"Anak-anak hari ini kita kedatangan teman baru, ayo silahkan masuk."
Sontak semua mata langsung tertuju kearah pintu, menunggu si teman baru yang di maksud menampakkan dirinya.
Dan begitu ia masuk, sontak saja satu kelas, terutama para siswi langsung heboh karena teman baru mereka ternyata adalah Park Sunghoon, yang terlihat berbeda dengan rambut barunya.
Laki-laki itu tampak jauh lebih tampan dengan warna rambutnya yang sekarang berwarna putih.
"Silahkan, perkenalkan diri kamu." Ujar Bu Seulgi mempersilahkan.
"Hai, gue Sunghoon, Park Sunghoon. Semoga kita bisa jadi teman baik dan mohon bantuannya." Ucap Sunghoon sambil menundukkan kepalanya beberapa detik dan tersenyum yang membuat seluruh gadis di kelas memekik.
"Baiklah, jadi seperti yang kalian tau, Sunghoon mulai sekarang akan berada di kelas 11 IPA 1, bertukar dengan Nicholas. Jadi perlakukan dia dengan baik, mengerti?"
"Mengerti Bu!"
"Bagus. Sekarang Sunghoon, kamu bisa duduk di samping Jake. Di sebelah sana."
Jake yang namanya di sebut pun seketika langsung menegang. Terlebih saat Sunghoon mulai menuju kearahnya, Jake merasa jika jantungnya berdetak semakin kencang.
'Kenapa jantung gue deg-degan lagi sih?!'
'Aduh, ini aroma parfum Sunghoon kok enak banget di cium?'
"Hai, teman sebangku." Sapa Sunghoon dengan nada main-main pada Jake yang masih berusaha mengontrol detak jantungnya.
"Kapan lo ngecat rambut? Perasaan kemarin malam masih ireng sekarang udah berubah aja." Tanya Jake alih-alih membalas sapaan Sunghoon barusan.
"Habis nganterin lo pulang kemarin. Bukan gue yang mau, tapi bocil gue yang maksa." Jawab Sunghoon seadanya sambil bergerak membuka buku dan menyiapkan alat untuk menulis.
"Oh." Respon Jake terdengar cuek. Bocil, ya? Pasti itu kekasihnya Sunghoon. Cih, sudah punya pacar ternyata tapi masih saja tebar pesona.
Menyebalkan.
****
Sunoo, Jungwon serta Niki menatap horor kearah Jake yang sedari tadi tak berhenti makan. Sudah banyak makanan yang Jake pesan, baik makanan manis, berat, ataupun penutup. Namun pemuda itu tidak menunjukkan tanda-tanda sudah kenyang dan malah memesan lagi.
"Kak Jake, lo kalau ada masalah cerita. Jangan di pendam." Kata Jungwon yang di setujui oleh dua orang lainnya.
"Gak ada." Jawab Jake sedikit ketus sembari menaruh bungkus snack nya ke atas meja.
"Beneran?" Tanya Niki memastikan.
Jake berdehem lalu meraih sampah bekas makanan miliknya dan berniat untuk membuangnya karena meja mereka penuh dengan sampah milik Jake. Untung teman-temannya tidak ada yang protes, mungkin mereka tau jika sekarang Jake sedang berada dalam mood yang kurang bagus.
Karena apa? Karena oknum berinisial S lah yang memberikan Jake harapan palsu alias PHP.
"Hei, sorry karena udah nabrak lo waktu itu."
Jake kaget saat ia selesai membuang sampah, seseorang muncul di sampingnya. Aish, kenapa orang-orang suka sekali sih membuat Jake terkejut dengan muncul tiba-tiba seperti hantu?
"Ya." Jawab Jake singkat lalu berbalik, ingin kembali ke meja yang ia dan ketiga temannya tempati. Namun, sosok yang menabrak itu memegang pergelangan tangan Jake membuat si November mau tak mau berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma [Sungjake]
FanfictionEnigma adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang misterius, sulit dipahami, atau sulit dipecahkan. Dan menurut Jake Shim, Park Sunghoon adalah Enigma itu sendiri. ⚠️ SungJake Area. BxB! Sunghoon! dom, Jake! sub.