat ini t...