part 7

962 46 3
                                    

*DORRR!!!

Ternyata yang tertembak adalah anin, anin ditembak oleh seseorang yang berada dibelakangnya.

"Fen??" Ucap gracia

Ternyata yang menembak anin adalah fenia.

"Tenang, yang kutembak itu adalah obat penidur bukan peluru. Mending sekarang kamu bawa shani, ia pingsan karna di beri bius oleh anin" jawab fenia

"B-baik" saut gracia lalu menggendong shani untuk membawanya ke mobil.

Fenia pun mengikuti mereka sampai dimobil, setelah mereka sampai mobil. Feni membisikkan sesuatu kepada gracia.

"Jagain shani ya ge, maaf kalo gw memperlakukan kakak lo dengan buruk" bisik fenia

"Serahkan pada gw bro. Tapi gw mau nanya, kok lu bisa dirumah anin?" Tanya gracia

"Karna gw tau kalo anin menculik shani" jawab fenia

"Maksud lu?" Tanya gracia

"Udah-udah mending lu anter shani pulang" fenia

Gracia pun menaiki mobil ayahnya untuk mengantarkan shani rsu, sedangkan ayah dan teman-temannya menaiki mobil lain.

Saat gracia sedang fokus menyetir, tiba-tiba lengan gracia seperti ada yang memegang. Ternyata ia adalah shani, shani memegang lengan gracia sambil melihat ke arah sekeliling nya.

"Gee aku dimana??" Tanya shani

"Panjang ceritanya sayangg, entar kalo kita sampe rsu aku akan menceritakan semuanya" jawab gracia

Shani hanya mengangguk, lalu tiba tiba ia mengatakan sesuatu sampai bikin gracia terkejut.

"Boleh kah aku mencium bibirmu agar kepala ku tidak pusing?" Ucap shani sambil memanyunkan bibirnya

"E-ehh? Bentar ya sayang, aku lagi nyetir" jawab gracia

"Yaudah kalau kamu gamau, pokoknya mulai hari ini kamu gaboleh cium bibirku lagi" saut shani

Gracia yang mendengarkan ucapan shani, ia langsung menghentikan mobil nya di pinggir jalan dan langsung menindih shani lalu mencium bibirnya. Gracia mendorong kursi mobil kebelakang, kemudian ia lanjut mencium leher dan bibir shani.

"Ahhh..
"Ahh... gee cukuppp
"Aghhhh.... geeee cukupp, aku gakuat

Setelah mendengar desahan shani, gracia berhenti mencium bibir dan leher shani, lalu ia melanjutkan menyetir mobilnya.

*skip perjalanan

Sesampai ia di rsu, ia langsung menggendong shani untuk membawanya ke ruangan tersebut.
Saat ia sudah berada di depan ruangan, ia langsung memasuki ruangan tersebut lalu menidurkan shani di tempat tidur pasien.

Setelah ia sudah menidurkan shani di tempat tidur pasien. Gracia pun langsung merebahkan badannya di sofa karena sangat lelah. Ayah menelpon gracia memberitahu bahwa ia tidak bisa kesana karna ada pekerjaan mendadak yang harus sekarang ia kerjakan. Sesudah ia selesai menelpon dengan ayahnya. Mama veranda tiba-tiba memasuki ruangan shani.

"Ma? Mama ngapain kesini?" Tanya gracia

"Emang gaboleh ya nak kalo mama kesini?" Saut mama veranda

"Bukan gitu maa, tapi kan ini udah larut malem maa. Entar kalo terjadi apa-apa sama mama gimana?" Jawab gracia

"Engga kokk sayangg, mending sekarang kita tidur. Besok kan kamu sekolah" ucap mama

"Baikk maa" gracia
.
.
.
.
.
.
Pagi hari pun tiba, gracia bangun lebih pagi karna hari ini ada acara perpisahan dengan kakel disekolahnya, gracia pun siap-siap untuk pergi sekolah dan tidak lupa juga ia berpamitan dengan mama, ayah, dan shani.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kakak tiriku Adalah..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang