1) Tahun Ajaran Baru, Lembaran Baru ?

40 1 0
                                    

Scooter putih milik Kalix memasuki gerbang sekolah dengan melaju santai. Tak lupa ia menyapa satpam yang sedang berjaga. Jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh saat pemilik kendaraan tersebut melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah. Terlihat parkiran motor yang biasanya dipenuhi kendaraan roda dua masih senggang dengan beberapa spot kosong yang dapat ditempati. Ia memilih untuk memarkirkan Vespa Sprint 150 berwarna putih miliknya tepat di pojok, dekat pintu keluar. Alasannya sederhana, selain agar mudah mengeluarkannya saat pulang, juga melindungi motor kesayangannya itu dari benturan motor lain yang parkir sembarangan.

Setelah keluar dari parkiran, ia disambut pemandangan depan koridor, tempat para siswa yang turun dari mobil pengantar mereka. Terlihat Savero sedang turun dari mobil sedan hitam dengan pintu yang dibukakan oleh sang sopir. Sesaat Kalix kembali tersadar, ia telah berteman dengan seorang tuan muda. Ia pun melanjutkan langkahnya mendekati Savero yang sedang mengantarkan mobil tersebut pergi.

"Selamat pagi tuan muda,"

Savero sedikit terkejut mendengar sapaan Kalix yang terdengar setengah bercanda.

"Kirain sopir gue balik,"

Kalix terkekeh sambil menyamai langkah Savero yang terlebih dahulu berbalik untuk memasuki koridor sekolah. Kemudian, pandangannya teralihkan oleh paper bag yang dibawa Savero.

"Lo bawa apaan?" Bukan Kalix namanya kalau tidak kepo.

"Titipannya Bang Wafa,"

"Oh, abang lo manggung lagi?"

Savero mengangguk sebagai jawaban.

"Dimana?"

"Enggak tahu, katanya deket kampus,"

"Lo, mau nonton?" Tanya Kalix lagi.

"Enggak, gue nyamperin doang kasih ini. Kenapa?"

"Nanya aja, siapa tahu lo butuh temen buat ke sana."

"Enggak perlu Lix, makasih. Lagian cuma sebentar, takut bawahan bokap gue tahu."

Mereka lanjut mengobrol seputar liburan kemarin hingga tidak terasa telah sampai di ujung koridor. Savero berbelok ke kiri, sedangkan Kalix melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga. Mereka berpisah menuju kelas masing-masing.

Kalix memasuki kelas dengan langkah ringan dan langsung disambut keramaian penghuninya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalix memasuki kelas dengan langkah ringan dan langsung disambut keramaian penghuninya. Ia menuju deretan bangku belakang untuk meletakkan tasnya ke loker yang tersedia. Sebelum duduk di bangkunya, seorang perempuan datang menghampiri.

"Temen lo kenapa deh?" Tanya perempuan berkulit putih agak pucat dengan rambut yang terikat.

"Gue aja baru sampe,"

"Maksud gue, tolong tanyain," Ujar perempuan itu menjelaskan. Dan mendapat tatapan malas dari Kalix.

"Tolong lah Lix," Terdengan perempuan itu sedikit memohon.

attention | 00 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang