part 5

841 50 1
                                    

"A-aku.....

Belum sempat shani menjawab, tiba-tiba ada yang memasuki ruangan tersebut, ternyata ia adalah mama veranda dan ayah.

*ceklekk

"Halo anak-anak, maaf kita lama nyampe nya. Soalnya tadi dijalan macet" ucap ayah

"Gapapaa yahh" jawab shani

"Wihhh ayah bawa apa tuhh, kek nya enak" saut gracia

"Owhh ini?? Ayah bawa makanan snack-snack buat kamu" ucap ayah

"Buat aku mana yah" saut shani

"Kamu belum boleh makan snack-snack kayak gini, entar suster yang bawain kamu makanan" jawab ayah

"Ihhh aku bosen makan itu-itu muluu" shani

"Yangg sabarr yaa cii" ucap gracia sambil memakan snack-snack ringan.

"Ishh graciaa bikin aku ngilerr" saut shani dengan muka cemberut

"Shaniaa graciaaa" ucap ayah

"Ehehehehehe" gracia

"Oh ya gracia, mama sama ayah mau keluar sebentar karna ada urusan. Kamu jaga shani ya gracia" mama veranda

"Siap maaa" jawab gracia
.
.
.
.
.
.
Saat gracia sedang menyuapi makanan ke shani, tiba-tiba handphone shani berbunyi. Saat gracia mengecek handphone nya shani, ternyata ada notif dari seseorang. Gracia pun mengasih handphone tersebut ke shani.

 Gracia pun mengasih handphone tersebut ke shani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Siapa ci?" Tanya gracia
"Fenia" shani

"Apa yang ia katakan?" Tanya gracia sambil menatap sinis

"Ia ingin menjenguk ku, apakah boleh ge?" Shani

"B-boleh-boleh a-aja sii" jawab gracia dengan ragu

"Kok jawabnya ragu ge?" Tanya shani

"Eee gapapa kokk cii hehehehe, oh ya cici mau makan lagi?" Tanya gracia yang sedang memegang mangkok yang berisi bubur dan ayam

"Engga gee, cici udah kenyang" ucap shani yang masih fokus pada handphone nya
.
.
.
.
.
.
.
Jam menunjukan pukul 19.45, mama veranda dan ayah hari ini lembur tidak bisa kesana.

Gracia sangat bosan hanya diam di ruangan terus, ia pun izin kepada shani untuk pergi ke kantin yang ada di rsu buat beli sesuatu.
.
.
.
.
.
.
Saat ia sudah membeli makanan dan minuman, gracia pun langsung pergi ke ruangan shani. Saat ia membuka pintu ruangan tersebut, ia sangat kaget saat melihat fenia yang ingin mencium bibir shani. Gracia pun menarik lengan fenia yang hampir bersentuhan dengan bibir shani.

"Maksud lu apaan mau nyium ci shani?" Tanya gracia yang sambil mengelus elus tangan shani

"Lah emang gaboleh? Gw sama shani itu udah pacaran" saut fenia

"Ci? Apakah itu benar?" Tanya gracia kepada shani

*shani menggeleng gelengkan kepala nya

"gausah lu ganggu gw sama shani, lagian lu cuman adik sampah!" ucap fenia

Gracia mengepal kan tangan nya, ia sangat kesal kepada fenia.

"Kenapa? Nantangin lu? Ayo" fenia

Gracia langsung mendorong dan memukul muka fenia. Mereka pun berantem di dalam ruangan shani. Shani sangat bingung, ia tidak bisa memisahkan mereka karena kakinya lumpuh.

"Geee udahhh geee" teriak shani

"Gracia mendengar teriakan shani langsung berhenti memukuli muka fenia. Fenia tidak bisa melawan karna pukulan gracia yang sangat keras.

"Ok, gw hari ini mengaku kalah. Tapi mungkin kedepannya gw akan menang" ucap fenia

"Bacot, sekarang mending lu pergi dari sini bngsttt!!!" Teriak gracia

Fenia pun langsung pergi dari ruangan itu.

"Gee kamu gapapa?" Tanya shani

"Gapapa cii" jawab gracia sambil tersenyum ke arah shani

"M-maaf gee, gara-gara aku, kamu jadi berantem dengan fenia" ucap shani sambil menangis

"Gapapa cicii, ini bukan salahmu. Kamu gausah minta maaf" saut gracia sambil mengelus pipi shani

"Ohh iya, aku mau nanya cici sekali lagi" gracia

"Mau tanya apa gee?" Shani

"Cici mau ga jadi pacarku??" Bisik gracia

"T-tapii kita saudara geee" shani

"Tapi kita hanya saudara tiri cii, jadi gimana? Cici mau apa engga?" Tanya gracia sambil mendekati mukanya ke shani

"A-aku mau" jawab shani

"Hah??? Beneran?? Yeyyyy akhirnya aku bisa mendapatkan hati kamu cicikuuuu" teriak gracia dengan girang

"Seseneng itu ya gee??" Tanya shani dengan nada lembut

"Senenggg lahh sayangggkuuu" jawab gracia

"Lucu banget pacarku ini" ucap shani sambil tertawa

"Cici jugaa lucuu bgtttt akhhh jadi pengen cium bibirnya" saut gracia yang bikin cicinya syok

"Boleh ga cii? Sebentar aja kok" gracia

"Boleh, tapi sebentar aja yaa" shani

Gracia langsung mencium bibir shani dengan lembut, tiba-tiba gracia mencium leher shani yang membuat shani geli.

"Gee udahh gee" ucap shani sambil ketawa geli

" iyaaa sayanggkuu shanii" jawab gracia

Tiba-tiba pintu terbuka, gracia dan shani reflek melihat siapa yang membuka pintu tersebut. Dia adalah mama veranda. Mama veranda menatap tajam kepada gracia dan shani

"Nak. Apakah kalian pacaran? Mama tadi denger percakapan kalian" tanya mama dengan muka judes.

"............

Jangan lupa vote yaahhh










Kakak tiriku Adalah..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang