Annyeong yeorobun gimana kabar kalian? Ya Cici harap baik semuanya. hujan-hujan gini enaknya update kali yak
Kalo ada yang typ tandain ya
Sebelum baca jangan lupa voteHappy reading
Di malam hari para anggota gang Antrax tengah bersiap siap untuk menuju ke basecamp gang Raimond. Tujuan mereka hanya satu yaitu ingin balas dendam Raimond perbuat kepada Antrax.
Mereka berbondong bondong ke markas Raimond, tak semua anggota Antrax ikut hanya Alan, Aslan, dan beberapa anggota inti Antrax yang lainnya.
Setibanya di markas Raimond salah satu anggota inti dari gang Antrax berusaha untuk mendobrak pintu masuk. Pintu pun berhasil di dobrak dan mereka langsung masuk.
Disinilah mereka antara dua gang yang sama-sama kuat mereka dihadapkan satu sama lain, aura-aura yang di keluarkan begitu sangat mendominasi sehingga tak ada satu pun orang yang berani menengahi mereka.
"Besar juga nyali Lo." Dirgan
"So?" Kini Nathan mulai berbicara
Alan mulai maju beberapa langkah mendekat ke Nathan lalu menatap tajam ke arah Nathan dengan tangan terkepal kuat dan langsung memukul Nathan.
"Bughh!!"
Melihat ketua mereka yang dipukul oleh musuhnya Raimond sempat ingin membalas namun niatnya Ter urungkan melihat karna Nathan menahannya.
"Segitu doang?" Tantang Nathan
Alan yang merasa tertantang langsung memukul Nathan kembali dan tiba-tiba veros yang notabenenya wakil Raimond tanpa basa-basi langsung berteriak.
"SERANG"
Dan ya keributan pun terjadi lagi disini Antrax sudah menyiapkan beberapa senjata untuk berjaga-jaga karna mereka tau Raimond itu licik.
"Brakk" salah satu anggota terlempar
Kini terlihat pertarungan sengit antara Alan dan Nathan keduanya saling memukul satu sama lain tak ada kata ampun bagi keduanya.
Saat Alan hendak melayangkan pukulan Nathan menahannya dan dengan sigap mengeluarkan pisau nya lalu ingin menancapkan pisau itu ke Alan tapi sayangnya gerakan Nathan terbaca dan Alan menahan pisau itu menggunakan tangannya dengan sekuat tenaga. Tetes demi tetes darah keluar dari telapak tangan Alan begitu kuatnya dia menahan sampai banyak darah yang keluar.
Mengetahui kondisi Alan terdesak Aslan langsung membantu Alan, dia memukul punggung Nathan dan segera membawa Alan keluar dari markas Raimond sambil memberi tahu yang lain untuk membantunya.
Kini Alan berada di rumah nya tadi sempat Aslan ingin mengantarkan Alan ke rumah sakit tapi Alan menolaknya ia bisa mengobatinya sendiri tanpa bantuan medis. Memang keras kepala
Alan masih memikirkan kejadian tadi pas Alan menahan pisau ia menatap wajah Nathan entah mengapa tataimata itu seperti lain untuknya.
"Ya gue suka tatapan itu." Ujarnya
Seolah sadar akan perkataan yang ia ucapkan Alan sedikit mengusak rambutnya. Ah dia bisa gila hanya karna tatapan musuhnya.
Tak mau memikirkan hal yang bodoh yang begitu bodoh lagi Alan memutuskan untuk tidur.
Keesokan harinya Alan bangun dan bersiap siap untuk menuju ke sekolah nya. Anak rajin nih
Sesampainya di sekolah dia langsung pergi ke kelasnya.
Sekarang saatnya mapel fisika sebenarnya Alan menyukai semua mapel tapi jika untuk fisika ini dia tak terlalu suka karna baginya fisika itu hanya untuk seseorang yang gabut? Contohnya ngelempar batu ke air aja di hitung. Sangat gabut bukan??
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG MUSUH [BL]
Teen FictionSingkat saja. Menceritakan 2 geng motor yang terkenal dengan kerusuhan nya, kedua geng tersebut saling bermusuhan dan tak bisa dipungkiri bahwa ketua dari dua gang motor tersebut saling mempunyai perasaan satu sama lain. Akan kah perasaan itu terung...