Viona menangis saat kedua tangannya dicengkram hingga kesulitan bergerak, seorang laki-laki terus mencumbu perpotongan lehernya, sementara dua orang lagi hanya duduk sambil memandangnya penuh napsu.
Viona berontak hebat, ia mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendorong laki-laki itu, namun tidak bisa.
Viona memejamkan matanya saat dua orang laki-laki itu mendekat dan menyentuh bagian sensitifnya, membuatnya menangis tersedu-sedu.
Cklek
Tiba-tiba tubuh Viona tertarik hingga terbebas dari kukungan tiga laki-laki itu, ia membuka mata dan menemukan Jeffreyant Jarrel yang tengah menariknya melewati tubuh Jaegar yang masih bersandar di dinding lorong.
Setibanya di dalam mobil, Jarrel menoleh untuk memandang Viona yang tengah menangis dengan kedua tangan mencengkram tali tasnya.
"Lo aman," ujar Jarrel seraya meraih tisu dan memberikannya pada Viona.
Jarrel tak kunjung melajukan mobilnya, ia terus memandang Viona dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Kenapa lo bisa di sini?" Tanya Jarrel yang membuat Viona menoleh dan membalas tatapannya dengan mata yang merah.
"Daniella yang ngajak gue."
"Gue udah peringatin lo sejak awal, hasut nyokap lo buat pergi dari rumah gue, tapi lo gak mau denger, sekarang Jaegar lagi libur 3 bulan, dia bakal tinggal di rumah, dan lo gak akan aman."
"Jaegar sejahat itu?"
"Gue gak bisa nebak jalan pikiran dia, yang pasti Jaegar gak akan bikin hidup lo tenang di rumah gue."
"Kenapa Jaegar harus bersikap kayak gitu? Karena nyokap gue yang jadi penyebab kepergian nyokap lo? Semuanya udah terjadi, nyokap gue salah, bokap lo juga salah, terus apa yang mau dari lo dan Jaegar? Pergi dari rumah lo? Gak bisa, bokap lo dan nyokap gue udah selengket itu, bahkan mereka keliatan bahagia," ujar Viona dengan air mata yang terus menetes, ia kesal dengan sikap Jaegar dan Jarrel, namun kali ini Jarrel telah menolongnya dari orang-orang jahat itu.
Jarrel menghela napasnya, "kalau gitu hindarin Jaegar, jangan sampe lo pergi sama dia, lebih aman di dalem kamar," gumamnya, kemudian ia melajukan mobilnya menjauh dari club tersebut.
Tidak ada percakapan selama perjalanan pulang, Viona hanya diam sambil memandang keluar jendela, senyuman licik Jaegar terus terbayang di pikirannya, Jaegar benar-benar pria brengsek yang tak pernah main-main dengan ucapannya.
**t
Keluarga Jerryant memiliki 3 anak, anak pertama Jeffreyant Jaegar berusia 21 tahun, anak kedua dan ketiganya sepasang anak kembar berusia 17 tahun dama seperti Viona, bernama Jeffreyant Jarrel dan Jeffreyant Cassandra.
Dari ketiganya, tidak ada satu pun yang bersikap ramah pada Viona, Jarrel dan Cassie lebih banyak mendiaminya, sementara Jaegar blak-blakan tidak menyukainya.
Viona pikir hidupnya tidak akan tentram jika ia terus berada di rumah ini, namun ia tak punya tempat untuk tinggal selain rumah ini, hingga ia mau tak mau harus mengikuti ibunya.
Hari ini masih hari libur, Viona mengabaikan semua pesan Daniella yang merasa bersalah dan mengkhawatirkannya,
Daniella bukan penyebab ia yang hampir diperkosa oleh teman-temannya Jaegar, namun tetap ia merasa kesal, mungkin ia butuh waktu untuk menenangkan diri setelah kejadian tadi malam.
Kini jam sudah menunjukan pukul 9 pagi, Viona berdiri di depan lemari pendingin, kemudian meraih minuman kaleng entah milik siapa, ia meminumnya sesuai ijin dari papa tirinya.
Viona menoleh ketika mendengar suara derap langkah kaki yang mendekat, terlihat Jarrel yang melewatinya begitu saja untuk mengambil minum juga, membuatnya harus memundurkan langkah untuk memberi ruang agar tak terlalu dekat dengan Jarrel.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞 MY SHIT BROTHER
Romance🔞 cerita khusus dewasa, tentang kakak tiri yang jatuh cinta pada adik tirinya, hingga nekat melakukan hal intim.