Wonwoo terbangun ditangga menuju kamarnya, sepertinya dia terus terusan menangis disana hingga tertidur semalaman
Jam menunjukkan pukul 9 pagi, dia sudah terlambat masuk kerja, Wonwoo berdiri perlahan lahan, rasanya badannya masih lemas dan kepalanya juga sangat sakit rasanya, tapi itu tidak akan menjadikan alasan untuk dirinya tidak masuk kerja hari ini
Wonwoo pergi kekamar nya, mengambil satu stel pakaian untuk dia pergi bekerja, mandi sebentar dan bersiap siap tanpa sarapan
Dia berangkat menggunakan mobilnya dengan kecepatan penuh, sampai di tempat kerjanya Wonwoo langsung disapa oleh semua orang disana, sejujurnya semua orang disana terheran heran mengapa Wonwoo telat hari ini, biasanya dialah yang datang paling awal
"Wonwoo, tumben kau terlambat"
"Aku ada urusan sebentar, maaf"
"Tak apa, kau tau kan kita ada rapat jam 10 nanti?"
Wonwoo mengambil handphone nya untuk mengecek grup kantornya, ternyata benar
"Terimakasih Nonna sudah memberitahu ku"
"Sama sama, kalau begitu aku duluan ya"
Wonwoo meletakkan tasnya diatas meja, membuka komputer beserta mengambil buku jadwalnya
Hari ini dia tidak ada jadwal pemotretan pun untuk bertemu client, tapi dia memilih rumahan banyak deadline untuk hari berikutnya berarti tugasnya hari ini adalah mengejar semua deadline yang akan tiba
Wonwoo menyicil tugasnya dari sekarang sambil menunggu rapat di mulai, 15 menit sebelum rapat dimulai semua anggota sudah disuruh untuk masuk ke ruang rapat sambil menunggu atasan mereka
Wonwoo duduk di salah satu bangku yang sudah berjejer disana, dia membawa sebuah buku catatan kecil beserta sebatang pena
Atasan mereka masuk, mereka semua berdiri dan memberi salam
"Silahkan duduk"
Semuanya kembali duduk, didalam ruangan itu ada sekitar belasan orang, tidak semua di panggil kesana, hanya anggota inti yang penting penting saja
Mereka mengadakan rapat selama 1 jam lebih, mereka menyampaikan berbagai keluhan dan pendapat untuk perusahaan kedepannya yang didengar dengan baik oleh atasan mereka
Atasan mereka itu sangat baik untungnya, tidak pernah sekalipun dia marah tanpa sebab, bahkan mereka semua sudah seperti keluarga baginya, dia bahkan tak pernah membeda bedakan karyawan lain dengan yang lainnya
Semua orang mulai keluar dari ruang rapat dan Wonwoo yang terakhir
"Wonwoo bisa bicara sebentar"
"Bisa Sajangnim"
"Panggil Hyung saja"
Wonwoo mengangguk, biasanya jika sudah seperti ini akan ada sesi konseling dan mungkin ini gilirannya
Wonwoo duduk lagi di kursi ruang rapat itu dan menunggu atasannya itu berbicara
"Bagaimana dengan tim mu yang sekarang?"
"Baik Jaebum Hyung"
"Ada yang ingin kau sampaikan? Sepertinya kau kurang fokus hari ini"
"Hanya urusan pribadi Hyung, bukan masalah besar"
"Ingin berbagi?"
Wonwoo terdiam sejenak, masalah yang kali ini dia tak bisa menceritakan nya pada siapapun, terlalu berat dan sensitif
"Maaf Hyung"
Jaebum tersenyum hangat, dia paham karyawan nya yang satu ini terlalu tertutup, sudah bertahan tahun dia bekerja disini tapi masih saja sulit dijangkau
Jaebum menepuk pundak Wonwoo sebagai tanda untuk menyemangati nya
"Jika kau butuh istirahat istirahat lah Wonwoo, kau bahkan tak pernah mengambil cuti sekalipun selama bekerja disini, pekerjaan mu bisa dibantu oleh yang lain nanti"
"Iya Hyung, terimakasih aku akan pikirkan lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fotografer 📷 & Doctor 🩺
FanfictionKim Mingyu merupakan salah satu dokter spesialis disalah satu rumah sakit terbesar di Seoul, dia memiliki trauma dihari kelahirannya karena suatu kejadian sehingga membuatnya tak pernah merayakan hari ulang tahunnya lagi, bahkan untuk sekedar mengin...