Berulang kali Viona mengerang kesal, kejadian semalam begitu memalukan untuknya, dan Jaegar bersikap begitu kurang ajar, ia juga merutuki diri sendiri yang dengan bodohnya menerima semua perlakuan Jaegar hingga mendesah seperti jalang."Aarghh bego! Viona Bego!"
Helaan napas kasar terdengar jelas, ia pun keluar dari kamarnya, ia sudah rapi dengan seragam dan bersiap untuk pergi ke sekolah, namun tubuhnya tak sengaja menabrak Rachel saat berbelok menuju dapur, hingga kotak bekal yang berisi beberapa potongan buah itu jatuh berserakan di atas lantai.
"Eh sorry! Gue gak sengaja," Viona begitu terkejut, ia segera berjongkok dan membereskan semua itu, namun Rachel pergi dengan raut wajah kesal.
Viona mengerang lirih, ia kembali merutuki kebodohannya yang berjalan tak lihat-lihat hingga membuat Rachel kesal.
Viona pun membuang semua buah itu, ia menggantinya dengan buah yang baru, namun ia harus memotong-motongnya lebih dulu.
Seseorang berdiri di sampingnya, mengambil potongan buah itu dan memakannya, sontak ia menoleh dan menemukan Jaegar di sana.
Ia pun kembali mengarahkan pandangannya pada buah-buah itu di atas meja, rasa malunya kembali terasa, terlebih Jaegar sedang tersenyum seolah mengejeknya.
"Gimana kalau nanti malem kita makan eskrim lagi?"
"Diem, gue lagi pegang pisau," gumam Viona tanpa menoleh, ingin sekali ia pergi dan menghilang dari muka bumi ini dari pada harus kembali bertemu dengan si brengsek Jaegar.
Jaegar tertawa pelan, tangannya terus mengambil potongan buah itu untuk ia makan, tak peduli Viona harus memotongnya lebih banyak lagi karena ulahnya.
Jaegar merangkul Viona dan mendekatkan bibirnya ke telinga Viona, hingga Viona mematung dengan bahu sedikit menegang, "gue tau tadi malem lo nikmatin semuanya, mau main yang lebih gila dari itu?"
Viona mencengkram gagang pisau yang berada di genggamannya, ia kesal karena Jaegar tak berhenti membahas soal kejadian memalukan itu.
"Gue bisa puasin lo lebih dari itu," bisik Jaegar lagi, kali ini memeluk tubuh Viona dari belakang, menaruh dagunya di bahu Viona dengan bibir yang terus menyentuh telinga Viona.
"Lepas atau gue lukain lo pake pisau ini," balas Viona dengan ancaman, namun ia malah menerima hisapan lembut di daun telinganya, membuatnya hampir saja memekik, namun berhasil ia tahan.
"Lepas!" Viona mulai berontak setelah berkecamuk dengan pikirannya mengenai kekesalannya pada Jaegar, namun pelukan Jaegar cukup erat, terlebih Jaegar menekan tubuhnya hingga bagian depan tubuhnya menekan meja dapur di hadapannya.
"Dari pada marah-marah mending kasih gue Morning kiss."
"Gila!"
"Ssttt, gue punya sesuatu," bisik Jaegar lagi, kali ini ia menunjukan sebuah foto yang memperlihatkan Viona sedang duduk bersandar di pangkuannya dengan penampilan berantakan, payudara yang terekspos jelas, serta raut ajah Viona yang begitu menggoda, membuat Viona terkejut.
"Lo apa-apaan, Jaegar?!"
"Gue bisa sebar foto lo kapan aja, jadi lo harus patuh sama gue," sahut Jaegar sambil mengantungi ponselnya, membalikan tubuh Viona hingga berhadapan dengannya.
Viona terlihat begitu marah, bahkan kedua tangannya terkempal erat di kedua sisi tubuhnya.
"Santai aja, gue gak bakal sebarin foto lo kok, aman selagi lo patuh sama gue."
"Lo mau manfaatin gue pake foto itu?"
"Ya, lo pinter juga," sahut Jaegar sambil tertawa pelan, tangannya menyingkirkan pisau itu dari genggaman Viona dengan mudahnya, lalu merengkuh pinggang Viona hingga tubuh bagian depan mereka saling bersentuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞 MY SHIT BROTHER
Romance🔞 cerita khusus dewasa, tentang kakak tiri yang jatuh cinta pada adik tirinya, hingga nekat melakukan hal intim.