"GILA WOI! SISWI YANG MATI BARUSAN ADA BEKAS GIGITAN JUGA DI LEHERNYA! PERSIS KAYA KORBAN-KORBAN SEBELUMNYA! INI UDAH FIX ADA VAMPIRE DI SEKOLAH KITA!"
Jake menghela nafas mendengar suara teriakkan Sunoo yang menggelegar memenuhi seisi kantin itu, sementara Jungwon hanya manggut-manggut sambil mengunyah roti rasa banana monkey nya dengan nikmat. Berbeda pula dengan Niki yang bahkan tidak mendengarkan sama sekali karena terlalu fokus pada game emel yang sedang ia mainkan.
"GAK BISA SIH INI GAK BISA." Sunoo duduk kembali ke kursinya sambil mengipasi wajah dengan kipas mini berwarna pink yang memang selalu Sunoo bawa kemanapun ia pergi.
BRAK!
"Uhuk! Uhuk!" - Jungwon.
"Ayam-ayam!" - Niki.
"Oh my God." - Jake.
"KITA SEMUA HARUS PINDAH! SEKOLAH INI UDAH GAK AMAN!" kata Sunoo lagi setelah menggebrak meja dengan cukup keras. Membuat Jungwon tersedak, Niki yang luput memberikan serangan pada lawan, dan Jake yang hanya bisa mengelus dada.
"Kampret lo!" Jungwon yang merasa kesal pun melempar bungkus roti banana monkey miliknya tepat mengenai sasaran, yaitu wajah glowing nan mulus Kim Sunoo yang melotot tak terima dan balas melempar kembali bungkus tersebut ke Jungwon sambil berteriak dengan suara cempreng;
"WOI JUNGWON EMBEK! LO KIRA MUKA GUE TONG SAMPAH MAIN LEMPAR GITU AJA?!" teriak Sunoo esmoci. Eh, emosi maksudnya.
"YA SIAPA SURUH LO NGAGETIN GUE DULUAN!" Jungwon balas berteriak, membuat Niki yang berada di tengah-tengah si Kim dan Yang merasa jikalau gendang telinganya berdisko dag dig dug. Pengang cuy.
Jake pun segera menengahi teman-temannya sebelum terjadi perang dunia ke sembilan antara Kim Sunoo dan Yang Jungwon, dengan cara mengambil bungkusan yang sudah kucel itu ke tempat sampah. Lalu kembali ke meja yang ia dan ketiga sahabatnya tempati.
Dan ternyata, oknum bernama Kim Sunoo masih setia membahas soal kematian siswi kelas 10 yang kejadiannya baru terjadi 15 menit lalu dan menjadi topik yang juga ramai di bahas oleh murid lain. Terutama si tukang gosip yang sudah ke sana kemari menyampaikan berita tersebut bahkan berspekulasi tak jauh beda dari Sunoo, yaitu tentang kematian si siswi yang terjadi karena perbuatan makhluk bernama vampire.
Jujur, Jake tidak percaya. Di jaman modern seperti ini, apa masih ada makhluk semacam itu? Ah, bukan masih lagi, tapi apa vampire benar adanya? Setahu Jake, mereka hanya ada di film-film dan mitologi jaman dahulu. Keberadaan mereka di dunia nyata pun belum di ketahui oleh siapapun. Jadi... Tidak mungkin kan kalau dugaan Sunoo itu benar?
"Lo kira pindah sekolah segampang membalikkan telapak kaki? Enggak, dodol! Gue lebih milih di gigit vampire daripada pindah sekolah. Ribet." Ujar Jungwon sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan memasang wajah malas sebelum akhirnya menguap karena merasa mengantuk.
Plak!
"Anak haram!" Umpat Jungwon kala bibirnya di tampol dengan tidak berperi kejungwonan oleh Sunoo.
"Mulut lo kaya gak pernah di tk 'in anjir! Lo kalau ngomong begitu kejadian beneran emang mau meninggal, hah? Gue sih ogah. Tapi kalau vampire nya spek Heeseung, Sunghoon, sama Jay Enhypen, bisa di bicarakan baik-baik." Kata Sunoo lalu tersenyam-senyum sendiri membayangkan wajah tampan idolanya. Ya, Sunoo itu Engene garis keras.
"Dih, mulai halu nya." Ucap Jungwon julit sambil memutar bola matanya melihat tingkah malu-malu Sunoo yang sudah seperti bayi monkey itu.
"Apasih lo?! Sirik ajak." Sunoo memasang wajah tak kalah julit sambil menggerakkan mulutnya, mengejek Jungwon dan mengumpati pemuda bermarga Yang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma [Sungjake]
FanfictionEnigma adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang misterius, sulit dipahami, atau sulit dipecahkan. Dan menurut Jake Shim, Park Sunghoon adalah Enigma itu sendiri. ⚠️ SungJake Area. BxB! Sunghoon! dom, Jake! sub.