untuk apa pulang?
rumahmu saja tidak ramah?- Khoirul Trian-
•••
"Sejak kapan lo tinggal di appart?" Setiap pertanyaan tersebut keluar dari bibir kenalannya, Harish selalu siap dengan pernyataan selanjutnya. "Kenapa? Berarti nyokap lo tinggal sendiri dong," Dan akan selalu dijawab dengan, "Lagian nyokap lebih nyaman sendiri dibanding berduaan sama gue,"
•••
Setiap kali memasuki halaman rumah yang gelap dan melihat garasi yang kosong, membuat Juna menghembuskan nafasnya. Karena pertanda bahwa ia harus sendiri lagi di rumah yang sangat luas dengan interior mewahnya. Ia tahu dan sangat mengerti akan pekerjaan kedua orangtuanya yang menggeluti bidang yang sama. Itulah sebabnya, ia meninggalkan rasa kagumnya pada pekerjaan kedua orangtuanya tersebut.
•••
"Papa sudah di rumah," sebuah pesan singkat dan selalu menjadi pengingat bagi Shaka untuk pulang ke rumah. Dan tak lupa, ia teruskan pesan tersebut kepada adik laki-lakinya untuk segera pulang juga. Bagi mereka, papa adalah sosok yang harus dihormati. Mengingat jasa sang papa yang membesarkan mereka seorang diri.
•••
Memasuki pekarangan rumah dengan perasaan senang, lalu sedetik kemudian perasaan itu menghilang setelah melihat sebuah mobil sedan hitam milik tuan rumah terparkir di halaman. Sebagai tanda bahwa seminggu kedepan, Jendra tidak bisa pulang larut lagi dan harus sering makan di rumah.
•••
Pesan singkat yang masuk setiap awal bulan selalu ditunggu oleh laki-laki dengan kulit eksotisnya. Sebab, hal itu menjadi pertanda bahwa ia akan kembali merasakan kehangatan keluarga. Saat pesan itu muncul, Haikal akan mengosongkan semua jadwal nongkrong dengan teman hingga pertemuan penting dengan label rekaman.
•••
Dulu ada seorang anak laki-laki yang sangat menyukai papanya. Setiap ditanya, ia akan memilih papa dibanding bunda. Papa selalu menjadi sosok sempurna dimata anak tersebut. Namun, semakin ia dibawa oleh waktu dan keadaan, papa mulai terasa asing baginya. Naren masih memandang papanya dengan sorot mata yang sama. Hanya saja, tidak ada lagi candaan yang biasa papanya lontarkan setiap mereka duduk berdua. Bahkan hanya sekedar duduk berdua pun, sudah jarang terjadi.
•••
"Papa pulang, jangan lupa balik," peringatan dari sang kakak kembali menyadarkan statusnya sebagai seorang anak. Dengan langkah berat, ia akan kembali ke rumah yang menyimpan kenangan masa kecilnya. Jehan harus mempersiapkan diri, kalau saja waktu "itu" telah tiba. Waktu dimana ia akan kehilangan status untuk menginjakkan kaki di rumah tersebut.
•••
Bunda adalah segalanya bagi Kalix. Baginya, bisa merasakan masakan bunda adalah kebahagiaan yang harus selalu ia rasakan. Selain bunda, ada Cheryl yang harus selalu ia lindungi. Walaupun kedudukan dikeluarganya sebagai anak bungsu, tetapi fakta bahwa ia adalah satu-satunya laki-laki di rumah membuatnya bertindak lebih dewasa. "Gue cuma punya lo sama bunda, begitu juga lo dan bunda. Jadi gue engga akan ke mana-mana."
•••
Bagi Savero, status sebagai anak bungsu dari keluarga terhormat menjadi beban baginya. Hidup yang jauh dari ambisi karena ia tidak pernah diberikan kesempatan untuk merenungi makna hidupnya. Setiap jalan yang ia tempuh sudah direncakan oleh orangtuanya. Tetapi, semenjak ia terlibat dalam ambisi sang kakak, ia mulai menemukan ambisi untuk dirinya.
•••
"Keluarga seharusnya menjadi tempat berlindung bagi kita, tapi kini justru menjadi pisau kecil yang menyayat hati kita."
-my little happiness-
🍂🍂🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
attention | 00 line
Fanfic"I'm only human," 🍂 Rumah seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk pulang, Rumah seharusnya menjadi tempat peristirahatan untuk melepas penat setelah seharian beraktivitas, Rumah seharusnya menjadi tempat berkumpulnya anggota keluarga yang harus b...