06# Truth or dare

14.3K 55 2
                                    

Aku bakal update lebih sering, dan bakal kasih lebih banyak adegan 🔞🔞+++ , tapi syaratnya Vote cerita ini dari awal. Followers or following kalian gak akan tau kalau kalian Vote cerita ini, jadi aman. 😘

Jaegar
Besok gak usah pake bra ke sekolah

Jaegar
Gue cek besok pagi, kalau lo langgar,
foto dan video lo bakal gue kirim ke nyokap lo.

Viona
Orang gila!

Sungguh, Viona tak habis pikir dengan tingkah Jaegar, ia yakin Jaegar memiliki fantasi Sex yang aneh, entah harus dengan cara apa ia menghindar, namun setelah dipikir-pikir ia sudha terjebak oleh Jaegar, hingga rasanya serba salah ketika ingin menghindar, ancaman Jaegar tak pernah main-main.

"Viona.."

Sontak Viona mematikan ponselnya, ia benar-benar terkejut saat Karin memanggilnya dan berdiri tepat di sampingnya, ia takut Karin membaca pesan dari Jaegar.

"Panik banget, santai aja kali." Karin tertawa, ia beralih duduk di samping Viona, kursi milik Daniella yang kosong, entah ke man Daniella pergi.

"Pulang sekolah ikut ke rumah gue yuk! Kebetulan bonyok gue lagi pergi, gak tau kapan pulang, jadi sepi gitu, kalau lo mau nginep juga boleh, nanti berangkat sekolah dari rumah gue, gimana?" Ujar Karin sambil tersenyum penuh harap.

"Daniella sama Bella juga ikut kok, tapi Rhea enggak, soalnya dia nemenin adeknya di rumah," lanjut Karin.

Viona terdiam sejenak, ia pikir ia bisa menghindar dari Jaegar selama menginap di rumah Karin, "oke deh, gue ikut, tapi gue balik dulu, mau ambil baju pengen nginep."

"Siap! Nanti gue bilang Daniella sama Bella juga buat sekalian nginep, biar seru!"

Viona mengangguk sambil tersenyum, ia harap rencananya untuk menghindar dari Jaegar berhasil.

**

Viona tiba di rumah, ia segera membersihkan diri dan membereskan baju-bajunya serta buku pelajarannya, ia ijin pada ibunya melalui pesan, mengingat ibu dan ayahnya belum juga pulang.

Cklek

Viona menoleh, ia berusaha menahan erangan kesalnya saat melihat Jaegar yang datang, "lain kali ketuk pintu, lo gak sopan."

"Lo mau ke mana?" Tanya Jaegar sambil melirik koper berukuran sedang yang baru saja ditutup oleh Viona.

"Hari ini orang tuanya Karin pergi, dia minta gue buat nginep sampe lusa buat nemenin dia."

"Lo gak ijin ke gue?"

Viona mengerutkan dahinya, "buat apa? Emang lo siapa?"

Jaegar berjalan mendekat, membuat Viona sontak memundurkan langkahnya hingga punggungnya mengenai dinding di belakangnya.

"Kayaknya lo gak pernah takut sama gue," gumam Jaegar, tangan kanannya bertumpu pada dinding dekat kepala Viona, sementara Viona nampak terdiam dengan tatapan kesal.

"Gue gak ijinin lo pergi," bisik Jaegar, wajahnya mendekat hingga hidung mereka hampir bersentuhan.

"Kenapa gue harus ijin? Lo bukan siapa-siapa gue, lo gak berhak ngatur gue."

"Gue seneng banget ngendaliin orang, jadi lo pikir bisa hidup bebas dari gue? Bahkan lo tau apa aja yang bisa gue lakuin saat lo ngebantah ucapan gue."

Seketika Viona teringat dengan ancaman Jaegar, "gue udah udah janji sama Karin, lusa malem pulang."

"Gak, tetep di rumah," bisik Jaegar lagi, kali ini bibirnya melumat bibir Viona dengan lembut, hingga Viona dapat merasakan aroma Mint di napas Jaegar.

Viona mendorong dada Jaegar hingga ciuman itu terlepas, namun Jaegar enggan untuk menjauhkan wajahnya, "apa tujuan lo perlakuin gue kayak gini?"

🔞 MY SHIT BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang